Gunung Sepikul adalah destinasi wisata alam dan pendakian di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, yang menawarkan pengalaman mendaki ringan dengan pemandangan memukau, cocok untuk pendaki pemula. Dengan ketinggian sekitar 350 meter di atas permukaan laut (mdpl), gunung ini menyuguhkan dua puncak ikonik, hamparan perbukitan hijau, dan legenda sejarah yang menarik.
Artikel ini menyajikan panduan lengkap tentang informasi umum Gunung Sepikul, pemandangan dua puncak yang ikonik, flora dan fauna yang bisa ditemui, waktu terbaik untuk mendaki, serta persiapan fisik dan logistik, untuk memastikan pendakianmu aman dan menyenangkan.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Tempat Wisata di Sukoharjo
Gunung Sepikul terletak di Desa Tiyaran, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, sekitar 16–20 km dari pusat Kota Sukoharjo atau 35 km dari Kota Surakarta, dapat ditempuh dalam 30–60 menit menggunakan motor, mobil, atau bahkan bus wisata. Ketinggiannya yang rendah (350 mdpl) dan jalur pendakian yang landai (kemiringan 40–60 derajat) membuatnya ideal untuk pemula, dengan waktu tempuh ke puncak hanya 10–15 menit, atau hingga 30 menit jika sering beristirahat. Jalur pendakian jelas, dilengkapi petunjuk arah, dan tidak memiliki tanjakan terjal, sehingga minim risiko tersesat.
Gunung Sepikul dikelola sebagai wisata alam dengan tiket masuk terjangkau, sekitar Rp2.000–Rp5.000 (termasuk parkir, harga dapat berubah, cek informasi terbaru). Fasilitas meliputi area parkir luas, warung makan yang menjual mie rebus dan minuman hangat, serta toilet sederhana. Legenda lokal mengaitkan gunung ini dengan Bandung Bondowoso, yang konon menggunakan bebatuan raksasa di sini untuk membangun Candi Prambanan, menambah nilai budaya destinasi ini. Gunung Sepikul buka setiap hari, umumnya pukul 06.00–17.00 WIB, dengan akses jalan beraspal yang memudahkan pengunjung.
Gunung Sepikul, dengan dua puncak kembarnya yang ikonik, menjadi magnet bagi pendaki dan fotografer berkat panorama 360 derajat yang menakjubkan. Dari puncak ini, setiap arah menawarkan keindahan alam yang berbeda. Ke arah timur, saat cuaca cerah, Gunung Lawu yang menjulang setinggi 3.265 mdpl terlihat gagah, menginspirasi pendaki pemula untuk menaklukkan gunung yang lebih menantang. Matahari terbit di sisi ini memukau, dengan langit berwarna jingga yang memantulkan cahaya ke perbukitan. Sementara itu, ke arah selatan dan barat, perbukitan hijau terhampar luas seperti “tembok raksasa”, dihiasi persawahan dan bebatuan besar yang menyerupai lukisan alam.
Saat matahari terbenam di sisi barat, siluet perbukitan menciptakan pemandangan yang dramatis. Di pagi hari, kabut tipis sering menyelimuti puncak, membentuk lautan awan yang memberikan sensasi seperti berada di “negeri di atas awan”, terutama dengan suhu sejuk antara 18–22°C. Kedua puncak ini mudah diakses melalui jalur setapak berbatu dan tangga sederhana, dengan area datar yang ideal untuk beristirahat atau berfoto. Namun, karena spot foto di puncak sering ramai, disarankan untuk datang lebih pagi agar dapat menikmati suasana yang lebih tenang dan leluasa mengabadikan momen.
Gunung Sepikul menawarkan ekosistem perbukitan tropis yang sederhana namun memikat, dengan vegetasi yang menciptakan suasana alami bagi pendaki. Di sepanjang jalur pendakian, pohon akasia dan jati memberikan keteduhan yang menyamankan, sementara rumput savana yang luas menyelimuti lereng bukit, membentuk lanskap hijau yang terbuka, terutama saat musim hujan antara November hingga April. Semak dan tanaman perdu turut memperkaya tekstur perbukitan, menambah pesona visual di musim basah. Meskipun vegetasinya tidak selebat hutan pegunungan tinggi, ekosistem ini mendukung kehidupan fauna kecil yang menarik.
Di pagi hari, burung lokal seperti prenjak dan kutilang sering terdengar berkicau, kadang diselingi kemunculan elang kecil yang melintas di langit. Saat musim kemarau, kupu-kupu dan lebah beraktivitas di sekitar jalur, memberikan sentuhan warna yang hidup, sementara kadal dan cecak yang tidak berbahaya kerap terlihat berlarian di bebatuan. Untuk menjaga kelestarian ekosistem ini, pengunjung diimbau mengikuti prinsip “Leave No Trace” yang disarankan oleh eigeradventure.com, seperti tidak memetik tanaman atau memberi makan hewan. Dengan keanekaragaman flora dan fauna yang sederhana namun menyegarkan, Gunung Sepikul menjadi destinasi ideal bagi pendaki pemula yang ingin menikmati keindahan alam tanpa gangguan.
Mendaki Gunung Lawu saat jalur kering, minim lumpur, dan cuaca cerah menawarkan pengalaman yang luar biasa dengan pemandangan gunung yang jelas serta matahari terbit atau terbenam yang memukau. Waktu terbaik untuk mendaki adalah pagi hari, sekitar pukul 05.30–07.00 WIB, karena suhu udara yang sejuk, berkisar antara 18–22°C, membuat pendakian singkat terasa nyaman. Di pagi hari, kabut tipis sering membentuk lautan awan yang indah, dan matahari terbit memberikan panorama spektakuler. Selain itu, pengunjung biasanya masih sedikit sehingga cocok untuk menikmati suasana tenang atau mengambil foto tanpa keramaian.
Alternatifnya, mendaki pada sore hari antara pukul 15.00–16.30 WIB juga menarik karena panorama matahari terbenam yang mempesona, tetapi penting untuk turun sebelum gelap karena penerangan di jalur pendakian sangat terbatas. Sebaiknya hindari mendaki selama musim hujan, yaitu November hingga Maret, karena jalur bisa menjadi licin dan kabut tebal sering mengurangi jarak pandang. Untuk memastikan kondisi aman, selalu periksa prakiraan cuaca melalui aplikasi seperti AccuWeather sebelum berangkat, terutama untuk menghindari hujan mendadak yang dapat membahayakan perjalanan.
Gunung Sepikul ramah pemula, tetapi persiapan fisik dan logistik tetap penting untuk kenyamanan dan keselamatan. Berikut panduan berdasarkan hellosehat.com dan eigeradventure.com:
Setelah mengunjungi Gunung Sepikul, lengkapi perjalananmu di Jawa Tengah dengan mengikuti tur yang menjelajahi Gunung Telomoyo dengan Jeep Gunung Telomoyo Magelang!
Indonesia
Jeep Gunung Telomoyo Magelang - Jawa Tengah
Jalan Malioboro
Rp 550.000
Gunung Sepikul Sukoharjo adalah destinasi ideal untuk pendaki pemula yang ingin merasakan sensasi mendaki dengan usaha minimal. Dua puncak ikoniknya menawarkan panorama Gunung Lawu, perbukitan hijau, dan lautan awan yang memukau, sementara flora dan fauna sederhana menambah pesona alam.
Dengan mendaki di musim kemarau, persiapan fisik ringan, dan logistik yang tepat, kamu bisa menikmati pengalaman aman dan menyenangkan. Rencanakan pendakian kamu ke Gunung Sepikul via Traveloka, abadikan momen di puncak, dan jadilah pendaki bertanggung jawab dengan menjaga kebersihan. Selamat mendaki dan nikmati keindahan alam Jawa Tengah!