Sejak Maret, Indonesia dirundung duka dengan masuknya wabah Corona. Ada banyak hal yang berubah, mulai dari anjuran untuk belajar dan bekerja di rumah, hingga penutupan berbagai tempat umum yang dianggap dapat mengundang kerumunan massa. Salah satu tempat umum yang ditutup adalah tempat wisata.

Batu Secret Zoo yang merupakan salah satu tempat wisata favorit juga mengalami penutupan sementara. Hal ini membuktikan bahwa Covid-19 tak hanya berdampak pada manusia, tapi juga satwa yang mendiami kebun binatang.

Batu Secret Zoo mengikuti anjuran pemerintah

Sejak diberlakukannya aturan jaga jarak dan penutupan tempat umum yang berpotensi dapat mengumpulkan massa, Batu Secret Zoo mulai menutup aksesnya untuk pengunjung sejak 20 Maret 2020.

Penutupan awalnya direncanakan akan dilakukan hingga 20 April 2020, namun karena kondisi yang belum memungkinkan, Batu Secret Zoo tetap menutup akses pengunjung hingga waktu yang belum ditentukan.

Perawatan satwa tetap diupayakan maksimal

Menurut drh. Rosi yang merupakan salah satu dokter hewan di Batu Secret Zoo, perawatan dan nutrisi satwa tetap menjadi prioritas utama pengelola. Tidak ada yang berubah dari layanan untuk penghuni kebun binatang ini. Satwa tetap mendapatkan jadwal makan dan pengecekan kesehatan seperti biasa.

Hal yang sedikit berbeda adalah para penjaga dan perawat satwa akan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), terutama saat harus menangani primata berukuran besar seperti orang utan. Hal ini untuk menghindari risiko penularan penyakit yang mungkin terjadi. Para staf yang bertugas juga harus menjalani pengecekan kesehatan standar seperti periksa suhu tubuh sebelum dan setelah jam kerja.

Inisiatif produksi makanan sendiri untuk satwa

Penutupan tempat wisata ini tentu saja memberikan dampak yang cukup besar pada kondisi keuangan manajemen. Dengan jumlah total ribuan satwa yang bernaung di bawah Batu Secret Zoo, pihak pengelola harus pintar-pintar mengakali biaya logistik yang diperlukan.

Demi menghemat biaya konsumsi satwa, Batu Secret Zoo berupaya menanam rumput gajah dan beternak ikan lele di kawasan kebun binatang. Dengan panen rumput dan ikan sendiri, pihak pengelola bisa mengurangi pasokan konsumsi dari luar, sehingga biaya dapat sedikit ditekan.

Bersiap menyambut pengunjung saat kondisi sudah normal kembali

Selama aksesnya ditutup untuk pengunjung, ternyata Batu Secret Zoo melakukan sejumlah renovasi pada fasilitasnya. Hal ini dilakukan untuk menambah kenyamanan pengunjung yang nantinya datang.

Selain itu, sejumlah satwa unggulan juga terus dipantau kesehatannya agar nanti berada dalam kondisi prima dan siap menyambut pengunjung. Bertus, seekor badak India yang didatangkan dari Edinburgh Zoo sejak 2018 lalu, menjadi salah satu satwa yang dipersiapkan.

Dengan bentuk menyerupai Badak Jawa namun ukurannya lebih besar, Bertus menjadi alternatif bagi pengunjung yang tidak memungkinkan datang langsung ke Taman Nasional Ujung Kulon.

Selain Bertus, ada juga Bontang yang merupakan spesies orang utan asal hutan Kalimantan. Bontang menjadi salah satu binatang yang diselundupkan ke Thailand dan beruntung karena diselamatkan oleh pemerintah setempat, lalu dikembalikan ke Indonesia.

Bantu satwa tetap sehat lewat Jendela XERU

Paham bahwa kamu sebaiknya jaga jarak dan tidak keluar dari rumah untuk hal yang tak perlu, Traveloka Xperience mengemas keseruan wisata dengan cara berbeda. Kamu bisa menyaksikan berbagai video edukatif sekaligus menghibur melalui halaman utamanya.

Tersedia banyak video seru dengan berbagai informasi dan fakta yang dikemas menarik, termasuk tentang Batu Secret Zoo. selesai menonton, kamu bisa melakukan donasi melalui Traveloka Tanggap yang bekerja sama dengan kitabisa.com.

Donasi yang terkumpul akan disalurkan ke pihak-pihak yang terdampak Covid-19 dan memerlukan uluran tangan. Dengan donasi mulai dari Rp10.000, kamu bisa menunjukkan rasa peduli dan membantu sesama.