Saksikan drama tradisi yang memukau, memadukan kisah sejarah, intrik, dan kejayaan masa silam dalam satu panggung megah.

Sinopsis Lakon Sahoyi

(Tentang Luka yang Ngrembaka Jadi Kekuatan)

Di desa Pungging, hidup hanya mengajarkan satu hal: bertahan. Sahoyi lahir dalam kemiskinan dan tumbuh di bawah bayang-bayang kebungkaman. Saat ayahnya menjualnya bukan sebagai anak, melainkan sebagai barang dagangan, masa kecilnya terenggut. Tubuh dan harga dirinya diperjualbelikan, dinilai hanya sebatas “laku” atau “tidak laku”.

Namun, semesta masih menyisakan celah bagi jiwa yang belum padam. Di sebuah padepokan, Sahoyi belajar bahwa kekuatan bukan milik mereka yang paling bengis, tapi mereka yang tak lagi takut kehilangan apa pun. Ia menempuh jalan sunyi: bukan untuk balas dendam, melainkan untuk memahami. Dendam hanya akan menjadi bara yang cepat padam, sementara keadilan adalah api yang mencari bentuk.

Sahoyi kembali ke kampungnya saat desa dan kota dikuasai tamak—oleh penguasa, aparat, dan sistem yang menindas. Tapi ia tidak pulang sebagai korban, juga bukan sebagai pahlawan. Ia pulang sebagai suara yang dulu dibungkam, kini menggema.

Lakon Sahoyi bukan kisah kemenangan gemilang. Ini tentang seorang perempuan yang berdiri sendiri, menggenggam martabat terakhirnya, dan memilih berkata, “Tidak.” Tentang keberanian yang lahir dari luka, dan kekuatan yang bukan untuk membalas, melainkan menyembuhkan.

Karena kadang, revolusi tak berbunyi gegap gempita—cukup satu suara perempuan yang enggan tunduk.