Sorong terkenal dengan beberapa tujuan wisata yang menawarkan keindahan alam dan perairan Indonesia, termasuk Kepulauan Raja Ampat, Pantai Tanjung Kasuari, Desa Sawinggrai, dan Pagoda Sapta Ratna. Selain itu, Sorong juga dikenal sebagai salah satu penyedia minyak utama di Indonesia. Sejak tahun 1947, Sorong telah dikenal dengan sebutan "Kota Minyak" karena kekayaan sumber daya alamnya, terutama dalam produksi minyak bumi.

Mengunjungi kota Sorong tidak akan lengkap jika tidak mencicipi kuliner khas dari kota ini. Terdapat beberapa jenis makanan yang bisa hanya kamu temukan di kota ini, di antaranya seperti Kue Lontar, yang merupakan sajian manis dengan rasa yang mirip dengan pai susu khas Bali.

Selain Kue Lontar, kamu juga dapat mencicipi kudapan lainnya, yaitu Sagu Lempeng yang memiliki rasa yang sedikit tawar. Biasanya, masyarakat lokal menyantapnya bersamaan dengan secangkir teh atau kopi.

Terakhir, kamu bisa mencicipi salah satu makanan dengan nama yang unik, yaitu Udang Selingkuh. Jenis makanan satu ini dinamakan Udang Selingkuh, sebab, jenis udang satu ini kononya merupakan hasil perselingkuhan antara kepiting, udang, dan lobster. Udang Selingkuh menjadi salah satu kuliner yang patut kamu coba ketika mengunjungi Sorong.

Selain keindahan Kepulauan Raja Ampat yang terkenal, Sorong juga menawarkan beberapa tempat menarik yang sebaiknya kamu kunjungi, salah satunya adalah Tembok Berlin yang melintasi pesisir Sorong. Tempat wisata ini menjadi salah satu tempat yang sering dikunjungi oleh warga lokal dan wisatawan, terutama saat senja. Sebab, tempat ini terkenal dengan pemandangan matahari terbenam yang memukau.

Tidak hanya memamerkan keindahan alam, Sorong juga memiliki destinasi sejarah yang kaya budaya, seperti Pagoda Sapta Ratna. Pagoda ini merupakan situs sejarah yang masih memancarkan kekayaan budaya Buddha. Terletak di puncak bukit, pagoda ini menawarkan panorama matahari terbenam yang menakjubkan bagi para pengunjung.

Bagi penggemar petualangan, Wisata Alam Sorong menjadi pilihan menarik. Di sini, kamu dapat mengikuti berbagai kegiatan, termasuk berkemah dan outbond. Area hutan lindung ini juga menyimpan air terjun dengan air pegunungan yang jernih. Tempat wisata ini dapat menjadi salah satu tujuan kamu untuk beristirahat sejenak dari rutinitas yang padat.

Untuk menikmati keindahan Raja Ampat, kamu bisa memulai perjalanan dari kota Sorong menggunakan beberapa moda transportasi, salah satunya adalah menggunakan kapal Ferry. Jarak antara pelabuhan Sorong dan bandara Sorong sendiri tidak terlalu jauh dan hanya membutuhkan waktu perjalanan sekitar 10 menit.

Jika kamu telah sampai di pelabuhan Sorong, maka kamu bisa langsung mencari tiket kapal Ferry dengan tujuan Sorong - Raja Ampat dengan kisaran harga Rp100.000 untuk kelas ekonomi dan Rp215.000 untuk kelas VIP.

Selain itu, kamu juga bisa menggunakan pesawat melalui Bandara Domine Eduard Osok, Sorong menuju Marinda Raja Ampat, dengan harga tiket sekitar Rp750.000 per orang. Dengan waktu tempuh yang singkat, kamu dapat segera menikmati keindahan pulau Raja Ampat.

Waktu terbaik untuk mengunjungi Raja Ampat dapat bervariasi tergantung pada preferensi yang kamu miliki. Bulan September hingga April dianggap sebagai periode terbaik untuk berlibur ke Raja Ampat karena cenderung menjadi periode dengan kondisi laut yang tenang. Pada bulan-bulan ini, gelombang ombak di perairan Raja Ampat cenderung tenang, memungkinkan kamu untuk menjelajahi kepulauan dengan nyaman menggunakan perahu dari satu pulau ke pulau lain tanpa khawatir akan gelombang yang besar.

Di sisi lain, bulan Mei hingga Agustus dikenal sebagai musim dengan gelombang yang lebih besar. Meskipun demikian, pada periode ini, kamu masih dapat menikmati kegiatan seperti mendaki bukit atau mengunjungi Desa Wisata Arborek.

Terakhir, untuk menyaksikan Festival Bahari di Pulau Waigeo, bulan Oktober menjadi waktu yang tepat untuk berkunjung ke Raja Ampat. Festival ini menampilkan pertunjukan tari tradisional Papua, demonstrasi pengolahan sagu, penyelaman di lokasi-lokasi indah di Raja Ampat, hingga mencicipi berbagai kuliner khas Papua.