
Pernahkah kamu mendengar istilah Emerging Threat atau ancaman baru? Ini bukan cuma istilah yang populer di berita atau jurnal, tetapi mulai memengaruhi cara hidup kita di Indonesia, baik di dunia nyata maupun digital.
Ancaman ini semakin nyata, dan sering membuat kita berpikir, "Kenapa tiba-tiba ada masalah baru?" Artikel ini akan membahas pengertian ancaman baru dan beberapa contoh terkini yang menjadi perhatian di Indonesia.
Sebelum beralih ke contoh yang bisa membuat kita terkejut, mari kita bahas terlebih dahulu. Apa itu Emerging Threat? Seperti dalam serial thriller, ancaman baru adalah "musuh" yang sebelumnya tidak kita sadari, tetapi tiba-tiba muncul, berkembang, dan siap menimbulkan masalah jika kita tidak bersiap-siap.
Secara umum, Emerging Threat atau ancaman baru adalah bentuk ancaman apa pun, mulai dari penyakit, serangan siber, hingga isu sosial, yang belum pernah ada sebelumnya, baru berkembang, atau muncul kembali dalam bentuk yang lebih berbahaya. Dalam bidang kesehatan dunia, istilah ini awalnya digunakan untuk menjelaskan infeksi atau penyakit baru yang "lompat" ke manusia, atau penyakit lama yang muncul kembali dengan kekuatan lebih, seperti penjahat dalam sekuel film yang lebih jahat dan sulit dihadapi.
Bukan hanya tentang kesehatan, ancaman baru juga meliputi semua ancaman yang berkembang seiring perubahan zaman, seperti karena kemajuan teknologi, percampuran budaya, perubahan iklim, atau pergeseran ekonomi dan politik. Di Indonesia, ancaman baru mulai menjadi perhatian utama pemerintah, terutama setelah pandemi COVID-19 yang mengubah banyak aspek kehidupan beberapa tahun lalu.
Jangan kira ancaman baru hanya soal penyakit. Di era digital yang serba online, ancaman baru di bidang keamanan siber menjadi ancaman besar. Dari berbagai sumber, serangan siber terbaru di Indonesia semakin canggih dan tidak segan menyasar institusi vital.
Contohnya, serangan ransomware yang menimpa Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) di Surabaya pada Juni 2024 benar-benar menghebohkan. Lebih dari 200 instansi pemerintah lumpuh, imigrasi kacau, bahkan akses pendaftaran sekolah daring terganggu karena sistem disandera hacker menggunakan varian LockBit 3.0. Mereka meminta tebusan jutaan dolar, dan pemerintah menolak membayar. Mengerikan, bukan?
Kalau kamu berpikir serangan seperti ini hanya terjadi di film Hollywood, ternyata di Indonesia sudah menjadi kenyataan. Yang membuat repot, kemajuan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), di satu sisi membuka peluang inovasi, tetapi di sisi lain memberikan celah keamanan yang lebih besar. Menurut World Economic Forum, 66% organisasi percaya AI akan sangat berpengaruh terhadap keamanan siber, tetapi baru separuh yang sudah mengantisipasi sistem keamanannya.
Ancaman baru di bidang siber tidak hanya soal malware atau virus komputer, tetapi juga tentang keamanan data pribadi, ancaman scam online, hingga penyebaran hoaks yang bisa memecah belah masyarakat.
Ancaman baru bukan sekadar istilah dalam jurnal atau berita utama, tetapi sesuatu yang benar-benar "hidup" di sekitar kita. Sudah siap menghadapi ancaman baru bersama? Semoga dengan pemahaman ini, kita bisa bersama-sama menghadapi segala emerging threat dengan langkah yang tepat.










