Pelayanan tidak ramah. Mohon diperbaiki tata hospitalitinya. Pegawai harus memahami etika. Tolong jangan membiasakan menatap orang begitu lama. Itu membuat tidak nyaman. Lalu anda tidak perlu menanyakan kepentingan tamu yang telah membayar lunas penginapan, jika mereka keluar meninggalkan penginapan. Itu penginapan berbayar, bukan lokasi Diklat. Tamu tidak memiliki kewajiban melapor kepada pemilik hotel kemanapun mereka hendak melangkahkan kakinya di luar area hotel. Salah seorang penjaga penginapan membuat saya tidak nyaman dengan berkali kali menanyakan dan memastikan tujuan kami mengingatkan penginapan. Ditambah lagi, penginapan membuat aturannya tidak pernah temukan pada sistem hospitality manapun. Kami dipaksa untuk meninggalkan kunci kamar saat kami akan pergi dengan alasan, kalau pergi jauh dan lama, kecuali untuk makan di sekitar area penginapan, wajib meninggalkan kunci. Di resepsionis. Ini peraturan konyol, padahal kami bahkan belum melewati semalam pun menginap di situ. Sementara barang-barang kami masih ada di dalam kamar. Apa mereka mau bertanggung jawab kalau kalau barang kami ada yang hilang atau rusak saat kamar kami tinggalkan dengan situasi dimana kami dipaksa menyimpan kunci di lobi. Hal ini belum ditambah dengan kamar yang tidak bersih, kasur tambahan yang bau. Padahal kami bayar untuk itu, seprei nya juga bau sehingga harus di ganti. Tolong ASITA dan perhatikan ini. Danysa hotel adalah penginapan terburuk yang pernah saya nikmati. Sungguh buruk dari segi fasilitas dan pelayanan. Terutama salah seorang pegawainya yang suka menatap tamu (kebetulan kami perempuan) dengan lama. Katanya syariah. Ini harus dilatih dulu deh etika kalau mau buka layanan hospitality.