Membahas kota Leicester, maka satu kata yang langsung muncul di kepala adalah “sepak bola”. Kota ini memang terkenal dengan klub sepakbolanya yaitu Leicester City yang dijuluki The Foxes. Pada tahun 2016, klub tersebut sukses mencuri perhatian setelah meraih gelar Premier League dalam liga English Premier League yang bergengsi.

Kemenangan itu masih menjadi salah satu momen paling legendaris dalam dunia sepak bola. Tidak ada yang menyangka bahwa klub tanpa pemain bintang berhasil menjadi juara. Claudio Ranier yang menjadi pelatih Liecester City waktu itu dinilai sangat brilian dalam mengatur strategi. Sehingga, kinerja tim di lapangan sangat solid. Kota Leicester juga masih memiliki legenda sepak bola. Gary Lineker adakah pesepak bola di Leicester City yang pernah meraih Sepatu Emas Piala Dunia 1986.

Tidak bisa disangkal bahwa pesona kota Leicester dipengaruhi oleh kejayaan Leicester City. Tak sedikit wisatawan sekaligus pencinta sepak bola yang berkunjung ke Leicester. Mereka ingin tahu kota yang menjadi rumah bagi klub kebanggaan.

Bila berkunjung ke Leicester, kamu tidak akan kehabisan aktivitas seru untuk dicoba. Bahkan aktivitas simpel seperti jalan-jalan di kota Leicester bisa menjadi pengalaman liburan yang berkesan. Pasalnya, kamu bisa melihat karya seni jalanan (street art) dengan mudah.

Kota ini juga termasuk yang ramah bagi pejalan kaki. Terdapat banyak spot estetik yang bisa jadi tempat berfoto. Menariknya, kamu bisa jalan-jalan sambil melihat bangunan-bangunan tua. Rasanya seperti kembali ke Leicester di zaman dulu.

Selain menyaksikan keindahan kota di siang dan malam hari, jelajahi tempat bernuansa seni seperti museum. Sama seperti sebagian besar kota di Inggris, Leicester juga memiliki museum dengan koleksi menarik. Jangan lewatkan wisata kuliner selama di Leicester. Kamu harus mencoba keju ikonis, yaitu Red Leicester Cheese. Hidangan ini berupa keju cheddar yang lebih lembut dan padat. Cita rasanya cenderung manis seperti karamel.

Cuaca di Leicester Inggris biasanya didominasi dengan iklim dingin yang panjang. Cuaca selama musim panas cenderung hangat dengan langit yang sebagian berawan. Sedangkan di musim dingin, kota ini terasa lebih berangin. Langit juga tampak selalu ditutupi awan dengan suhu rata-rata 2 sampai 21 derajat Celcius. Leicester tidak pernah sampai di suhu minus di musim dingin. Sedangkan suhu terpanas tidak pernah mencapai lebih dari 27 derajat Celcius.

Tak masalah berkunjung ke Leicester saat musim dingin atau musim panas. Suasana kotanya pasti memberikan kesan yang berbeda sesuai dengan musimnya. Hal terpenting adalah bawa perlengkapan yang tepat dan disesuaikan dengan musim yang sedang berlangsung di Leicester. Misalnya, jika ingin datang di musim dingin, bawa pakaian tebal lebih banyak.

Untuk kamu yang ingin berkunjung pada musim panas, pilih waktu liburan antara bulan Juni sampai awal September. Selain rentang bulan tersebut, suhu Leicester cukup dingin, terutama di bulan Desember ke Februari.