Bukit Marwah di Mekkah, Arab Saudi, merupakan salah satu lokasi bersejarah yang terletak di dalam kompleks Masjidil Haram. Bersama Bukit Shafa, tempat ini menjadi bagian dari lintasan pejalan kaki yang sering dikunjungi oleh para pengunjung dari berbagai negara. Selain nilai sejarahnya, Bukit Marwah juga menawarkan pengalaman yang tenang dan reflektif di tengah suasana khas kota Mekkah. Dengan fasilitas modern dan jalur yang nyaman, area ini memungkinkan pengunjung menikmati momen berjalan kaki sambil mengamati arsitektur dan lanskap sekitar.
Artikel ini menyajikan panduan lengkap tentang Bukit Marwah, mulai dari lokasi, aktivitas di sekitar area, suasana pagi hari, akses menuju lokasi, kondisi cuaca, hingga waktu terbaik untuk menikmati matahari terbit, simak panduan praktis bagi kamu yang berencana mengunjungi tempat ini.
Bukit Marwah terletak di dalam kompleks Masjidil Haram, di pusat kota Mekkah, Arab Saudi. Bukit ini merupakan bagian dari jalur perjalanan kaki yang menghubungkan dua titik, yaitu Shafa dan Marwah, dengan jarak sekitar 450 meter. Secara geografis, Marwah adalah sebuah bukit kecil yang tersusun dari batu putih keras dengan permukaan yang kokoh dan terang.
Dulunya, Bukit Marwah berada di luar bangunan utama masjid, dipisahkan oleh lembah alami. Seiring berkembangnya fasilitas, area ini mengalami renovasi besar pada pertengahan abad ke-20. Kini, lintasan penghubung yang disebut Mas’a telah menjadi jalur dalam ruangan dengan empat lantai, dilengkapi lantai marmer, sistem pendingin udara, serta pencahayaan yang nyaman untuk pengunjung.
Seluruh area dikelola dengan sistem yang baik, termasuk jalur khusus untuk pengguna kursi roda, kendaraan listrik untuk lansia, serta titik-titik air minum gratis. Tidak dikenakan tiket masuk untuk mengunjungi Bukit Marwah, dan lokasi ini dapat diakses sepanjang hari, meskipun ada waktu tertentu yang dialokasikan untuk pembersihan dan pemeliharaan.
Bagi banyak orang, mengunjungi Bukit Marwah bukan hanya tentang jarak tempuh, tetapi juga tentang merasakan suasana reflektif di tengah keramaian kota. Area ini menjadi bagian penting dari pengalaman berada di Mekkah, baik sebagai destinasi sejarah maupun sebagai tempat untuk berjalan kaki dalam suasana tenang dan teratur.
Bukit Marwah adalah jantung ritual sa’i, menawarkan aktivitas religi yang memperkaya jiwa dan fisik:
Sa’i adalah rukun haji dan umrah, melibatkan berjalan atau berlari-lari kecil antara Bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali, menempuh jarak sekitar 3,15 km (450 meter sekali jalan). Dimulai dari Shafa, jamaah berjalan ke Marwah, bolak-balik, dengan doa seperti “Innas-safa wal-marwata min sya’a’irillah” (QS. Al-Baqarah: 158) di puncak kedua bukit. Lintasan Mas’a modern memiliki empat lantai ber-AC, dengan dua pilar hijau (jarak 55–56 meter) yang menandai area untuk lari-lari kecil (khusus pria) atau mempercepat langkah (wanita). Sa’i biasanya dilakukan setelah tawaf, mengenang perjuangan Siti Hajar mencari air, dan diakhiri dengan tahallul (memotong rambut).
Fasilitas Mas’a ramah untuk semua jamaah. Jalur khusus kursi roda (lebar 2,5 meter) dan skuter listrik tersedia di lantai dasar, sementara lantai atas (1–3) lebih sepi untuk jamaah yang berjalan kaki. Petugas memandu arus jamaah, dan air Zamzam disediakan setiap 50 meter. Sa’i memakan waktu 30–60 menit, tergantung kecepatan dan keramaian. Jamaah sering melaporkan perasaan haru saat mencapai puncak Marwah, terutama karena kedekatannya dengan Ka’bah.
Meskipun berada di dalam kompleks masjid, Bukit Marwah menawarkan spot foto yang menggabungkan elemen religi dan nuansa alam:
Fotografi harus dilakukan dengan etika, menghindari keramaian atau mengganggu jamaah. Pagi hari (05.00–07.00) adalah waktu terbaik karena cahaya alami lembut dan batu Marwah terlihat jelas. Bawa smartphone atau kamera kecil, dan hindari flash agar tidak mengganggu. Beberapa jamaah berfoto di atap Masjidil Haram (jika dibuka) untuk latar perbukitan Mekkah yang lebih luas.
Bukit Marwah sangat mudah diakses karena berada di dalam kompleks Masjidil Haram, jantung kota Mekkah. Bagi jamaah dari luar kota atau luar negeri, perjalanan ke Mekkah umumnya dimulai dari Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah. Jarak sekitar 80 km dapat ditempuh dalam waktu 1 hingga 1,5 jam menggunakan mobil pribadi, taksi, atau bus reguler seperti SapTCo.
Setibanya di Mekkah, akses ke Masjidil Haram sangat mudah, terutama bagi yang menginap di hotel-hotel sekitar pusat kota. Dari hotel ke masjid dapat dijangkau dengan:
Masuk ke area Mas’a (tempat pelaksanaan sa’i antara Bukit Safa dan Marwah) cukup mudah dengan bantuan petunjuk yang jelas.
Fasilitas di dalam Masjidil Haram meliputi:
Kondisi Cuaca di Mekkah
Cuaca di Mekkah cenderung panas dan kering sepanjang tahun.
Rincian suhu rata-rata berdasarkan musim:
Melihat matahari terbit dari sekitar Bukit Marwah atau Masjidil Haram adalah pengalaman yang tenang dan berkesan. Waktu terbaik untuk menyaksikannya adalah pukul 05.00–06.00 waktu Arab Saudi, terutama antara bulan Oktober hingga April. Saat itu, suhu relatif sejuk (sekitar 20–25°C) dan langit biasanya cerah.
Dari area Mas’a atau titik terbuka di dekat Bukit Marwah, matahari muncul perlahan di balik perbukitan Mekkah atau latar Ka’bah. Warna langit berubah gradasi oranye dan ungu, menciptakan pemandangan yang memukau. Beberapa jamaah bahkan menyebutnya sebagai momen paling menenangkan selama berada di Tanah Suci.
Untuk pengalaman terbaik di Bukit Marwah, perhatikan tips berikut:
Pastikan Kamu tetap terkoneksi saat kunjunganmu ke Arab Saudi dengan produk eSim rekomendasi berikut!
Bukit Marwah di Mekkah adalah destinasi yang menggabungkan perjalanan berjalan di lintasan Mas’a dengan momen refleksi dan ketenangan. Dengan jalur yang sudah modern dan nyaman, spot foto dengan latar batu putih Marwah serta pemandangan matahari terbit yang indah, tempat ini menawarkan pengalaman yang berkesan bagi pengunjung yang ingin menikmati suasana damai dan keindahan sekitar. Rencanakan kunjunganmu dengan persiapan yang baik, dan nikmati keindahan Bukit Marwah bersama Traveloka!