Didirikan pada tahun 1756 sebagai ibukota Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, Yogyakarta masih menjadi pusat ilmu dan kebudayaan Jawa hingga kini. Gabungan unsur-unsur tradisi Jawa, suasana yang tenang, serta keramahan warga setempat menciptakan pesona tersendiri yang selalu membuat wisatawan ingin terus kembali ke kota ini. Kompleks Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, tempat tinggal Sultan dan keluarga, merupakan tujuan wisata yang tidak dapat dilewatkan saat berkunjung ke kota Yogyakarta. Tercatat sebagai candi Buddha terbesar di dunia yang juga masuk ke dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO, Candi Borobudur adalah kawasan wisata sejarah yang tak dapat dilewatkan. Destinasi lain yang patut dikunjungi adalah Candi Prambanan, kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang rutin menggelar pertunjukan balet Ramayana. Kebudayaan Yogyakarta juga dilestarikan melalui sajian kuliner yang lezat dan kerajinan tangan tradisional. Maka, jangan lupa kunjungi Jalan Malioboro untuk mencicipi aneka hidangan lokal dan mencari suvenir menarik sebagai oleh-oleh, seperti kain batik, perak dan wayang kulit.
Taksi Yogyakarta memiliki argo dan sebagian besar pengemudi dapat dipercaya. Semua taksi memiliki tarif awal Rp7.000 untuk kilometer pertama dan selanjutnya Rp4.250 untuk kilometer berikutnya. Sebagian besar perjalanan di sekitar pusat kota tidak membutuhkan biaya lebih dari Rp20.000.
Ojek tersebar luas. Mereka biasanya berkumpul di tempat yang sudah ditentukan (pangkalan), di mana Anda bisa melakukan tawar-menawar untuk mendapatkan tumpangan. Ojek mungkin tidak nyaman jika Anda membawa banyak barang bawaan, namun bisa lebih cepat sampai jika macet.
Saat ini, ojek terorganisir menjadi pesaing kuat bagi taksi dan ojek pangkalan. Penjemputan gratis dan Anda cukup membayar sesuai dengan tarif yang dicetak dari meteran. Tidak ada tawar-menawar. Coba:
1. Ojek O'jack, Jl Dr Sardjito 11, Jogja; Rumah Makan Ny Suharti, Jl Solo 208 (flyover Janti), ☏ +62811307-0707, +62 0852 1007-0707, +62 274 700-0707, +62 274 970-7707. Rp2 per meter atau Rp2.000 per kilometer.
Ojek penyandang disabilitas juga tersedia di Yogyakarta. Sistem dijalankan oleh penyandang cacat, termasuk para pengemudi. Biasanya ojek ini menggunakan sepeda motor dengan sespan, dan dapat membawa orang dengan kursi roda. Ojek ini cukup luas, jadi dua orang non-disabilitas yang kurus juga bisa menggunakannya. Coba:
1. Difa City Tour and Transport, ☏ +62823 2801-6326.
Instagram: @difacitytour
Twitter: @difact
Facebook: difa ct
Rp20.000 untuk 5 km pertama dan Rp2.500 untuk setiap kilometer berikutnya. ""
Selayaknya masyarakat Jawa pada umumnya, warga Yogyakarta terkenal ramah terhadap pendatang dan turis. Saat berpapasan dengan orang lain, mereka biasanya tersenyum sambil mengangguk. Warga setempat memiliki sifat tenang dan tidak suka berbicara kasar atau dengan nada tinggi. Karakter yang paling tampak adalah menjunjung tinggi sopan santun terhadap yang dituakan. Terdapat istilah Jawa "unggah-ungguh" atau tata krama, yaitu cara bertutur dan berperilaku berdasarkan usia. Saat berkunjung ke Yogyakarta, kamu bisa menunjukkan rasa hormat kepada orang lain dengan memerhatikan unggah-ungguh.
Objek wisata di Jogja tak terhitung jumlahnya. Namun, kamu dapat mulai mengeksplornya dengan perjalanan 1 hari per kabupaten misalnya menjelajah Kabupaten Bantul. Bantul memiliki beraneka wisata alam dengan daya tarik masing-masing. Kamu dapat memulai hari dengan menyaksikan matahari terbit di Bukit Panguk Kediwung. Lakukan "forest bathing" di Hutan Pinus yang dipenuhi pepohonan menjulang tinggi nan hijau. Bersantailah di Pantai Baru, Pantai Kukup, dan Pantai Goa Cemara, lalu kagumi pemandangan hijau di Puncak Becici yang dijamin akan membuat pikiranmu segar! Objek wisata di kabupaten lainnya juga tak kalah seru untuk dikunjungi. Sebagai contoh, alam pegunungan di Kabupaten Sleman, pantai indah di Kabupaten Gunungkidul, perkebunan yang subur di Kabupaten Kulon Progo, atau wisata seni budaya di Kota Yogyakarta.
Dari utara hingga selatan, destinasi wisata baru terus bermunculan di Yogyakarta. Di Obelix Hills, kamu dapat bersantai sambil menikmati pemandangan matahari terbenam dari atas bukit. Sementara itu, destinasi agrowisata seperti Bhumi Merapi menawarkan berbagai aktivitas ramah keluarga. Ada pula The Lost World Castle yang menghadirkan replika landmark dan nuansa layaknya negara lain. Jangan lupa untuk mengunjungi Goa Jomblang dan bersiaplah terkagum akan keindahannya yang tersembunyi!
Tarif parkir di Jogja untuk mobil sekitar Rp3.000 – Rp5.000 sedangkan parkir motor sekitar Rp2.000, tergantung lokasi kamu memarkir kendaraan. Boleh jadi semakin ramai pengunjungnya, semakin mahal pula tarif parkirnya.
Jika kamu ingin jalan-jalan di Malioboro dengan kendaraan pribadi, kamu bisa menitipkannya di Parkir Abu Bakar Ali. Letaknya tak jauh dari Stasiun Yogyakarta, seberang Hotel Inna Garuda. Kamu tinggal menyeberang jalan dari area parkir untuk sampai di Jalan Malioboro. Tarif parkir mobil sebesar Rp5.000 untuk 2 jam pertama, selanjutnya akan dikenakan Rp2.500 per jam. Sedangkan tarif parkir sepeda motor yaitu Rp2.000 untuk 2 jam pertama, selanjutnya akan dikenakan Rp1.500 per jam.
Tips Perjalanan ke Yogyakarta
Kenali Yogyakarta