Goa Seplawan adalah destinasi wisata alam dan sejarah di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, yang menawarkan pesona goa basah dengan ornamen stalaktit dan stalakmit yang memukau, panorama Pegunungan Menoreh, dan nilai sejarah Hindu. Terletak di ketinggian 800–900 meter di atas permukaan laut (mdpl), goa ini menyuguhkan udara sejuk, keindahan bawah tanah, dan cerita mistis yang menarik perhatian wisatawan.
Artikel ini menyajikan panduan lengkap tentang informasi umum dan ornamen alam Goa Seplawan, lokasi tersembunyi di pegunungan, sejarah penemuan dan cerita lokal, persiapan perlengkapan penerangan, serta tips keselamatan saat menyusuri goa, untuk memastikan petualanganmu aman dan menyenangkan.
Goa Seplawan adalah goa basah dengan panjang sekitar 750 meter, terletak di Desa Donorejo, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Goa ini memiliki aliran air di dalamnya, menciptakan suasana sejuk dengan suara gemericik yang menenangkan. Struktur batuan kapurnya membentuk ornamen alam seperti stalaktit dan stalakmit yang masih aktif, beberapa di antaranya menyerupai relief sirip ikan hiu yang belum terpecahkan oleh arkeolog. Menurut travel.kompas.com, sekitar 20 meter dari pintu masuk, terdapat lorong sempit setinggi 80 cm yang hanya muat satu orang, menambah sensasi petualangan.
Di dalam goa, pengunjung dapat melihat kolam air jernih beberapa meter dari pintu masuk, serta lorong-lorong bercabang yang memanjang hingga 500 meter ke jalur wisata utama. Ornamen alam lainnya termasuk batuan kapur dengan tekstur unik dan cabang-cabang goa yang dikenal sebagai “istana lumpur” karena lumpur tebalnya, meskipun cabang ini tidak dilengkapi penerangan dan memerlukan pemandu. Sebelum masuk, replika patung emas Dewa Siwa dan Dewi Parwati setinggi 3 meter menyambut pengunjung, menandakan nilai sejarah Hindu goa ini. Goa Seplawan buka setiap hari pukul 08.00–17.00 WIB, dengan tiket masuk Rp5.000/orang (harga dapat berubah, cek informasi terbaru).
Goa Seplawan terletak di Pegunungan Menoreh, yang membentang dari Kecamatan Bagelen, Purworejo, hingga Kabupaten Magelang, pada ketinggian 800–900 mdpl. Lokasinya tersembunyi di perbukitan, sekitar 20 km timur dari pusat Kota Purworejo, dapat ditempuh dalam 45 menit via kendaraan pribadi. Dari Yogyakarta, rute melalui Jalan Godean menuju Samigaluh, lalu ke arah Goa Kiskendo, dan ikuti petunjuk ke Goa Seplawan (sekitar 1 jam). Jalan desa berkelok dan menanjak, tetapi sudah beraspal mulus, cocok untuk motor atau mobil, meskipun kondisi kendaraan harus prima.
Dari area parkir, pengunjung berjalan beberapa meter melalui jalan paving melingkar menurun menuju mulut goa, yang ditandai tangga dan replika patung. Gardu pandang berbentuk joglo di sisi goa menawarkan panorama Pegunungan Menoreh, Kota Magelang, Yogyakarta, dan Waduk Sermo di Kulon Progo. Saat cuaca cerah, lima gunung terlihat: Gunung Merapi, Merbabu, Slamet, Sindoro, dan Sumbing, menambah pesona lokasi ini sebagai “hidden gem” di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Goa Seplawan memiliki nilai sejarah tinggi, terutama setelah penemuan arca emas 22 karat (tinggi 9 cm, berat 2,5 kg) pada 15 Agustus 1979, yang diduga peninggalan Hindu Siwa, berupa Dewa Siwa dan Dewi Parwati. Arca asli kini disimpan di Museum Nasional Jakarta, sementara replika dipajang di pintu masuk. Selain arca, lingga dan yoni serta situs Candi Gondoarum di sekitar goa memperkuat jejak Hindu. Menurut humas.jatengprov.go.id, penemuan ini menjadikan goa sebagai situs bersejarah, bukan sekadar wisata alam.
Cerita lokal menambah aura mistis goa ini. Menurut regional.espos.id, Goa Seplawan dianggap keramat dan angker sebelum menjadi wisata, dengan banyak kelelawar yang ditangkap warga untuk dijual. Mitos menyebut goa ini terhubung ke Pantai Selatan melalui jalur bawah tanah, dan pernah menjadi tempat pertapaan orang suci serta saksi penyebaran Islam oleh Wali Songo. Persimpangan di dalam goa (jalur kanan ke arca, kiri ke jurang) dipercaya melambangkan pilihan hidup menuju “nirwana” atau “kegelapan”, menurut pengelola Kelik dalam travel.kompas.com. Meski citra angker kini memudar berkat renovasi, cerita mistis tetap menarik wisatawan.
Menyusuri Goa Seplawan tidak memerlukan peralatan caving khusus karena jalur wisata utama (500 meter) telah dilengkapi tangga dan lampu penerangan sepanjang lorong, menurut arkadewi.id. Namun, beberapa persiapan penting tetap diperlukan:
Jalur wisata utama aman untuk pemula, tetapi cabang lain memerlukan stamina dan koordinasi dengan pemandu. Hubungi pengelola via situs resmi Purworejo untuk reservasi pemandu.
Menyusuri Goa Seplawan aman dengan fasilitas modern, tetapi perhatikan tips keselamatan berikut untuk pengalaman yang nyaman:
Selain Goa Seplawan, kamu wajib mengunjungi Goa lainnya yang ada di Jawa Tengah dengan tur berikut!
Indonesia
BATURADEN GOMBONG KEBUMEN TOUR 2H 1M (start/finish : JOGJA) by Buni Tours Jogja
Baturraden
Rp 1.500.000
Rp 1.275.000
Goa Seplawan Purworejo adalah perpaduan sempurna antara keajaiban alam dan sejarah Hindu di Pegunungan Menoreh. Dengan stalaktit menyerupai sirip hiu, arca emas Dewa Siwa dan Dewi Parwati, serta cerita mistis tentang Pantai Selatan, goa ini menawarkan petualangan tak terlupakan. Lokasinya yang tersembunyi, panorama lima gunung dari gardu pandang, dan tiket terjangkau (Rp5.000) menjadikannya destinasi wajib bagi pecinta alam dan sejarah.Dengan persiapan penerangan dan tips keselamatan di atas, kamu siap menjelajahi keindahan bawah tanah ini. Rencanakan kunjunganmu ke Goa Seplawan dengan Traveloka dan nikmati pesona Purworejo yang indah!