Malang adalah salah satu kota di Jawa Timur yang dikenal dengan julukan “Kota Apel,” “Kota Bunga,” dan “Switzerland van Java.” Terletak di dataran tinggi, Malang menawarkan udara yang sejuk, pemandangan alam yang indah, serta suasana kota yang tenang namun dinamis. Kombinasi ini menjadikan Malang sebagai destinasi favorit wisatawan lokal maupun mancanegara.
Keunikan Malang terletak pada keragaman atraksinya. Dari sisi alam, Kamu bisa menemukan air terjun, pegunungan, dan kebun apel yang menjadi ikon kota ini. Di sisi kuliner, Malang terkenal dengan baksonya yang legendaris serta beragam pilihan makanan khas lainnya yang mudah ditemukan di pusat kota maupun di kawasan wisata. Sementara itu, dari segi budaya dan sejarah, Malang menyimpan peninggalan masa lalu seperti candi-candi Hindu-Buddha, bangunan kolonial Belanda, hingga museum dan ruang seni modern yang terus berkembang.
Tidak hanya itu, karakter masyarakat Malang yang ramah dan nuansa lokal yang kental turut memperkaya pengalaman wisata. Dari semangat Arema di stadion hingga mural warna-warni di gang-gang kecil, Malang menghadirkan identitas kota yang hidup dan otentik. Kota ini juga terus berkembang sebagai destinasi kreatif dengan banyaknya komunitas seni, ruang publik, dan kegiatan budaya sepanjang tahun.
Berikut adalah empat ciri khas utama Kota Malang yang wajib Kamu ketahui, lengkap dengan panduan dan rekomendasi terbaru untuk pengalaman berkunjung yang lebih maksimal!
Malang adalah mozaik wisata alam dan edukasi, dari hutan pinus yang sejuk hingga taman tematik yang menginspirasi. Destinasi ini cocok untuk keluarga, pelajar, atau siapa saja yang haus petualangan dan pengetahuan.
1. Jatim Park: Kompleks taman ini adalah kebanggaan Malang, terdiri dari Jatim Park 1 dengan Science Stadium yang mengajarkan fisika melalui wahana interaktif, Jatim Park 2 dengan Batu Secret Zoo dan Museum Satwa yang menampilkan replika hewan purba, serta Jatim Park 3 dengan Dino Park dan replika kota dunia seperti Korea. Aroma popcorn dan tawa anak-anak memenuhi udara. Kunjungi pagi hari untuk antrean pendek, naik angkot jurusan Batu, dan coba wahana Airboom untuk keseruan basah-basahan.
2. Coban Rondo: Air terjun ini menyapa dengan gemuruh air yang jatuh dari ketinggian 84 meter, dikelilingi hutan hijau dan kabut pagi yang sejuk. Jalur trekking ringan mengarah ke kolam jernih, ideal untuk piknik. Bawa payung atau jas hujan karena hujan tiba-tiba sering datang, dan kenakan sepatu anti-slip untuk jalur berbatu. Jelajahi labirin taman di dekatnya, dan nikmati jagung bakar dari pedagang lokal untuk camilan hangat.
3. Eco Green Park: Taman ini mengajarkan cinta lingkungan melalui kebun binatang mini, rumah burung eksotis, dan wahana seperti Jungle Adventure yang seru. Patung gajah dari TV bekas dan instalasi energi terbarukan mencuri perhatian. Aroma tanah basah dari taman organik menambah suasana. Sewa E-Bike untuk keliling nyaman, ajak anak-anak ke zona edukasi, dan bawa botol air untuk hari panas.
4. Lumbung Stroberi: Di dataran tinggi Batu, agrowisata ini mengundang Anda memetik stroberi merah cerah di ladang sambil belajar teknik penanaman organik. Aroma buah segar dan udara dingin pegunungan menyegarkan jiwa. Jus stroberi di kafe lokal terasa manis alami. Kunjungi pagi untuk stroberi terbaik, bawa wadah untuk oleh-oleh, dan gunakan topi untuk lindungi dari matahari.
5. Gunung Banyak: Bukit ini adalah surga paragliding dengan panorama sunrise yang membentang dari kota Batu hingga pegunungan Arjuno. Desir angin pagi dan hamparan hijau di bawah menciptakan momen magis. Pendakian ringan cocok untuk pemula, dan spot foto di batu besar wajib dicoba. Naik ojek online dari pusat Batu, bawa jaket untuk suhu dingin, dan pesan tur paragliding di muka jika berani melayang.
6. Taman Langit: Destinasi malam ini menawarkan trekking pendek di hutan pinus dengan aroma kayu yang menenangkan. Lampu lentera menerangi jalur menuju spot stargazing, di mana langit Malang bersinar penuh bintang. Bawa selimut dan tripod untuk fotografi malam, cek prakiraan cuaca untuk langit cerah, dan nikmati teh hangat dari warung lokal untuk suasana hangat.
7. Selecta: Taman bunga legendaris ini, berdiri sejak 1928, memukau dengan hamparan mawar, krisan, dan hydrangea yang berwarna-warni, ditemani gemericik air dari kolam buatan. Wahana permainan seperti perahu dayung menambah keseruan keluarga. Udara sejuk dan aroma bunga segar menyapa pengunjung. Kunjungi sore untuk cahaya foto yang lembut, naik angkot dari Batu, dan coba es kelapa muda di kafe taman.
Kuliner Malang adalah simfoni rasa, dari kuah pedas hingga manis apel, dengan warung legendaris yang jadi kebanggaan Arema.
1. Bakso Malang: Ikon kuliner ini menghadirkan mangkuk berisi bakso halus, goreng renyah, tahu lembut, dan mi kuning dalam kuah kaldu sapi yang gurih. Di Bakso President, suara kereta lewat di rel belakang warung menambah pengalaman unik. Aroma daging panggang dari bakso goreng menggoda selera. Tambah sambal untuk pedas nendang, kunjungi sore untuk suasana ramai, dan pesan teh tawar untuk penyeimbang.
2. Orem-Orem: Hidangan tradisional ini memadukan tempe iris tipis dengan kuah santan kental yang kaya rempah pedas, disajikan bersama lontong lembut. Orem-Orem Khas Arema di Lowokwaru adalah favorit lokal, dengan aroma kunyit dan serai yang menguar. Nikmati dengan teh hangat untuk keseimbangan rasa, datang pagi untuk porsi segar, dan bawa tisu untuk kuah yang mungkin tumpah.
3. Pecel Kawi: Beroperasi sejak 1975, nasi pecel ini terkenal dengan saus kacang kental yang manis-pedas, sayur kolplay, bayam, dan tauge, serta lauk empal goreng yang renyah. Warung di Jalan Kawi ramai saat sarapan, dengan aroma kacang sangrai memenuhi udara. Pesan peyek kacang untuk tekstur, bawa botol air untuk rasa pedas, dan datang sebelum pukul 09.00 untuk tempat duduk.
4. Sari Apel: Minuman khas Malang ini menyegarkan dengan rasa manis-asam apel lokal, mencerminkan julukan “Kota Apel.” Tersedia di Goedang Oleh-Oleh, sari apel dalam botol kaca cocok sebagai hadiah. Rasa buah segar terasa di setiap teguk. Minum dingin di siang hari, coba varian sparkling untuk sensasi baru, dan beli beberapa botol untuk stok perjalanan.
5. Wedang Ronde: Minuman jahe hangat ini, dengan bola ketan kenyal dan kacang sangrai, menghangatkan tubuh di malam sejuk Malang. Warung Ronde Titoni di Pecinan, berdiri sejak 1948, menawarkan nostalgia dengan aroma jahe yang kuat. Datang malam untuk suasana klasik, pesan porsi kecil jika baru mencoba, dan duduk di bangku kayu untuk vibe retro.
Malang adalah perpaduan tradisi kuno, kreativitas modern, dan warisan multikultural yang terasa di setiap sudut.
1. Dialek Walik-an: Bahasa unik Arema ini membalik kata, seperti “Ayas Kera Ngalam” untuk “Saya Arek Malang,” mencerminkan jiwa kreatif dan humoris warga. Dengar di pasar atau warung kopi, di mana obrolan santai penuh tawa. Coba ucapkan untuk berbaur, kunjungi Pasar Oro-Oro Dowo untuk praktik, dan catat frasa lucu untuk kenangan.
2. Candi Singasari: Candi Hindu-Buddha abad ke-13 ini berdiri megah dengan relief halus yang menceritakan kejayaan Singasari. Batu candi bercahaya emas di bawah sinar senja, dengan aroma rumput segar di sekitar. Kunjungi sore untuk foto dramatis, jelajahi pemandian Ken Dedes untuk legenda cinta, dan hormati situs dengan pakaian sopan.
3. Kelenteng Eng An Kiong: Kelenteng Tridarma ini adalah pusat budaya Tionghoa, meriah saat Imlek dengan barongsai, wayang potehi, dan aroma kemenyan. Ornamen merah-emas dan lonceng kecil menciptakan suasana sakral. Kenakan pakaian tertutup, hadiri festival untuk kemeriahan, dan coba kuliner Pecinan di sekitar setelah berkunjung.
4. Kampung Warna-Warni Jodipan: Desa ini berubah dari kumuh menjadi galeri terbuka dengan mural pelangi dan jembatan kaca yang Instagrammable. Warna cerah dan aroma cat segar mengundang senyum. Datang pagi untuk swafoto tanpa keramaian, beli suvenir kerajinan lokal, dan naik tangga untuk pemandangan kota.
5. Topeng Malang: Tarian bertopeng ini, bagian dari seni Ludruk, menghidupkan legenda lokal seperti Panji Asmara Bangun dengan kostum warna-warni dan musik gamelan. Gerakan lincah dan aroma panggung kayu menciptakan magis. Tonton di sanggar seni atau festival, kunjungi Museum Malang Tempo Doeloe untuk sejarah topeng, dan foto kostum untuk kenangan.
6. Museum Malang Tempo Doeloe: Museum ini mengisahkan Malang kolonial melalui foto, artefak, dan replika pasar tradisional. Aroma kayu tua dan suara rekaman sejarah membawa Anda ke masa lalu. Ikuti tur berpemandu siang hari, catat kisah Arema untuk blog perjalanan, dan beli replika miniatur di toko suvenir.
7. Festival Malang Kembali: Festival tahunan ini menghidupkan era kolonial dengan parade baju Belanda, mobil antik, dan tarian jalanan. Aroma roti jadul dan suara musik keroncong memenuhi udara. Hadiri di Jalan Ijen pada Oktober, bawa topi untuk matahari, dan ikut tur sejarah gratis untuk wawasan mendalam.
Baca juga: 4 Pura di Malang yang Bersejarah
Landmark Malang adalah perpaduan nostalgia sejarah, keindahan arsitektur, dan hiburan modern yang meriah.
1. Alun-Alun Tugu: Jantung Malang ini dikelilingi kolam lily, pohon trembesi rimbun, dan Tugu Lilin yang melambangkan kemerdekaan. Malam hari, lampu taman dan aroma es krim Tokoh Keren menciptakan suasana romantis. Duduk di bangku untuk menikmati keramaian, naik angkot jurusan Tugu, dan coba sate kelinci dari pedagang kaki lima.
2. Jalan Ijen: Boulevard kolonial ini memukau dengan rumah Belanda pastel, pohon palem, dan aroma bunga bougenville di pagi hari. Sepeda ontel dan jogger menciptakan vibe santai. Ikut car-free day Minggu pagi, kunjungi Museum Brawijaya untuk koleksi tank, dan bawa kamera untuk foto arsitektur klasik.
3. Stasiun Kota Baru: Stasiun bergaya art deco ini menghadap Taman Trunojoyo dengan patung singa megah. Peluit kereta dan aroma kopi dari pedagang asongan menambah nostalgia. Ambil foto pagi saat stasiun ramai, jelajahi Monumen Juang 45 untuk kisah 1945, dan naik angkot ke pusat kota setelahnya.
4. Batu Night Spectacular (BNS): Pasar malam ini penuh wahana, lampion warna-warni, dan aroma jagung bakar dari kaki lima. Taman Lampion dan Ferris wheel menawarkan panorama malam Batu yang berkilau. Datang setelah matahari terbenam, coba permainan ring toss untuk hadiah, dan pakai sepatu nyaman untuk keliling.
Indonesia
Tiket Batu Night Spectacular (BNS) (Jatim Park Group)
8.8/10
Oro-oro Ombo
Rp 65.000
Rp 64.350
5. Museum Angkut: Museum ini menampilkan kendaraan antik, dari becak hingga mobil klasik, dengan replika jalanan Hollywood dan Eropa. Lampu neon, musik jazz, dan aroma oli tua menciptakan vibe retro. Datang sore untuk tur nyaman, naik bus antik untuk pengalaman, dan foto di zona Batmobile untuk Instagram.
Indonesia
Museum Angkut Tickets (Jatim Park Group)
9.2/10
Batu
Rp 110.000
Rp 108.900
Baca juga: Tempat Piknik Di Malang
Malang adalah kota yang merangkul semua indera—gemuruh air di Coban Rondo, aroma rempah cwie mie, tarian Topeng Malang yang memukau, dan kilau lampion di BNS. Dari candi kuno hingga pasar modern, Malang menawarkan cerita di setiap langkah. Rencanakan perjalanan di luar musim libur untuk ketenangan, gunakan ojek online atau angkot untuk hemat biaya, dan siapkan kamera untuk menangkap pesona “Kota Apel.” Jelajahi Malang, dan bawa pulang kenangan manis dari kota yang tak pernah berhenti memikat! Yuk, rencanakan perjalananmu di Malang dengan Traveloka!