Pernahkah kamu melihat formasi batuan yang tersusun rapi, tegak lurus, seolah dipahat oleh tangan manusia menjadi tiang-tiang prisma yang menakjubkan? Fenomena geologis yang luar biasa ini dikenal sebagai Columnar Joint atau Kekar Kolom. Keindahannya seringkali tampak sureal, mengubah lanskap alam menjadi galeri seni arsitektur prasejarah.
Columnar joint adalah bukti bisu dari kekuatan proses alam,khususnya aktivitas vulkanik. Formasi ini tidak hanya menjadi daya tarik bagi para ilmuwan dan ahli geologi, tetapi juga magnet bagi wisatawan yang mencari keunikan dan keindahan yang jarang ditemukan. Indonesia, sebagai negara cincin api, menyimpan banyak lokasi menakjubkan yang memamerkan keindahan columnar joint ini.
Yuk, kita simak ulasan tentang columnar joint, bagaimana formasi itu terbentuk, dan di mana saja kamu bisa menyaksikan keajaiban geologi ini, baik di Indonesia maupun di dunia.
Columnar Joint (Kekar Kolom) adalah struktur geologis khas yang terbentuk pada batuan vulkanik, biasanya basal. Fenomena ini menghasilkan pola retakan (kekar) yang sangat teratur pada batuan, membentuk kolom-kolom tegak lurus yang menyerupai pilar atau pensil raksasa.
Secara sederhana, columnar joint adalah hasil dari proses pendinginan cepat lava atau material vulkanik lainnya. Ketika massa lava cair yang tebal dan homogen mendingin dari permukaan ke bawah, volume batuan tersebut menyusut. Penyusutan ini menyebabkan tekanan dan tegangan tarik pada batuan.
Untuk melepaskan tegangan tersebut, batuan akan retak. Retakan cenderung bertemu pada sudut 120 derajat, menghasilkan pola retakan yang paling efisien secara energi: pola heksagonal (segi enam). Retakan ini kemudian menyebar secara vertikal, menciptakan kolom-kolom yang rapi.
Meskipun paling sering ditemukan pada batuan basal, columnar joint juga dapat terbentuk pada batuan lain seperti andesit atau tuf, asalkan proses pendinginan terjadi dalam kondisi yang homogen.
Mon, 29 Dec 2025

Citilink
Jakarta (CGK) ke Bandung (BDO)
Mulai dari Rp 1.764.300
Sun, 28 Dec 2025

Garuda Indonesia
Jakarta (CGK) ke Bandung (BDO)
Mulai dari Rp 1.996.464
Baca Juga: 10 Rekomendasi Aktivitas di Gunung Rinjani
Columnar joint sangat mudah dikenali berkat ciri-ciri fisikanya yang khas dan teratur, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Struktur Pilar Heksagonal (Segi Enam): Ciri yang paling mencolok. Kolom-kolom ini seringkali berbentuk seperti pensil atau prisma dengan lima, enam, atau kadang tujuh sisi, tetapi bentuk segi enam adalah yang paling umum dan stabil.
2. Susunan Tegak Lurus: Kolom-kolom biasanya berdiri tegak lurus dengan permukaan tempat pendinginan terjadi. Jadi, jika lava mendingin secara horizontal, kolom akan berdiri vertikal.
3. Panjang dan Diameter Bervariasi: Panjang kolom bisa bervariasi dari beberapa sentimeter hingga puluhan meter. Diameter kolom juga tergantung pada tingkat kecepatan pendinginan; pendinginan yang sangat cepat (misalnya di bawah air) cenderung menghasilkan kolom yang lebih kecil.
4. Tampak Bersendi (Jointed): Meskipun kolom tampak utuh, sebenarnya ia terpisah oleh celah-celah retakan, sehingga kamu bisa melihat setiap kolom berdiri sendiri atau berkelompok.
5. Batuan Basal: Umumnya terbentuk dari batuan beku ekstrusif (lava) yang mengandung mineral dengan komposisi basal yang berwarna gelap.
Sebagai negara yang kaya akan gunung api, Indonesia memiliki beberapa lokasi columnar joint yang menakjubkan, yang membuktikan betapa dinamisnya sejarah geologi nusantara.
Situs megalitik misterius di Gunung Padang, Jawa Barat tidak hanya menarik perhatian arkeolog, tetapi juga geolog. Struktur utama Gunung Padang diduga dibangun di atas lapisan batuan dasar yang menunjukkan struktur columnar joint basal.
Meskipun kontroversi mengenai usia dan sifat batuan masih berlangsung, formasi kekar kolom ini adalah fondasi geologis situs tersebut, memberikan dasar yang unik dan alami bagi punden berundak yang ada di atasnya.
Kawasan di Wonogiri, Jawa Tengah, khususnya yang berkaitan dengan formasi geologi di bagian selatan, juga menyimpan penemuan columnar joint. Formasi ini biasanya ditemukan di lokasi-lokasi yang dulunya merupakan aliran lava kuno, menyajikan pemandangan unik yang kontras dengan lanskap pertanian sekitarnya.
Di Sumatera Barat, formasi columnar joint dapat ditemukan di beberapa lokasi vulkanik kuno. Gunung Tungkat menjadi salah satu lokasi di mana kekar kolom ini sering menjadi objek penelitian dan fotografi. Keberadaannya di tengah hutan tropis memberikan suasana yang eksotis.
Pesisir selatan Jawa Barat, khususnya di sekitar Pelabuhan Ratu, juga menyimpan warisan geologis. Di beberapa area pantai, kamu dapat menemukan singkapan batuan basal yang menunjukkan pola kekar kolom, seringkali terekspos karena abrasi air laut, menciptakan pemandangan yang dramatis.
Tanjung Meriam di Pacitan, Jawa Timur terkenal dengan pantai-pantai berbatuan unik. Di sini, kamu bisa menyaksikan formasi kekar kolom yang langsung berhadapan dengan Samudra Hindia. Pemandangan tiang-tiang batu yang dihantam ombak besar saat senja adalah daya tarik utama bagi para fotografer dan wisatawan.
Keindahan columnar joint tidak hanya dimiliki Indonesia. Fenomena ini tersebar luas di seluruh dunia dan telah menjadi ikon geologi di beberapa negara:
1. Giant's Causeway, Irlandia Utara
Giant's Causeway, Irlandia Utara mungkin jadi columnar joint yang paling terkenal di dunia. Tempat ini menampilkan puluhan ribu kolom basal yang saling bertautan, sebagian besar berbentuk heksagonal, yang menurut legenda dibangun oleh raksasa. Situs ini adalah Warisan Dunia UNESCO.
2. Devil's Postpile National Monument, California, AS
Formasi kolom basal setinggi 18 meter yang sangat terawat, seringkali menyerupai tumpukan balok kayu besar ini ada di California, Amerika Serikat. Kolom-kolom di sini menampilkan permukaan atas yang dihaluskan oleh gletser, menunjukkan pola mosaik heksagonal yang sempurna.
3. Svartifoss Waterfall, Islandia
Salah satu air terjun paling ikonik di Islandia. Airnya mengalir melewati tebing yang dikelilingi oleh kolom-kolom basal hitam yang rapi. Pemandangan ini menginspirasi banyak arsitek di Islandia.
4. Jusangjeolli Cliff, Pulau Jeju, Korea Selatan
Tebing Jusangjeolli Cliff ini menampilkan susunan kolom basal yang menakjubkan, terbentuk di pantai Pulau Jeju, Korea Selatan yang indah. Kolom-kolom ini seringkali terendam sebagian di air laut, menambah keindahan pemandangannya.
5. Organ Pipes National Park, Victoria, Australia
Taman Nasional Organ Pipes di Australia ini melindungi formasi columnar joint yang terletak di lembah sungai, menunjukkan keunikan geologi benua Australia.
Yuk, jelajahi berbagai tempat wisata menarik lainnya yang tersedia di Traveloka. Dapatkan diskon eksklusif dengan klik tautan berikut ini, sekarang!
Dengan demikian, jika kamu tertarik untuk menyaksikan keajaiban tiang-tiang batu ini secara langsung? Mengunjungi situs-situs columnar joint di Indonesia memerlukan persiapan perjalanan yang matang, terutama karena lokasinya seringkali berada di daerah terpencil.
Traveloka adalah partner terbaik kamu dalam merencanakan ekspedisi geologi ini.
Langkah pertama, pesan Tiket Pesawat ke kota terdekat. Misalnya, ke Bandara Husein Sastranegara (BDO) untuk akses ke Gunung Padang/Cianjur, atau Bandara Adisumarmo (SOC) untuk Wonogiri.
Setelah tiba, carilah Hotel atau penginapan yang nyaman. Jika ingin eksplorasi lebih mudah, pesanlah hotel di kota besar terdekat.
Karena banyak lokasi columnar joint yang terpencil, layanan Rental Mobil dari Traveloka sangat direkomendasikan. Dengan mobil sewaan, kamu memiliki kebebasan untuk mencapai situs-situs geologi tersebut dengan fleksibel.










