Grojogan Kapuhan adalah destinasi wisata alam di Magelang, Jawa Tengah, yang menawarkan keindahan air terjun bertingkat dengan formasi bebatuan besar sisa erupsi lahar dingin Gunung Merapi. Terletak di tepi Sungai Pabelan, tempat ini memadukan pesona alam asri, udara sejuk pegunungan, dan spot foto Instagramable yang viral di media sosial. Cocok untuk keluarga, pecinta petualangan, atau komunitas jeep, Grojogan Kapuhan menawarkan pengalaman menyegarkan dengan suasana dam irigasi bersejarah peninggalan Belanda.
Artikel ini menyajikan panduan lengkap tentang informasi umum, akses dan trek menuju lokasi, keunikan formasi bebatuan dan debit air, spot foto terbaik, serta tips menjaga kebersihan saat berkunjung, untuk memastikan liburan Anda menyenangkan.
Grojogan Kapuhan berlokasi di Jl. Blabak Mungkid, Kapuhan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sekitar 22,5 km dari pusat Kota Magelang atau 40 menit perjalanan. Destinasi ini berada di tepi Sungai Pabelan, dekat Jalan Magelang-Boyolali, hanya 5 km dari Ketep Pass, menjadikannya wisata terusan populer bagi pengunjung Ketep Pass. Dikelola oleh warga lokal yang dipelopori oleh Galih Muthafiqin sejak 2020, Grojogan Kapuhan awalnya adalah galian tambang yang diubah menjadi wisata alam dengan pembersihan area, pembuatan gazebo, dan jembatan kayu. Tempat ini menarik ratusan wisatawan setiap minggu, terutama di musim kemarau (Mei–Oktober) ketika debit air stabil dan jalur trekking kering.
Fasilitas di Grojogan Kapuhan cukup memadai untuk wisata keluarga, termasuk area parkir motor dan mobil, toilet bersih, musala, gazebo, dan warung kopi/snack dengan harga terjangkau (air mineral Rp3.000). Tiket masuk hanya Rp5.000/orang, menjadikannya destinasi murah meriah. Pengelola juga menyediakan persewaan peralatan camping (tenda 4 orang Rp30.000, termasuk sleeping bag dan matras). Buka setiap hari pukul 08.00–17.00 WIB, reservasi untuk camping atau tur jeep (via Instagram @grojogankapuhan) disarankan, terutama untuk rombongan.
Akses menuju Grojogan Kapuhan sangat mudah karena lokasinya strategis, hanya 100 meter dari Jalan Magelang-Boyolali. Dari pusat Kota Magelang, arahkan kendaraan ke selatan menuju Yogyakarta hingga daerah Blabak. Di pertigaan Blabak, belok kiri ke Jalan Blabak-Mungkid, lalu lurus menuju Sawangan. Setelah 1 km dari pusat Kecamatan Sawangan, belok kanan ke jalan kecil menuju Grojogan Kapuhan, ditandai dengan poster dan petunjuk arah. Jalan menuju pintu masuk belum sepenuhnya beraspal, tetapi cukup mulus untuk motor atau mobil. Alternatifnya, dari Ketep Pass, perjalanan hanya 5 km ke arah selatan. Angkutan umum tersedia dari Jalan Magelang-Yogyakarta menuju Ketep, lalu turun di percabangan Grojogan Kapuhan dan lanjutkan dengan ojek (Rp10.000–15.000).
Trek dari area parkir ke air terjun sangat singkat, sekitar 2–3 menit berjalan kaki (100–150 meter) melalui jalur setapak datar di tepi Sungai Pabelan. Jalur ini aman untuk anak-anak dan lansia, dengan pegangan bambu di beberapa titik. Untuk spot foto lebih eksotis, seperti grojogan kedua atau ketiga, ikuti jalur setapak di samping air terjun (5–10 menit, agak curam, gunakan sepatu anti-slip). Komunitas jeep (Rp200.000–300.000/jeep, 4–6 orang) juga menawarkan tur menyusuri Sungai Pabelan, memberikan sensasi off-road yang memacu adrenalin.
Grojogan Kapuhan memiliki keunikan pada formasi bebatuan besar sisa erupsi lahar dingin Gunung Merapi, yang berjejer di tepi Sungai Pabelan. Bebatuan ini, bercampur dengan material pasir vulkanik, menciptakan lanskap dramatis yang mempercantik grojogan. Sungai Pabelan dibendung oleh dam irigasi peninggalan Belanda, membentuk tiga tingkatan air terjun (grojogan) dengan ketinggian rendah namun lebar. Air tumpahan dam mengalir deras ke bebatuan, menghasilkan suara gemericik yang menenangkan dan percikan air yang menyegarkan. Debit air bervariasi: di musim hujan (November–April), aliran deras (kadang berlumpur), sementara di musim kemarau (Mei–Oktober), air jernih dan tenang, cocok untuk bermain air atau foto. Airnya dingin (12–18°C) dan bersih, berasal dari mata air pegunungan Merapi.
Keunikan lain adalah nuansa sejarah dam Belanda, yang masih berfungsi untuk irigasi sawah lokal. Kombinasi bebatuan vulkanik, vegetasi hijau di tebing curam, dan aliran grojogan menciptakan suasana eksotis, seperti “hidden gem” di lereng Merapi. Banyak pengunjung mengatakan, pemandangan ini “menenangkan jiwa” dan “masih alami”, meskipun beberapa titik perlu perawatan agar bebas sampah.
Grojogan Kapuhan adalah surga bagi pecinta fotografi, dengan spot foto estetik yang viral:
Tips fotografi: Gunakan ponsel/kamera dengan lensa lebar untuk menangkap lanskap luas. Hindari tengah hari (11.00–14.00 WIB) karena cahaya terlalu terang. Bawa tripod kecil untuk foto long exposure pada aliran air.
Untuk menjaga kelestarian Grojogan Kapuhan, yang masih alami dan dikelola warga lokal, perhatikan tips berikut:
Selain Grojogan Kapuhan, kamu juga bisa kunjungi air terjun lainnya di Magelang dengan mendapatkan Paket Wisata Tumpak Sewu 2 H 1 M Start Kota Magelang berikut!
Indonesia
Paket Wisata Tumpak Sewu 2 H 1 M Start Kota Magelang
Grabag
Rp 2.625.000
Grojogan Kapuhan Magelang adalah destinasi wisata alam yang memukau dengan air terjun bertingkat, bebatuan besar sisa lahar Merapi, dan suasana sejuk di tepi Sungai Pabelan. Akses mudah, trek singkat, dan tiket terjangkau (Rp5.000) menjadikannya pilihan ideal untuk liburan keluarga atau petualangan bersama komunitas jeep. Spot foto seperti grojogan kedua, bebatuan, dan jembatan kayu menawarkan hasil Instagramable, sementara dam Belanda dan debit air jernih menambah pesona sejarah dan alam.
Dengan menjaga kebersihan sesuai tips di atas, Anda turut melestarikan “hidden gem” ini untuk generasi mendatang. Rencanakan kunjungan Anda ke Grojogan Kapuhan dengan Traveloka, patuhi protokol kesehatan, dan nikmati keajaiban lereng Merapi!