0

Xperience Team

03 Feb 2022 - 5 min read

Serba-Serbi Masker Medis untuk Pencegahan COVID-19

Sejak pandemi COVID-19 melanda dunia di tahun 2019, masker medis menjadi salah satu kebutuhan utama masyarakat untuk melindungi diri dari paparan virus SARS-CoV-2. Kemunculan varian Omicron baru-baru ini, membuat masyarakat harus kembali waspada dan memperketat protokol kesehatan guna mencegah penularan virus COVID-19, salah satunya adalah dengan menggunakan masker. Selain harga masker medis yang berbeda-beda, saat ini kita juga dapat dengan mudah menemukan berbagai produk masker medis dengan warna. Anda dapat memilih masker medis berwarna hitam, putih, merah muda, hijau, dan sebagainya.

Untuk itu, mari kita bahas secara lebih mendalam mengenai jenis-jenis masker medis, sertifikasi masker, dan cara membedakan masker yang asli dan palsu.

Sertifikasi Masker Medis di Indonesia

Setidaknya terdapat 3 jenis masker yang sering ditemukan di pasaran, yaitu masker respirator, masker bedah, serta masker kain. Selain itu, belakangan muncul jenis masker KF94 yang dipopulerkan dari Korea Selatan. Semua jenis masker ini dibedakan dari kemampuan filtrasi droplets dan partikel yang sangat kecil (berukuran maksimal 0,3 mikron), seperti aerosol dan virus. Untuk itu, sebelum membeli masker medis, pastikan Anda memperhatikan keterangan presentasi filtrasi BFE dan PFE yang tertera pada kemasan masker.

Kemampuan filtrasi masker ini sesuai dengan ketentuan dari Badan Standardisasi Nasional (BSN) yang menetapkan 3 Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk masker medis, yaitu untuk menilai spesifikasi standar kinerja material yang digunakan, uji standar evaluasi BFE (Bacterial Filtration Efficiency) menggunakan aerosol biologis dan PFE (sub-micron Particulate Filtration Efficiency) dari material masker medis, serta persyaratan dan metode uji.

Selain itu, ada pula izin edar dari Kemenkes RI yang perlu diperhatikan. Anda dapat mengecek izin edar merk masker melalui situs infoalkes.kemkes.go.id, dengan cara sebagai berikut:

1.
Klik ikon pencarian di sebelah kanan
2.
Pilih kategori pencarian (nomor izin edar, nama produk, pendaftar, tipe dan produsen)
3.
Masukkan kata kunci (misal, nama dari produk masker), klik cari. (Kompas, 2021).

Perlu diingat bahwa sertifikasi ini hanya berlaku untuk peredaran masker medis dan respirator. Sementara itu, masker kain, yang tidak memiliki kemampuan filtrasi yang sama dengan kedua jenis masker tersebut, tidak perlu melalui proses pengujian dan tidak memerlukan izin edar. Hal ini lah yang membedakan masker medis dengan masker non-medis (masker kain).

Selain memeriksa sertifikasi masker, pastikan Anda telah mengetahui karakteristik masker-masker medis beserta keunggulan dan kelemahannya. Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa jenis masker yang beredar di pasaran.

Jenis-Jenis Masker Medis

1. N95

Sejak awal pandemi hingga saat ini, masker N95 masih dianggap sebagai salah satu pilihan masker terbaik untuk mencegah penularan virus. Sesuai namanya, masker ini memiliki kemampuan filtrasi partikel aerosol hingga 95%. Masker N95 memiliki ciri khas bentuknya yang bulat, memiliki karet pengikat yang dapat disesuaikan dengan ukuran kepala pengguna, dan pengait besi di hidung untuk memberikan “segel” yang rapat di area hidung dan mulut.

Berdasarkan kemampuan filtrasi dan bahannya, masker ini cocok untuk Anda yang membutuhkan perlindungan lebih dari virus SARS-CoV-2. Masker ini juga kerap digunakan oleh para tenaga kesehatan dalam menangani pasien yang terjangkit COVID-19 untuk mengurangi risiko paparan virus.

2.KN95

Masker KN95 merupakan versi lain dari masker N95 yang pertama kali dipopulerkan di China. Sama dengan masker N95, masker ini juga disebut dengan istilah “respirator”. Masker ini memiliki daya filtrasi yang sama dengan masker N95, yakni hingga 95%, namun dengan bahan yang lebih nyaman untuk dikenakan.

Masker KN95 menggunakan material yang lebih fleksibel dan memberikan ruang lebih untuk bernapas jika dibandingkan dengan N95. Sayangnya, banyak masker KN95 yang belum memenuhi standar masker medis. Oleh karena itu, sesuai penjelasan di atas, pastikan Anda telah memeriksa izin edar masker sebelum membeli.

3. KF94

KF94 merupakan singkatan dari Korean Filter 94 dan angka 94 sendiri mengacu pada filtrasi masker yang mencapai 94%. Angka filtrasi ini sesuai dengan standar dari pemerintah Korea Selatan untuk menyaring partikel yang sangat kecil, hingga berukuran 0,3 mikron. Melalui sebuah penelitian kecil di tahun 2020, ditemukan bahwa masker KF94 juga memiliki efektivitas yang baik seperti masker N95 dan KN95.

Sayangnya, masker ini belum mendapatkan izin resmi dari National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) dan juga belum masuk dalam daftar masker yang boleh digunakan dalam keadaan darurat (EUA) oleh Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat. Jika ingin membeli masker KF94, Anda disarankan membeli produk asli dari Korea Selatan, di mana regulasi produksi masker jenis ini dijaga dan diterapkan dengan sangat ketat. Meskipun belum mendapat izin resmi di beberapa negara, masker KF94 terbukti masih memiliki kemampuan filtrasi yang sangat baik dalam mencegah penyebaran Coronavirus.

4. Masker Bedah (Surgical Mask)

Masker bedah merupakan masker yang umum digunakan di ruang operasi dan tindakan medis lainnya. Berbeda dengan masker medis respirator yang memiliki setidaknya 4-5 lapisan (4-5 ply), masker bedah umumnya terdiri atas 3 lapisan (masker medis 3 ply). Sebagai informasi, menurut Kementerian Kesehatan, masker duckbill yang kerap dipakai oleh sebagian masyarakat juga memiliki efektivitas yang sama dengan masker bedah pada umumnya.

Masker ini memiliki kemampuan menangkal paparan terhadap partikel droplets atau percikan lainnya. Meskipun cenderung lebih tipis daripada masker respirator dan KF94, masker ini tetap memiliki kemampuan filtrasi partikel kecil (berukuran 0,3 mikron ke bawah) sebesar 90-95%. Oleh karena itu, masker bedah tetap menjadi pilihan yang lebih baik dibandingkan dengan masker non-medis untuk mengurangi risiko paparan bakteri dan virus.

Cara Penggunaan Masker yang Tepat

Menurut BSN, jenis masker yang terbaik untuk mencegah penularan virus COVID-19 adalah masker yang memiliki filtrasi (BFE) minimal 95%. Angka ini menunjukkan bahwa masker dapat mencegah hingga 95% dari partikel uji aerosol yang berukuran 0,3 mikron. Akan tetapi, untuk meningkatkan efektivitas penggunaan masker, pastikan Anda juga memakai masker dengan benar.

Layanan Tes COVID-19 Terdekat di Sekitar Anda

Berikut adalah cara memakai masker yang benar dan efektif untuk mencegah penularan virus menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

1.
Cuci tangan sebelum memakai masker menggunakan air mengalir dan sabun, atau bersihkan tangan dengan antiseptik berbasis alkohol.
2.
Pastikan area hidung, mulut, dan dagu tertutup seluruhnya. Khusus untuk penggunaan masker bedah, pastikan bagian berwarna berada di depan, dan bagian berwarna putih yang menempel di wajah.
3.
Ketatkan besi pada hidung untuk mencegah droplets keluar dari sela-sela masker.
4.
Ganti masker apabila rusak, kotor, atau basah.
5.
Saat melepas masker, lepas kaitan masker dari telinga atau ikatan masker, pastikan tidak memegang bagian depan masker.
6.
Buang masker dengan benar ke dalam tempat sampah.
7.
Cuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun atau antiseptik berbahan alkohol dengan baik dan benar.

Demikian penjelasan mengenai masker medis beserta sertifikasi dan cara pemakaian yang benar. Jadi, sudahkah Anda memilih masker yang tepat dan sesuai standar nasional? Jangan lupa untuk terus mematuhi protokol kesehatan dengan menjaga kebersihan dan memakai masker dengan benar, ya!

Referensi:

Capritto, Amanda dan Kim Wong-Shing. “N95, KN95 and KF94 masks: What's the difference and which should you use?”. CNet. CNet, 17 Januari 2022. https://www.cnet.com/health/medical/n95-vs-kn95-vs-kf94-masks/

Dzulfaroh, Ahmad Naufal. “Agar Terhindar dari Masker Medis Palsu, Ini Cara Cek Izin Edarnya”. Kompas.com. Kompas.com, 5 April 2021. https://www.kompas.com/tren/read/2021/04/05/170000365/agar-terhindar-dari-masker-medis-palsu-ini-cara-cek-izin-edarnya?page=all

Ikhsania, Annisa Amalia. “Masker KF94, Bagaimana Efektivitasnya dalam Menghalau Virus Penyebab Covid-19?”. SehatQ. SehatQ, 4 Maret 2021. https://www.sehatq.com/artikel/masker-kf94-bagaimana-efektivitasnya-dalam-menghalau-virus-penyebab-covid-19

Nasir, A.M. “Beginilah Cara Memakai dan Melepaskan Masker Yang Benar”. Infeksi Emerging: Media Informasi Resmi Terkini Penyakit Infeksi Emerging. https://infeksiemerging.kemkes.go.id/warta-infem/beginilah-cara-memakai-dan-melepaskan-masker-yang-benar

Sumartiningtyas, Holy Kartika Nurwigati. “Perbedaan Masker N95, KF95 dan KF94, Mana yang Lebih Efektif Cegah Covid-19?”. Parapuan Kompas.com. Kompas.com, 2 Agustus 2021. https://www.kompas.com/sains/read/2021/08/02/120300623/perbedaan-masker-n95-kf95-dan-kf94-mana-yang-lebih-efektif-cegah-covid-19-?page=all

“Gunakan Masker Medis Yang Telah Memiliki Izin Edar”. Kementerian Kesehatan RI Farmalkes. Kementerian Kesehatan RI Farmalkes, 6 April 2021. https://farmalkes.kemkes.go.id/2021/04/gunakan-masker-medis-yang-telah-memiliki-izin-edar/

“N95 Respirators, Surgical Masks, Face Masks, and Barrier Face Coverings”. Food and Drug Administration. Food and Drug Administration, 15 September 2021. https://www.fda.gov/medical-devices/personal-protective-equipment-infection-control/n95-respirators-surgical-masks-face-masks-and-barrier-face-coverings

“Pentingnya SNI Masker Medis”. Badan Standardisasi Nasional. Badan Standardisasi Nasional, 26 Agustus 2020. https://bsn.go.id/main/berita/detail/11373/pentingnya-sni-masker-medis

Tags:
covid-19
covid
masker-medis
masker
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan