Tersembunyi di pegunungan Provinsi Hunan, China, terdapat permata tersembunyi bernama Kota Furong, atau yang lebih dikenal sebagai Kota Tua Furong. Dengan sejarah lebih dari 2.000 tahun, Kota Furong menawarkan perpaduan unik antara pemandangan yang menakjubkan, budaya yang kaya, dan pesona tradisional.
Tempat paling ikonik kota ini adalah Air Terjun Furong yang megah, mengalir deras dari tebing tepat ke jantung kota. Pemandangannya, terutama saat musim hujan (Juni hingga Agustus), benar-benar menakjubkan.
Awalnya dihuni oleh orang Tujia, Kota Furong saat ini mencerminkan perpaduan harmonis budaya Tujia dan Han. Rumah kayu panggung tradisional Tujia berjejeran di sepanjang jalanan yang berbatu, menawarkan gambaran ke masa lalu. Dikelilingi oleh pegunungan hijau yang subur, Kota Furong memiliki iklim yang menyegarkan sepanjang tahun. Musim panasnya menyenangkan, sedangkan musim dinginnya sejuk.
Kota Furong adalah kota yang relatif kecil, sehingga sebagian besar tempat di pusat kota mudah diakses dengan berjalan kaki. Ini adalah cara yang bagus untuk menikmati suasana dan pemandangan.
Ya, Kota Furong benar-benar ada! Kota ini memiliki sejarah panjang yang terbentang lebih dari 2.000 tahun. Bahkan, awalnya kota ini bernama Wangcun. Kota ini mendapatkan ketenaran setelah film "Kota Furong" difilmkan di sana, dan saat itulah namanya diubah menjadi Kota Furong.
Kota Furong mudah diakses dari beberapa tujuan di sekitarnya. Jika kamu berasal dari Zhangjiajie, nikmati perjalanan bus langsung dari Terminal Bus Zhangjiajie ke Kota Tua Furong. Perjalanan nyaman selama 1,5 jam ini biasanya menghabiskan dana sekitar RMB 25 atau sekitar Rp 55.000. Jika kamu dari Jishou, naik bus yang berangkat dari Terminal Bus Jishou. Perjalanan berlangsung sekitar 2 jam. Sementara itu, jika kamu berasal dari Kota Tua Fenghuang, naik bus di Terminal Bus Fenghuang dan beritahu pengemudi bahwa kamu ingin diturunkan di Kota Furong. Perjalanan ini memakan waktu sedikit lebih lama, berkisar antara 2,5 hingga 3 jam.
Mulai harimu dengan mengunjungi Air Terjun Furong yang megah, bintangnya kota ini. Rasakan percikan air di wajahmu saat kamu mengagumi air yang mengalir deras, terutama saat musim hujan
Selanjutnya, pelajari masa lalu kota yang menarik di Istana Tusi. Bangunan megah ini dulunya merupakan tempat duduk para penguasa Tusi setempat, menawarkan gambaran kekuatan administratif dan gaya arsitektur mereka.
Terakhir, jelajahi Jalan Batu Wuli yang menawan, jalur bersejarah yang dilapisi lempengan batu tulis. Masuklah ke dalam atmosfer lokal kota saat kamu jalan-jalan ke toko-toko yang menjual kerajinan tangan Tujia yang unik dan mencicipi makanan ringan daerah yang lezat.
Suku Tujia adalah minoritas etnis di China, dengan sejarah dan tradisi kaya yang telah berlangsung lebih dari 2.000 tahun. Mereka adalah kelompok etnis terbesar kedelapan di China, yang bermukim terutama di Pegunungan Wuling. Budaya unik mereka diekspresikan melalui bahasa, pakaian, seni, dan tentu saja, masakan.
Mengungkap budaya Tujia di Kota Furong bukan hanya tentang menonton. Meskipun tarian energik dan pertunjukan musik rakyat yang penuh perasaan meletus sepanjang hari (seperti yang disebutkan oleh Hanfu Story), ada penyelaman yang lebih dalam yang menunggu para penjelajah yang ingin tahu.
Jika kamu hanya tertarik untuk berkeliling di Kota Furong itu sendiri, termasuk air terjun, Istana Tusi, Jalan Batu Wuli, dan atmosfer umum, maka setengah hari sudah cukup. Namun, Kota Furong juga bisa menjadi basis untuk jalan-jalan ke daerah sekitarnya. Jika kamu ingin menghadiri pertunjukan budaya, mempelajari lebih dalam budaya Tujia melalui kegiatan lain, atau mengunjungi tempat wisata di dekatnya, pertimbangkan untuk menghabiskan satu hari penuh atau dua hari.
Tips Perjalanan ke Furong Qu
Kenali Furong Qu