Matsue terkenal dengan keindahan dan pesona tradisionalnya yang terpelihara dengan baik. Kota ini menawarkan pemandangan indah sepanjang tahun, mulai dari bunga peony dan azalea di musim semi, festival dan kembang api meriah di musim panas, hingga warna-warni musim gugur yang memukau.

Matsue juga terkenal karena Kastil Matsue yang terawat dengan baik dan Danau Shinji, salah satu danau terbesar di Jepang. Kastil Matsue merupakan salah satu dari 12 kastil asli di Jepang yang dibangun sebelum zaman Edo.

Dikenal sebagai "Kota Air," Matsue menawarkan pengalaman yang tak terlupakan. Kamu dapat menikmati wisata perahu Matsue Horikawa, jalan-jalan santai di pantai, dan menyaksikan matahari terbenam. Aspek budaya kota ini terwakili oleh upacara minum teh tradisional dan Museum Seni Adachi.

Matsue juga kaya akan mitos dan legenda. Terdapat kuil-kuil seperti Kuil Agung Izumo Taisha yang dianggap sebagai tempat berkumpulnya para dewa.

Matsue dapat dijangkau melalui kereta api, pesawat, dan bus antar kota. Namun, lebih mudah menggunakan Limited Express Yakumo dari Stasiun JR Okayama, karena kereta shinkansen berhenti di sini. Dibutuhkan sekitar 2 jam dan 40 menit ke Stasiun JR Matsue. Sunrise Izumo, salah satu kereta api tidur langka di Jepang, juga menawarkan layanan dari Tokyo ke Matsue.

Bus antar kota menyambungkan Matsue dengan Hiroshima dan Okayama dalam waktu tiga jam. Layanan bus juga tersedia pada malam hari dari Tokyo ke Matsue dan Izumo. Dua bandara terdekat, Izumo dan Yonago, menyediakan penerbangan ke Fukuoka, Tokyo, Osaka, dan Nagoya, memperkuat konektivitas Matsue dengan berbagai destinasi.

Terdapat berbagai objek wisata di Matsue yang dapat dikunjungi, terutama tempat-tempat yang kaya akan sejarahnya. Salah satunya adalah Museum Sejarah Matsue dan Museum Sejarah Cerita Rakyat Kashima. Namun, ada satu tempat yang menjadi destinasi wajib untuk dikunjungi di Matsue, yaitu Kastil Matsue.

Kastil Matsue adalah salah satu dari 12 kastil yang masih ada di seluruh Jepang, dan merupakan kastil bersejarah yang dapat dilihat seperti ketika dibangun pada tahun 1611. Ada pula Shiomi Nawate, wilayah yang secara resmi diakui sebagai zona estetika tradisional di Matsue. Di area ini, rumah-rumah samurai tersusun berjejeran, menciptakan pemandangan kota benteng yang masih mempertahankan keasliannya.

Selain itu, ada juga Jembatan Eshima, yang memiliki panjang 1,446 meter, terkenal dengan kemiringannya yang curam. Dikenal sebagai "Betabumizaka," pengemudi harus menekan gas mobil sepenuhnya saat melewati tanjakan curam yang terus menerus hingga mencapai puncak. Matsue juga memiliki berbagai kebun dan taman. Disini kamu dapat menikmati pemandangan berbagai bunga.

Matsue menikmati iklim yang relatif hangat dengan suhu rata-rata tahunan sekitar 14,4 derajat Celcius. Meskipun begitu, musim dingin di daerah ini cukup dingin dan sering disertai cuaca cerah.

Oleh karena itu, waktu terbaik untuk menjelajahi dan menikmati pemandangan, tergantung pada tujuan utamamu, adalah antara musim semi hingga musim gugur. Setiap musim menawarkan daya tarik khasnya, seperti bunga peony dan azalea di musim semi, festival tradisional dan kembang api di musim panas, serta keindahan warna musim gugur.

Bagi pecinta kuliner, musim dingin menjadi waktu yang tepat untuk menikmati hidangan musiman seperti kepiting Matsuba dan ikan mas musim dingin.

Matsue dikenal dengan keberagaman hidangan lautnya, termasuk kepiting Matsuba dan tiram batu yang berasal dari Laut Jepang, serta ikan mas musim dingin dan ikan pedang dari Danau Shinji. Oleh karena itu, para wisatawan dapat menikmati berbagai hidangan laut lezat, seperti donburi dan sushi, yang disajikan dengan menggunakan bahan-bahan berkualitas di Matsue. Selain itu, kota ini juga menawarkan Izumo Soba, hidangan lokal yang khas dari wilayah Izumo, yang dapat dinikmati di berbagai restoran di sekitar kota.