Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) adalah perayaan budaya yang memukau dari ujung timur Pulau Jawa. Festival ini bukan hanya sekadar parade kostum, tetapi merupakan bentuk transformasi budaya lokal menjadi sebuah pertunjukan yang modern, atraktif, dan menggugah rasa bangga terhadap warisan tradisi. Di tengah derasnya arus globalisasi, Banyuwangi Ethno Carnival hadir sebagai bentuk modernisasi seni budaya tanpa meninggalkan akar lokalnya.
Kamu akan disuguhi beragam atraksi visual yang memadukan kostum etnik nan megah, koreografi yang anggun, hingga narasi cerita rakyat yang diangkat dalam format kontemporer. Festival ini telah menjadi ikon pariwisata Banyuwangi, dan setiap tahunnya menarik ribuan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Tak heran, gelaran ini masuk dalam kalender tahunan pariwisata Indonesia dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat lokal.
Di balik gemerlap dan kemegahan yang disajikan, Banyuwangi Ethno Carnival menyimpan pesan penting: bahwa budaya dapat bertahan dan berkembang seiring zaman. Tradisi tak harus usang, dan melalui pendekatan visual serta kreatif, festival ini berhasil mengemas warisan budaya menjadi suguhan yang relevan bagi generasi masa kini.
Banyuwangi Ethno Carnival pertama kali diselenggarakan pada tahun 2011 atas inisiatif pemerintah daerah Banyuwangi sebagai bagian dari program pengembangan pariwisata dan pelestarian budaya. Festival ini merupakan hasil penggabungan antara konsep fashion carnival internasional seperti Jember Fashion Carnaval, dengan konten budaya khas Banyuwangi yang kaya akan cerita rakyat dan simbol tradisional. Sejak awal digelar, BEC bertujuan untuk mengangkat identitas lokal ke dalam panggung global.
Event ini biasanya diadakan setiap tahun pada pertengahan hingga akhir tahun, tepatnya antara bulan September hingga November, dan menjadi salah satu agenda utama dalam Banyuwangi Festival, serangkaian kegiatan budaya dan pariwisata yang disusun secara tematik sepanjang tahun. Lokasi pelaksanaan berpusat di pusat kota Banyuwangi, dengan rute parade yang membentang dari Taman Blambangan hingga area Simpang Lima. Rute tersebut dirancang sedemikian rupa agar masyarakat luas bisa ikut menyaksikan kemeriahan BEC secara gratis dan terbuka.
Dalam setiap penyelenggaraannya, tema Banyuwangi Ethno Carnival selalu berbeda. Tema-tema ini biasanya diambil dari unsur budaya lokal, seperti legenda rakyat, tari tradisional, atau simbol alam khas Banyuwangi. Misalnya, tema “The Majestic Ijen” menampilkan keindahan Gunung Ijen melalui kostum dan tarian, sementara tema “Gandrung” menghidupkan kembali tarian ikonik Banyuwangi dalam format parade visual. Perubahan tema ini menjadikan setiap tahun BEC selalu dinantikan karena menawarkan pengalaman yang segar dan edukatif.
Salah satu hal yang membuat Banyuwangi Ethno Carnival begitu menarik adalah keberagaman aktivitas yang bisa kamu nikmati selama acara berlangsung. Selain parade kostum yang menjadi pusat perhatian, BEC juga menyajikan berbagai pertunjukan pendukung seperti musik tradisional, tari kolosal, hingga pameran UMKM dan kuliner khas daerah. Para pengunjung bisa menyaksikan langsung bagaimana kostum megah hasil karya desainer lokal dibuat dan dipresentasikan dalam pertunjukan dramatis yang sarat makna.
Tak hanya itu, BEC juga menjadi ajang unjuk gigi bagi para seniman muda, pelajar, hingga komunitas kreatif yang ingin memperlihatkan talenta mereka dalam bidang seni visual, pertunjukan, dan desain. Masing-masing peserta parade akan mengenakan kostum dengan narasi tersendiri, disertai koreografi dan ekspresi artistik yang mendalam. Banyak pengunjung yang menyebut pengalaman menyaksikan BEC seperti menonton sebuah runway show dengan nuansa budaya yang sangat kental.
Bagi kamu yang datang sebagai wisatawan, acara ini juga menjadi momen tepat untuk menikmati keunikan Banyuwangi secara keseluruhan. Mulai dari mengeksplorasi kuliner khas seperti rujak soto atau pecel rawon, hingga mengunjungi destinasi wisata ikonik seperti Kawah Ijen, Taman Nasional Baluran, dan Pantai Pulau Merah. Banyuwangi Ethno Carnival bukan hanya tentang parade satu hari, melainkan pintu gerbang untuk mengenal lebih dalam kekayaan daerah yang disebut “The Sunrise of Java” ini.
Lengkapi perjalanan liburanmu dengan tur sehari penuh di Banyuwangi!
Pusat Kota Banyuwangi
Fullday Tour: Djawatan , Pantai teluk hijau & pulau merah
8.0/10
Pusat Kota Banyuwangi
Rp 500.000
Rp 425.000
Agar kunjunganmu ke Banyuwangi Ethno Carnival berjalan lancar dan memberikan pengalaman yang maksimal, kamu bisa mengikuti beberapa tips berikut:
Mengingat BEC adalah salah satu festival terbesar di Banyuwangi, akomodasi dan transportasi biasanya akan sangat padat menjelang hari-H. Kamu disarankan untuk memesan tiket pesawat atau kereta serta hotel setidaknya satu bulan sebelumnya. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan harga terbaik dan pilihan lokasi menginap yang strategis, terutama yang dekat dengan pusat kota dan area parade.
Banyuwangi Ethno Carnival biasanya digelar di pusat kota, dengan rute parade utama dimulai dari Taman Blambangan. Namun, jadwal dan rute bisa sedikit berbeda tiap tahunnya tergantung tema dan teknis acara. Pantau terus situs resmi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi atau akun media sosial Dinas Pariwisata untuk mendapatkan informasi paling akurat mengenai tanggal, waktu mulai, dan titik kumpul parade.
Karena kamu akan banyak berjalan dan berdiri dalam waktu lama, sebaiknya gunakan pakaian yang ringan dan menyerap keringat, terutama jika acara berlangsung siang hari. Pilih sepatu yang nyaman seperti sneakers atau sandal outdoor. Jangan lupa membawa topi, kacamata hitam, atau payung kecil untuk melindungi diri dari panas matahari.
Bawa tas kecil berisi barang-barang penting seperti air minum, tisu basah, hand sanitizer, kamera atau smartphone, dan powerbank. Jika kamu suka dokumentasi, jangan lupa membawa kamera dengan baterai penuh. Namun hindari membawa barang berlebihan agar kamu bisa lebih leluasa bergerak di tengah keramaian.
BEC biasanya disertai dengan bazar UMKM, pameran kerajinan tangan, dan kuliner khas Banyuwangi. Ini kesempatan bagus untuk mencicipi makanan tradisional seperti sego tempong, rujak soto, atau nasi cawuk. Kamu juga bisa membeli suvenir khas seperti batik Gajah Oling atau aksesoris etnik buatan warga lokal.
Karena festival ini menampilkan budaya lokal, penting bagi kamu untuk bersikap sopan dan menghormati semua elemen pertunjukan. Hindari menyela penampilan peserta, jangan naik ke panggung tanpa izin, dan patuhi arahan petugas keamanan atau panitia di lapangan. Menjaga kebersihan area juga merupakan bentuk apresiasi terhadap budaya dan masyarakat setempat.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, kunjunganmu ke Banyuwangi Ethno Carnival akan jauh lebih menyenangkan dan bermakna.
Rencanakan perjalananmu dengan lebih praktis menggunakan aplikasi Traveloka! Mulai dari pemesanan tiket pesawat, hotel, hingga aktivitas lokal seperti tur dan kuliner, semuanya bisa kamu atur dalam satu genggaman.