Cari tiket pesawat Etihad Airways murah dan promo di sini!

Etihad Airways (kode IATA: EY) adalah maskapai penerbangan nasional kedua terbesar milik Uni Emirat Arab yang telah melayani sekitar 1.000 penerbangan tiap minggu ke lebih dari 90 destinasi di Timur Tengah, Afrika, Eropa, Asia, Australia dan Amerika. Per Juli 2016, Etihad Airways telah memiliki 125 pesawat jenis Airbus dan Boeing. Didirikan pada 2003, maskapai ini telah meraih beragam penghargaan, yang meliputi Best Business Class in the World 2009, World’s Leading Airline 2009 dan World’s Leading Airline 2013 dari World Travel Awards, serta World’s Best First Class, Best First Class Catering, Best First Class Seat dan World’s Top 10 Airlines 2015 dari Skytrax. Terdapat tiga jenis kelas penerbangan yang ditawarkan oleh Etihad Airways, yakni Economy Class, Business Class, dan First Class. Semua kelas kabin yang ada di maskapai penerbangan Etihad Airways sudah dilengkapi dengan fasilitas hiburan dan makanan di pesawat, dan setiap kursinya dilengkapi dengan stop kontak, sehingga penumpang bisa mengisi baterai perangkat elektronik mereka selama penerbangan. Etihad Airways juga menyediakan akses WiFi pada beberapa penerbangan dengan harga yang dimulai dari US$5 untuk 30 menit. Semua penumpang Etihad Airways mendapat fasilitas bagasi gratis. Setiap penumpang boleh membawa dua bagasi dengan berat maksimum 23 kg ketika terbang dengan Kelas Ekonomi atau 32 kg ketika terbangan dengan Kelas Bisnis. Penumpang juga boleh membawa bagasi kabin dengan ukuran tidak lebih dari 40 x 50 x 25 cm. Setiap penumpang Kelas Ekonomi boleh membawa bagasi kabin dengan berat tidak lebih dari 7 kg, sedangkan penumpang Kelas Bisnis atau Kelas Satu boleh membawa bagasi kabin dengan berat hingga 12 kg. Penumpang bayi diperbolehkan membawa satu bagasi kabin yang tidak lebih berat dari 5 kg. Bagasi yang melebihi standar berat yang telah ditentukan hanya bisa dibawa dengan pelayanan Etihad Cargo. Para penumpang maskapai penerbangan Etihad Airways sudah bisa melakukan check-in sejak 48 jam hingga satu jam sebelum waktu keberangkatan. Selain melakukan check-in secara manual, para penumpang juga bisa melakukan check-in via website maskapai untuk menghindari antrian panjang saat check-in. Setelah melakukan check-in via website, para penumpang diharuskan untuk mencetak boarding pass dan membawanya ke bandara karena jika tidak mencetaknya, maka penumpang akan mengalami kesulitan atau hambatan ketika proses check-in. Khusus penumpang Etihad Airways pengguna aplikasi mobile Etihad, aplikasi ini juga bisa digunakan untuk memesan tiket, check-in, dan melihat status penerbangan Etihad Airways dalam waktu nyata. Bagi para penumpang setia dari maskapai penerbangan Etihad Airways, jangan lupa untuk menunjukkan kartu anggota Etihad Guest ketika melakukan perjalanan. Etihad Guest adalah program frequent flyer yang didedikasikan oleh Etihad untuk para pelanggannya. Penumpang juga bisa mendapatkan miles atau poin setiap melakukan penerbangan dengan Etihad Airways yang nantinya bisa ditukarkan dengan penawaran menarik berupa tiket penerbangan, akses ke ruang tunggu bandara Etihad Airways, upgrade ke kelas kabin yang lebih tinggi, penambahan kapasitas bagasi serta penawaran-penawaran menarik lainnya. Etihad Guest Miles berlaku dua tahun terhitung sejak tanggal penumpang menjadi anggota Etihad Guest Members. Terdapat tiga jenis keanggotaan, yaitu Etihad Guest Silver, Gold, dan juga Platinum.

Etihad Airways merupakan maskapai penerbangan nasional milik Uni Emirat Arab yang didirikan pada bulan Juli 2003 atas Dekret Kerajaan (Amiri) Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan yang ingin Abu Dhabi memiliki sebuah maskapai penerbangan. Darwish Alkhoory, kepala pilot pribadi untuk Syeikh Zayed merupakan orang yang mendirikan maskapai ini dengan modal awal sebesar AED 500 juta. Pelayanan Etihad Airways pertama kali diluncurkan dengan upacara penerbangan ke Al Ain pada 5 November 2003 silam. Pada 12 November 2003, Etihad akhirnya mengumumkan penerbangan komersialnya dengan mengeluarkan pelayanan penerbangan ke Beirut. Pada bulan Juni 2004, maskapai ini mengeluarkan biaya sebesar $8 milyar untuk memesan lima pesawat Boeing 777-300ER dan 24 pesawat jenis Airbus, termasuk pesawat Airbus A380, yang tiba pada Desember 2014. Empat tahun kemudian pada 2008, diumumkan di Farnborough Airshow bahwa Etihad Airways telah memesan 205 pesawat—pemesanan terbesar dalam sejarah industri penerbangan komersial. Hingga sekarang, Etihad Airways memiliki sebanyak 125 armada. Armada untuk penumpang terdiri dari Airbus A320 Family dengan 35 unit pesawat, Airbus A330 Family dengan 25 unit, Airbus A340 Family dengan delapan unit, Boeing 787-9 dengan sembilan unit, Boeing 777 Family dengan 30 unit, dan Airbus A380 dengan delapan unit. Sementara itu, armada penerbangan kargo terdiri dari Airbus A330 Freighter dengan empat unit, Boeing 777 Freighter dengan lima unit, dan Boeing 747 Freighter Family dengan satu unit. Selanjutnya Etihad Airways juga berencana untuk menambah kembali armadanya dengan Airbus A350 Family sebanyak 62 unit yang sudah dalam pemesanan, serta Airbus A320NEO Family, A380, A330F, Boeing 787 Family, 777 Family, dan 777F. Perkembangan maskapai Etihad Airways dibilang sangat pesat. Selain mampu membeli armada penerbangan dalam jumlah yang besar dalam waktu yang cepat, CEO James Hogan juga sempat mengumumkan jika pendapatan bersih maskapai pada satu tahun penuh di tahun 2006 sudah mencapai US$ 14 juta. Pada 2011, Etihad Airways kembali mengumumkan bahwa telah mengambil sebanyak 29,21% saham milik Air Berlin, maskapai penerbangan terbesar keenam di Eropa, dan diikuti pula dengan saham minoritas di maskapai penerbangan lainnya seperi Air Seychelles sebesar 40%, Air Lingus sebesar 2,987%, dan Virgin Australia 10%. Tidak hanya itu, James Hogan juga menandatangani kesepakatan dengan Aleksander Vučić—saat itu masih menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Pertama Serbia—di Belgrade. Kesepakatan ini memberikan Etihad Airways saham sebesar 49% atas maskapai nasional Serbia, Jat Airways. Pemerintah Serbia memegang 51% saham. Pada tahun 2013 di Dubai Airshow, Etihad kembali mengumumkan bahwa telah mengakuisisi saham sebesar 33,3% dari penerbangan milik Swiss, Darwin Airline. Tahun selanjutnya, Etihad menyetujui untuk mengambil alih saham sebesar 49% penerbangan komersial milik Italia, Alitalia dengan perkiraan harga sebesar £560 juta dan 51% sisanya dipegang oleh pemegang saham Alitalia-CAI. Pada Mei 2016, struktur manajemen di dalam maskapai Etihad Airways berubah, sehingga James Hogan menjadi CEO dari induk perusahaan Etihad Aviation Group dan Peter Baumgartner, yang sebelumnya menjabat sebagai Chief Commercial Officer, menggantikan posisi James Hogan sebagai CEO maskapai. Pada tahun 2015, Etihad Airways sudah memiliki aliansi maskapainya sendiri. Aliansi yang bernama Etihad Airways Partners ini terdiri dari maskapai penerbangan seperti Alitalia, Jet Airways, Air Berlin, Niki, Air Serbia, Air Seychelles, dan juga Etihad Regional termasuk Virgin Australia. Saat ini, Etihad Airways mengoperasikan layanan penerbangannya melalui kantor pusatnya di Khalifa City, Abu Dhabi, tidak jauh dari Abu Dhabi International Aiport. Etihad menghabiskan sekitar AED 183,6 juta atau sekitar US$50 juta pada 2007 untuk membangun kantor pusat dan juga pusat pelatihannya.