Selain dodolnya yang terkenal lezat, Garut juga memiliki keindahan alam yang memukau. Saking indahnya, kota ini memiliki julukan “Swiss van Java” atau Swiss dari Jawa. Saat tiba di Garut, kamu akan disambut oleh udara sejuk dan pemandangan hijau yang indah.
Garut juga dikelilingi oleh banyak gunung; Gunung Guntur, Gunung Papandayan, Gunung Cikuray, dan Gunung Galunggung. Tak heran, suhu rata-rata kota Garut bisa mencapai 18°C. Kalau ingin mencari tantangan, kamu bisa mendaki salah satu gunung ini. Kamu tidak harus mencapai puncak gunung untuk menikmati pemandangan alam Garut yang indah.
Selain wisata alamnya, wisata kuliner di Garut juga tidak boleh kamu lewatkan. Banyak yang mengatakan bahwa Pasar Ceplak adalah surganya kulineran. Terletak di Jalan Siliwangi, Pasar Ceplak menawarkan berbagai kuliner street food untuk dicoba. Salah satu yang legendaris adalah tempat ngopi Ipo Morning. Sejak tahun 50-an, Ipo Morning menawarkan rasa authentic dan suasana lawas.
Sempatkan juga untuk berwisata ke tempat-tempat wisata hidden gem di Garut. Beberapa wisata di Garut yang tidak terkenal ada yang terletak di pinggiran kota. Jadi, jangan batasi dirimu hanya untuk mengunjungi tempat wisata terkenal di Garut saja.
Angkot merupakan transportasi umum dalam kota yang paling mudah kamu temui di jalan. Karena naik turunnya bisa di mana saja tanpa harus di halte, kamu bisa keliling Kota Garut menggunakan angkot ini. Hanya perlu menyesuaikan rute perjalanan kamu dengan trayeknya. Angkot di Garut memiliki 14 rute, di mana masing-masing rute memiliki variasi warna dan nomor trayek berbeda mulai dari nomor trayek 01 sampai 12, lalu 14 dan 16. Tarifnya mulai dari Rp5.000, dan akan bertambah mahal seiring dengan jarak tempuh yang dilalui. Selain tarifnya yang terjangkau, angkot Garut juga melewati hampir seluruh destinasi wisata di Garut.
Ada dua moda transportasi yang bisa kamu gunakan ke Garut, yaitu bus dan kereta api. Beberapa kota yang melayani rute bus ke Garut adalah Bekasi, Jakarta, Bandung, dan Tasikmalaya. Semua bus ini akan mengantarkanmu hanya sampai terminal, selanjutnya kamu bisa menaiki transportasi umum lain untuk mengelilingi Garut. Sementara itu, kereta api akan berhenti di antara dua stasiun, yaitu Stasiun Leles dan Stasiun Cibatu. Pada umumnya kereta yang singgah di Stasiun Cibatu adalah kereta eksekutif yang tentunya bertarif lebih mahal.
Garut memiliki curah hujan yang tinggi dan suhu udara yang sejuk, dengan temperatur 24 derajat celcius sampai 27 celcius. Agar perjalanan nyaman, kamu sebaiknya membawa pakaian berbahan tebal, jaket atau sweter, sepatu yang nyaman untuk dibawa ke gunung ataupun pantai, celana panjang, tutup kepala, dan kamera. Jika kamu berencana berkeliling Garut seharian, jangan lupa untuk membawa pakaian ganti.
Garut memiliki topografi alam yang sangat kompleks yaitu dataran tinggi dan dataran rendah. Sehingga kota ini memiliki tempat wisata yang beragam mulai dari pegunungan hingga pantai. Beberapa tempat wisata yang bisa kamu temukan di daerah pegunungan adalah Cipanas, Darajat, Karacak Valley, Kawah Talaga Bodas, Kawah Kamojang, Kawah Papandayan, Curug Orog, Curug Sanghyang Taraje, dan masih banyak lagi. Sementara tempat wisata di daerah pantai adalah Pantai Santolo, Pantai Sayang Heulang, Pantai Puncak Guha, Pantai Ranca Buaya, Pantai Taman Manalusu, Pantai Cicalobak, Pantai Cijeruk Indah, dan masih banyak lagi.
Garut memiliki banyak tempat wisata yang bisa kamu eksplor selain gunung dan pantai. Beberapa di antaranya adalah Kampung Naga, Desa Wisata Sindangkasih, Kampung Pulo, dan Kampung Sampireun untuk kamu yang ingin merasakan suasana pedesaan di Garut. Namun jika kamu hanya ingin berjalan-jalan melepas penat, kamu bisa mengunjungi Kebun Mawar Situhapa, Kamojang Ecopark, Dinoland Garut, Teras Cimanuk, Candi Cangkuang, Kolong Langit Cilawu, Situ Bagendit, dan Waterboom Tirta Kencana. Sementara buat yang senang berfoto dan mencari spot foto terbaik, kamu bisa berkunjung ke De Wisdom, Pineus Forest View, dan Antapura De Jati.
Sebagian besar masyarakat Garut menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa ibu dan juga bahasa pergaulan. Oleh sebab itu, jika kamu ingin merasa akrab dengan warga setempat, kamu bisa mempelajari sedikit bahasa Sunda. Setidaknya kamu mempelajari kata-kata sapaan umum, seperti panggilan untuk kakak, bibi, atau bahasa umum lainnya seperti “apa kabar?”, “berapa harga barang ini?” dan lain-lain.
Jelajahi Garut
Tips Perjalanan ke Garut
Kenali Garut