Pernahkah kamu bermimpi berdiri di persimpangan peradaban, tempat di mana Timur bertemu Barat, dan sejarah terasa hidup di setiap hembusan angin? Jika ya, maka kamu harus meletakkan Kashgar (atau Kashi) di urutan teratas daftar perjalananmu. Kota kuno yang terletak di ujung barat jauh China, di Provinsi Xinjiang, ini adalah Gerbang Abadi Jalur Sutra, sebuah time capsule yang menolak untuk sepenuhnya modern.
Melangkah ke Kashgar sama dengan menempuh perjalanan waktu. Kamu akan disambut oleh aroma rempah-rempah yang tajam, suara palu tempa yang berdentum di bengkel tua, dan wajah-wajah ramah suku Uyghur yang mempertahankan tradisi leluhur mereka. Kashgar bukan tentang gedung pencakar langit; ini adalah tentang lumpur, bata, dan cerita tentang karavan unta yang membawa sutra, teh, dan emas melintasi gurun yang luas. Artikel ini akan membimbingmu menelusuri setiap lorong bersejarah, memahami budaya uniknya, dan merencanakan petualangan lintas budaya yang paling berkesan.
BACA JUGA: 10 Hotel dengan Bidet di China
Kashgar adalah permukiman oasis yang berada di tepi Gurun Taklamakan yang luas, dan merupakan kota terbarat di China. Posisi geografisnya yang unik menjadikannya salah satu kota paling strategis dan paling eksotis di seluruh Asia.
Kota ini duduk di pertemuan empat jalur penting di Asia Tengah: Pakistan, Kirgizstan, Tajikistan, dan Afghanistan. Lokasi ini secara alami menjadikan Kashgar sebagai pusat perdagangan alami selama ribuan tahun.
Ada banyak kota tua di dunia, tetapi Kashgar menawarkan kombinasi unik antara keterasingan, sejarah perdagangan, dan vitalitas budaya yang sulit ditiru.
Mengunjungi Kashgar memberimu perasaan benar-benar berada di tempat yang jauh dan unik. Udara di sini terasa kering dan berdebu, namun berbau rempah dan keringat pekerja. Kamu akan melihat pria berjanggut dengan topi doppa tradisional dan wanita dengan selendang berwarna cerah—sebuah pemandangan visual yang terasa eksotis dan sangat otentik karena budaya ini masih dijalankan secara ketat.
Arsitektur di Kashgar adalah narasi visual sejarahnya. Di Kota Tua, kamu akan menemukan labirin rumah-rumah bata lumpur (adobe) yang berusia ratusan tahun dengan ukiran kayu indah bergaya Asia Tengah, dihiasi warna biru khas Timur Tengah. Kontrasnya terlihat di pinggiran kota, di mana bangunan modern China mulai menjulang, menciptakan perpaduan visual antara masa lalu yang mendalam dan masa depan yang cepat.
Pasar adalah alasan utama mengapa orang datang ke Kashgar sejak ribuan tahun lalu. The Grand Bazaar di Kashgar bukan hanya pasar; ini adalah sebuah festival kehidupan.
Setiap langkah yang kamu ambil di Kashgar seolah menginjak jejak para pedagang, penjelajah, dan Marco Polo. Kota ini memberimu pemahaman nyata tentang betapa sulitnya perjalanan di masa lalu. Berada di sini adalah pengalaman geografis yang kuat, mengingatkanmu bahwa kamu berada di tempat yang secara harfiah adalah gerbang menuju Asia Selatan dan Tengah.
Untuk menghargai Kashgar, kamu perlu memahami peran sentralnya dalam sejarah dunia.
Kashgar bermula sebagai oasis di tepi sungai, yang menyediakan sumber air penting bagi para pelancong yang harus melintasi Gurun Taklamakan yang mematikan. Oasis ini segera menjadi pos pemeriksaan yang tak terhindarkan bagi siapa pun yang bepergian antara China dan Mediterania.
Kashgar mencapai kejayaannya sebagai persimpangan vital dari Jalur Sutra. Di sinilah rute besar terbelah dua (rute utara dan rute selatan) untuk mengitari Gurun Taklamakan.
The Crossroads: Kafilah dari India yang membawa rempah, Persia dengan permata dan karpet, serta China dengan sutra dan porselen, semuanya bertemu di bazaar Kashgar. Kota ini menjadi melting pot ide, agama (termasuk Buddha dan Islam), teknologi, dan tentu saja, barang dagangan.
BACA JUGA: Begini Cara Transit di China Tanpa Visa
Kashgar telah melewati tangan banyak penguasa, yang semuanya meninggalkan jejak arsitektur dan budaya. Kota ini pernah dikuasai oleh berbagai kekaisaran Turkic, dinasti China Han, Mongol, dan mendapat pengaruh signifikan dari Islam yang masuk pada abad ke-10 dan menjadi agama dominan. Perpaduan ini menjelaskan mengapa budaya Uyghur terasa begitu unik—sebuah sintesis dari Asia Timur dan Asia Tengah.
Saat ini, Kashgar kembali menjadi pusat perhatian global. Posisinya yang strategis di dekat perbatasan menjadikannya titik fokus dalam inisiatif Belt and Road Initiative (BRI) China, khususnya sebagai titik awal penting untuk Koridor Ekonomi China–Pakistan (CPEC). Ini adalah kota yang sejarahnya sebagai pusat perdagangan global terus berlanjut hingga abad ke-21.
Petualanganmu di Kashgar akan terpusat pada beberapa landmark ikonik yang secara sempurna merangkum sejarah dan budaya kota.
Ini adalah jantung spiritual dan visual Kashgar. Meskipun telah melalui renovasi, sebagian besar Kota Tua tetap mempertahankan suasana labirin rumah bata lumpur tradisional.
Sebagai masjid terbesar di China, Masjid Id Kah adalah landmark yang tak tertandingi di alun-alun utama.
Fasadnya yang berwarna kuning cerah dan gerbang masuknya yang megah dengan kubah yang khas menunjukkan pengaruh kuat arsitektur Islam Asia Tengah. Tempat ini menjadi pusat kehidupan religius dan sosial masyarakat Uyghur.
Meskipun pasar ini buka setiap hari, Pasar Minggu (Sunday Market) adalah puncaknya. Secara historis, pasar ini merupakan salah satu yang terbesar di Asia, tempat para pedagang dari seluruh Asia Tengah dan China berdatangan.
Mausoleum yang terletak di luar kota ini adalah contoh arsitektur Islam yang memukau dengan ubin berlapis warna-warni (hijau, biru, emas). Tempat ini adalah kompleks makam keluarga sufi terkemuka, dan salah satu makamnya secara romantis dikaitkan dengan legenda Fragrant Concubine (Xiang Fei) dari Kaisar Qianlong Dinasti Qing.
Kashgar juga merupakan titik awal untuk menjelajahi keindahan alam yang dramatis. Dari sini, kamu bisa memulai perjalanan di sepanjang Karakoram Highway (KKH) yang legendaris, salah satu jalan tertinggi dan paling indah di dunia, yang membawamu ke pemandangan pegunungan yang menakjubkan dan Danau Karakul yang tenang di kaki Gunung Muztagh Ata.
Pengalaman Kashgar adalah pengalaman budaya. Kamu akan berinteraksi erat dengan masyarakat Uyghur yang hangat dan bangga akan warisan mereka.
Mayoritas penduduk Kashgar berkomunikasi dalam Bahasa Uyghur, bahasa Turkic yang ditulis dalam aksara berbasis Arab. Namun, banyak generasi muda juga fasih berbahasa Mandarin. Islam adalah agama dominan, yang membentuk ritme kehidupan sehari-hari, dari arsitektur hingga festival dan makanan. Kamu akan melihat seni musik dan tarian tradisional Uyghur yang khas, seringkali menggunakan alat musik Dutar (kecapi bertali dua).
Makanan di Kashgar adalah perpaduan kekayaan kuliner Jalur Sutra:
Kashgar adalah destinasi yang memanggil jiwamu yang haus akan petualangan sejarah. Ia adalah kota yang mempertahankan detak jantung kuno di era modern, sebuah tempat di mana setiap bata, setiap aroma, dan setiap wajah menceritakan kisah Jalur Sutra yang abadi. Mengunjungi Kashgar adalah mengambil langkah menjauh dari dunia yang kamu kenal dan menyelam ke dalam kekayaan budaya Asia Tengah yang unik dan tak terlupakan.
Jika kota oasis legendaris ini sudah memicu semangat penjelajahanmu, sekarang adalah saatnya untuk mulai merencanakan ekspedisi bersejarah ini. Kamu bisa mengatur seluruh perjalananmu dengan mudah dan aman melalui Traveloka. Pesan tiket pesawat menuju Urumqi (URC) atau langsung ke Kashgar (KHG) untuk perjalanan yang paling efisien. Setelah tiba, booking hotel atau guesthouse yang nyaman, baik di Kota Tua untuk pengalaman imersif atau di area baru untuk kenyamanan modern. Jika kamu memilih bepergian dari China bagian timur, Traveloka juga menyediakan tiket kereta api (KAI) untuk perjalanan darat epik melintasi daratan. Dan yang terpenting, amankan tiket atraksi dan wisata lokal seperti tur ke Grand Bazaar atau perjalanan ke Danau Karakul di pegunungan, semuanya dapat kamu temukan dan atur dari satu platform terpercaya. Jangan hanya membaca sejarah; pergilah dan jadilah bagian dari cerita di Kashgar bersama Traveloka!