Candi Gebang Warisan Hindu Mataram Kuno yang Menyimpan Sejarah Unik

Xperience Team
03 Jul 2025 - Waktu baca 5 menit

Candi Gebang adalah salah satu peninggalan berharga dari Kerajaan Mataram Kuno yang bercorak Hindu. Meskipun namanya mungkin sering terdengar sebagai nama jalan di beberapa wilayah Sleman, banyak orang yang belum mengetahui bahwa Candi Gebang adalah sebuah situs bersejarah yang terletak di Dusun Gebang, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman. Candi ini terletak tidak jauh dari kompleks perumahan Gebang Permai, menjadikannya lokasi yang cukup tersembunyi namun kaya akan nilai sejarah.

Candi Gebang diperkirakan dibangun pada abad ke-8 hingga ke-9 Masehi, pada masa kejayaan Kerajaan Mataram Kuno. Kerajaan ini dikenal sebagai salah satu kerajaan besar yang pernah ada di Pulau Jawa, dan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan agama Hindu dan Buddha di wilayah tersebut. Candi ini menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang sejarah dan budaya yang telah berlangsung selama berabad-abad.

Lokasi & Akses Menuju Candi Gebang yang Tersembunyi di Yogyakarta

Untuk mencapai Candi Gebang, perjalanan bisa dimulai dari perempatan lampu merah di Jalan Gejayan (sekarang Jalan Affandi). Dari sana, kamu bisa melanjutkan perjalanan ke arah timur hingga sampai di Pasar Condong Catur. Setelah itu, beloklah ke arah utara dan ikuti petunjuk arah yang ada di kanan jalan setelah jembatan. Candi ini terletak di tengah persawahan dengan ketinggian sekitar 179 mdpl, memberikan suasana yang tenang dan damai bagi para pengunjung.

Akses menuju Candi Gebang cukup mudah, meskipun lokasinya tidak terlalu dikenal oleh banyak orang. Jalan menuju candi ini dikelilingi oleh pemandangan alam yang indah, dengan hamparan sawah yang menghijau dan udara segar yang membuat perjalanan semakin menyenangkan. Bagi kamu yang ingin berkunjung, disarankan untuk menggunakan kendaraan pribadi atau sepeda motor, karena transportasi umum menuju lokasi ini masih terbatas.

Setibanya di Candi Gebang, kamu akan disambut oleh suasana yang tenang dan damai. Candi ini dikelilingi oleh pepohonan dan ladang pertanian, menciptakan latar belakang yang sempurna untuk menjelajahi situs bersejarah ini. Meskipun tidak sebesar candi-candi lain di Indonesia, Candi Gebang memiliki daya tarik tersendiri yang membuatnya layak untuk dikunjungi.

Keunikan Arsitektur Sederhana Candi Gebang Namun Kaya Nilai Sejarah

Candi Gebang memiliki arsitektur yang sederhana namun menyimpan banyak nilai sejarah. Bangunan utama candi ini menghadap ke timur dengan denah bujur sangkar berukuran 5,25 x 5,25 meter dan tinggi sekitar 8 meter. Meskipun pintu masuknya cukup tinggi dari permukaan tanah, tidak ditemukan tangga yang mengarah ke dalam candi. Diduga, tangga tersebut terbuat dari bahan yang mudah rusak seperti kayu atau bambu.

Candi ini mulai dipugar oleh Van Romondt antara tahun 1937 hingga 1939, setelah arca Ganesha ditemukan pada tahun 1936. Proses pemugaran ini dilakukan untuk melestarikan candi yang sudah mulai mengalami kerusakan akibat faktor alam dan manusia. Meskipun telah dipugar, Candi Gebang tetap mempertahankan keaslian bentuk dan strukturnya, sehingga pengunjung dapat merasakan atmosfer sejarah yang kental saat berada di sana.

Secara arsitektur, Candi Gebang memiliki gaya arsitektur klasik tua, hal ini nampak pada bentuk bangunan yang tambun dan memiliki arca-arca yang naturalis. Kepala Kala yang terdapat di ambang pintu candi juga tidak memiliki rahang bawah, yang merupakan ciri-ciri dari gaya seni pada masa klasik tua. Pada bagian tubuh candi terdapat satu bilik yang di dalamnya terdapat Yoni sebagai lapik dan lingga berdiri di atasnya, serta di kanan kiri pintu masuk terdapat relung dengan arca Nandiswara, meskipun sekarang lingga dan arca Nandiswara tidak ada.

Keunikan lain dari Candi Gebang adalah adanya relung di dinding sisi barat yang berisi arca Ganesha, di bawahnya terdapat yoni yang menghadap ke arah utara. Hal ini sangat jarang ditemukan pada bangunan candi lainnya di Indonesia. Keberadaan arca Ganesha di Candi Gebang menunjukkan bahwa candi ini memiliki hubungan erat dengan praktik keagamaan masyarakat pada masa itu, di mana Dewa Ganesha dianggap sebagai simbol kebijaksanaan dan penghalang rintangan.

Hubungan Candi Gebang dengan Perkembangan Agama Hindu di Jawa

Candi Gebang diduga digunakan oleh umat Hindu untuk menyembah Dewa Siwa, terlihat dari adanya arca-arca yang memiliki sifat Siwaistis, seperti Ganesha dan Nandiswara, serta dua buah yoni yang berada di dalam ruang candi. Meskipun banyak informasi mengenai candi ini yang masih misterius, keberadaannya menunjukkan betapa pentingnya peran agama Hindu dalam perkembangan budaya dan sejarah di Jawa.

Agama Hindu di Jawa mengalami perkembangan yang pesat pada masa Kerajaan Mataram Kuno. Candi-candi yang dibangun pada masa itu tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai simbol kekuasaan dan identitas budaya masyarakat. Candi Gebang, dengan segala keunikan dan nilai sejarah yang dimilikinya, menjadi salah satu contoh nyata dari pengaruh agama Hindu dalam kehidupan masyarakat Jawa.

Candi ini juga mencerminkan perpaduan antara budaya lokal dan pengaruh luar yang terjadi pada masa itu. Masyarakat Jawa yang menganut agama Hindu tidak hanya mengadopsi ajaran dan praktik keagamaan, tetapi juga mengintegrasikannya dengan tradisi dan budaya lokal. Hal ini terlihat dari arsitektur candi yang menggabungkan elemen-elemen khas Jawa dengan gaya arsitektur Hindu yang lebih luas.

Penemuan dan Pemugaran Candi Gebang

Sejarah penemuan Candi Gebang dimulai pada tahun 1936 ketika arca Ganesha ditemukan di lokasi tersebut. Penemuan ini menjadi titik awal bagi penelitian lebih lanjut mengenai candi ini. Setelah penemuan tersebut, Van Romondt, seorang arkeolog Belanda, melakukan pemugaran candi antara tahun 1937 hingga 1939. Proses pemugaran ini bertujuan untuk melestarikan candi yang sudah mulai mengalami kerusakan akibat faktor alam dan manusia.

Selama proses pemugaran, banyak artefak dan peninggalan sejarah lainnya ditemukan di sekitar candi. Penemuan ini memberikan wawasan lebih dalam mengenai kehidupan masyarakat pada masa Kerajaan Mataram Kuno, serta praktik keagamaan yang mereka anut. Meskipun Candi Gebang tidak sebesar candi-candi lain di Indonesia, seperti Candi Borobudur atau Candi Prambanan, namun nilai sejarah dan budaya yang dimilikinya tidak kalah penting.

Tips untuk Mengunjungi Candi Gebang

Bagi kamu yang berencana untuk mengunjungi Candi Gebang, berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu agar pengalamanmu lebih menyenangkan:

Waktu Kunjungan: Sebaiknya kunjungi candi ini pada pagi atau sore hari untuk menghindari terik matahari. Suasana yang tenang dan sejuk akan membuat pengalamanmu lebih nyaman.
Persiapkan Perlengkapan: Bawa perlengkapan yang diperlukan, seperti air minum, kamera, dan peta lokasi. Meskipun akses menuju candi cukup mudah, membawa peta akan membantumu menemukan jalan dengan lebih mudah.
Hormati Situs Bersejarah: Saat berada di candi, ingatlah untuk menjaga sikap dan menghormati situs bersejarah ini. Hindari merusak atau mengotori area sekitar candi.
Pelajari Sejarahnya: Sebelum berkunjung, ada baiknya kamu mempelajari sedikit tentang sejarah Candi Gebang. Pengetahuan ini akan menambah wawasan dan membuat kunjunganmu lebih berarti.
Jelajahi Sekitar: Setelah mengunjungi Candi Gebang, jangan ragu untuk menjelajahi area sekitarnya. Ada banyak tempat menarik lainnya di Sleman yang bisa kamu kunjungi, seperti kebun teh, desa wisata atau candi lainnya seperti Candi Boko.

Indonesia

Tiket Candi Ratu Boko

9.4/10

Prambanan

Rp 39.371

Candi Gebang adalah salah satu warisan budaya yang sangat berharga dari Kerajaan Mataram Kuno. Meskipun tidak sebesar candi-candi lainnya, Candi Gebang memiliki keunikan dan nilai sejarah yang patut untuk dijelajahi. Dengan arsitektur yang sederhana namun kaya akan makna, candi ini menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang sejarah dan budaya di Indonesia.

Keberadaan Candi Gebang menunjukkan betapa pentingnya peran agama Hindu dalam perkembangan budaya dan sejarah di Jawa. Candi ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai simbol kekuasaan dan identitas budaya masyarakat pada masa itu. Dengan segala keunikan dan nilai sejarah yang dimilikinya, Candi Gebang menjadi salah satu destinasi yang menarik untuk dieksplorasi, terutama bagi mereka yang ingin memahami lebih dalam tentang warisan budaya Hindu di Indonesia.

Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan