Terminal Rawamangun, yang terletak di Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur, DKI Jakarta, merupakan bagian dari inisiatif revitalisasi terminal yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Proyek ini diprakarsai oleh Badan Transportasi Provinsi Jakarta, dimulai dengan proses lelang pada tahun 2013, diikuti dengan konstruksi yang dimulai pada tahun 2014 dan diaktifkan kembali pada tahun 2015. Dengan anggaran sebesar Rp57 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jakarta, proyek ini bertujuan untuk memodernisasi dan meningkatkan efisiensi infrastruktur transportasi Jakarta. Namun, proyek mengalami tantangan yang signifikan dan dianggap tidak selesai karena masalah yang muncul akibat belum terselesaikannya penggusuran lahan. Kini, Terminal Rawamangun telah sepenuhnya bebas dari operasional bus antar kota antar provinsi (AKAP). Sekitar 70 persen dari keberangkatan dan kedatangan bus AKAP di terminal tersebut telah dialihkan ke Terminal Terpadu Pulo Gebang, sementara sisanya telah dipindahkan ke Terminal Kampung Rambutan dan Terminal Kalideres. Hal ini menandai perubahan penting dalam pola transportasi antarkota di Jakarta Timur, dengan penyesuaian rute dan layanan untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan bagi para penumpang.