Tradisi budaya yang cukup kental menjadikan Yogyakarta sebagai daerah istimewa di bawah kepemimpinan seorang Sultan. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah tempat di mana sejarah, budaya, serta kehidupan modern melebur dan menghasilkan harmoni kehidupan yang indah. Kemegahan bangunan situs budaya yang beragam di beberapa lokasinya pun menjadikan kawasan ini sebagai pusat warisan budaya di wilayah Jawa Tengah. Candi Prambanan – sebagai kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia – merupakan salah satu pesona wisata bersejarah yang terkenal di Yogyakarta. Tak hanya itu, ada pula Candi Borobudur sebagai candi umat Buddha terbesar di dunia. Dalam perayaan Waisak setiap tahun, kompleks candi ini akan dipenuhi oleh umat beragama Buddha yang melakukan ziarah keagamaan. Selain itu terdapat juga kompleks Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat di pusat kota Yogyakarta yang menjadi bukti kelestarian budaya dan masih terjaga hingga saat ini.
Sebagai daerah tempat budaya, alam, dan sejarah bersatu, Yogyakarta memiliki destinasi yang amat beragam. Kunjungi ikon wisata DIY, yakni Candi Borobudur, atau lihatlah keindahan kompleks Candi Prambanan. Kedua candi ini sudah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Namun, selain Borobudur dan Prambana, Yogyakarta juga memiliki sejumlah kompleks candi lainnya, seperti Candi Ijo, Candi Ratu Boko, hingga Candi Mendut.
Tertarik untuk melihat tradisi kerajaan lebih dekat? Kunjungilah Keraton Yogyakarta, istana kerajaan sekaligus pusat kebudayaan DIY, dan Taman Sari, kompleks taman dan kolam istana yang dulu merupakan tempat rekreasi keluarga kerajaan. Jangan lupa juga untuk belanja kerajinan tangan khas DIY di Jalan Malioboro.
Bagi para pecinta alam, provinsi DIY punya banyak destinasi yang tak boleh kamu lewatkan. Misalnya, Pantai Parangtritis, Goa Jomblang, Pantai Timang, Hutan Mangrove Kulon Progo, Hutan Pinus Pengger, Tebing Breksi, Gumuk Pasir Parangkusumo, dan lain sebagainya!
Pada umumnya, waktu terbaik untuk mengunjungi Yogyakarta adalah pada musim kemarau, yaitu dari bulan April hingga Oktober. Pada bulan-bulan ini, cuaca di Yogyakarta umumnya cerah dan tidak banyak hujan.
Meski demikian, apabila kamu berencana untuk menghadiri acara festival di Yogyakarta, seperti ARTJOG (Juli - Agustus), atau Upacara Sekaten, pastikan kamu sudah memeriksa tanggal dan rencanakan wisatamu sesuai acara tersebut.
Untuk menuju Candi Borobudur, kamu dapat menggunakan bus dari Terminal Jombor dan memilih bus jurusan Borobudur. Bila memiliki kendaraan pribadi, kamu juga bisa pergi ke Candi Borobudur dengan menuju Kota Magelang.
Bicara soal kuliner khas Yogyakarta, mungkin kamu sudah familiar dengan gudeg. Namun, bukan itu saja makanan khas DIY yang wajib kamu coba! Masih ada sate klathak, gatot dan tiwul, yangko, wedang uwuh, wedang ronde, kue kipo, bakpia pathuk, dan masih banyak lagi.
Apabila kamu ingin mengenal Budaya Jawa lebih dalam, Yogyakarta adalah tempat yang tepat. Kamu dapat melakukan banyak hal di sini, seperti menonton pertunjukan wayang kulit atau musik gamelan.
Kamu juga bisa mengeksplorasi desa-desa penting seperti Desa Kasongan atau Kampoeng Batik Laweyan. Di sini, kamu dapat melihat pengrajin-pengrajin secara langsung dan bahkan mencoba membuat batik atau karya seni lainnya sendiri.
Selain itu, ada pula upacara keagamaan seperti Upacara Sekaten, atau acara-acara resmi dari Keraton Yogyakarta.
Tips Perjalanan ke Yogyakarta Province
Kenali Yogyakarta Province