Lomba 17an - Memasuki bulan Agustus, salah satu hari libur yang paling ditunggu-tunggu adalah libur hari kemerdekaan Republik Indonesia. Menjelang hari kemerdekaan Republik Indonesia, tentunya banyak sekali hal yang dinantikan. Mulai dari semarak dekorasi bertemakan hari kemerdekaan yang didominasi warna merah dan putih hingga lomba 17an yang selalu diadakan setiap tahunnya. Kehadiran berbagai lomba 17an memang selalu menambah kemeriahan dari perayaan dirgahayu Republik Indonesia. Meskipun setiap daerah umumnya memiliki cara sendiri dan juga lomba-lomba 17-an yang khas, berikut adalah beberapa pilihan lomba 17-an klasik paling populer yang ada di Indonesia:

Baca juga: Destinasi Wisata Sejarah Kemerdekaan Indonesia Terfavorit

Konon, asal-usul lomba 17an dimulai semenjak tahun 1950, ketika intensitas dan ketegangan pasca pertempuran memperjuangkan kemerdekaan berkurang. Lomba makan kerupuk ini umumnya dilakukan secara beramai-ramai, atau setidaknya 4 orang. Cara pelaksanaannya adalah dengan mengikatkan kerupuk ke tali yang telah diikat ke pohon atau bambu, kemudian setiap peserta akan berlomba menghabiskan kerupuk tersebut namun dengan kondisi tangan yang tidak boleh memegang kerupuk sama sekali.

Lomba makan kerupuk ini kerap dianggap memiliki makna tersendiri yakni kesederhanaan rakyat Indonesia yang cukup dengan makan kerupuk.

Selain lomba makan kerupuk, satu lagi lomba 17an klasik yang hampir bisa ditemui di seluruh wilayah di Indonesia adalah lomba balap karung yang selalu dilakukan setiap tahunnya. Peserta akan masukan kedua kaki mereka ke dalam karung dan mengangkat karung setinggi pinggang sambil melompat berlomba siapa yang bisa menuju garis akhir tercepat. Permainan yang satu ini juga diawali dengan pakaian rakyat di tahun 1940an yang kebanyakan hanya menggunakan karung goni.

Lomba 17an yang satu ini berbeda dengan lomba-lomba sebelumnya yang bersifat individual. Lomba ini membutuhkan 2 tim yang terdiri dari beberapa orang. Kedua tim ini akan saling berlomba untuk menarik tali tambang hingga melewati garis tengah. Lomba tarik tambang dipercaya mempunyai makna semangat bekerjasama untuk melawan penjajah.

Satu lagi lomba 17an per tim yang tak kalah seru dibandingkan lomba sebelumnya, yakni lomba balap bakiak. Lomba yang dilakukan dengan menggunakan papan kayu yang diikatkan ke kaki peserta ini membutuhkan kerjasama dan komunikasi yang bagus. Lomba ini umumnya melibatkan 10 orang lebih. Setiap tim dibagi menjadi 3 sampai 5 orang.

Diantara semua lomba hari kemerdekaan Republik Indonesia, mungkin lomba selanjutnya ini merupakan lomba yang paling ikonik dan populer. Namun, dibalik kepopulernya, lomba panjat pinang juga merupakan perlombaan 17an yang cukup kontrovesi. Asal mula lomba panjat pinang sendiri telah ada sejak jaman penjajahan Belanda dimana rakyat Indonesia berlomba-lomba memanjat pohon pinang untuk mendapatkan hadiah yang diikatkan di atas pohon pinang sebagai bentuk 'hiburan' bagi para orang Belanda yang menjadi penonton perlombaan. Hal ini membuat perlombaan ini kerap dikaitkan dengan penindasan pada masa penjajahan.

Namun, dibalik kontroversi tersebut, di beberapa daerah kamu masih bisa menemukan penyelenggaraan lomba panjat pinang pada perayaan kemerdekaan Republik Indonesia yang sangat meriah.

Lomba 17an populer di Indonesia selanjutnya lomba balap kelereng. Meskipun terlihat sederhana, namun lomba ini tak semudah kelihatannya, lho. Setiap peserta berlomba untuk meraih garis akhir dengan membawa sebuah kelereng menggunakan sendok yang digigit. Selain kecepatan, perlombaan ini membutuhkan konsentrasi dan juga keseimbangan untuk memastikan kelereng tidak terjatuh.

Serupa dengan lomba 17an sebelumnya, lomba memasukkan paku dalam botol juga merupakan perlombaan 17an yang membutuhkan konsentrasi serta kesabaran ekstra. Lomba ini dilakukan dengan mengigatkan paku pada seutas tali pada pinggang peserta. Kemudian setiap peserta harus berusaha memasukkan paku tersebut ke dalam botol tanpa menggunakan alat bantu apapun, termasuk tangan mereka. Selain paku, terkadang perlombaan ini diselenggarakan dengan menggunakan pensil.

Setiap peserta dari perlombaan 17an selanjutnya ini memiliki tujuan untuk mengumpulkan koin sebanyak-banyaknya. Yang menjadi tantangan adalah koin-koin harus dikumpulkan menggunakan mulut dengan cara menggigit koin-koin yang telah ditancapkan pada buah semangka ataupun buah kelapa mudah. Untuk menambah keseruan lomba ini, buah semangka atau buah kelapa juga dilumuri dengan oli ataupun coklat sehingga pada akhir perlombaan wajah dari para peserta kerap dipenuhi cemong.

Enggrang merupakan salah satu permainan tradisional Indonesia yang membutuhkan keseimbangan ekstra untuk bisa dimainkan. Pada saat perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia, enggrang juga kerap dijadikan salah satu perlombaan dimana setiap peserta akan berusaha secepat mungkin menuju garis akhir dengan menggunakan enggrang.

Baca juga: Rekomendasi Destinasi Museum Terpopuler di Indonesia

Dari berbagai daftar lomba 17an di atas, perlombaan manakah yang jadi perlombaan favoritmu atau yang paling membangkitkan nostalgia masa kecilmu? Bagaimana dengan perayaan 17an di daerahmu? Adakah perlombaan khas yang lebih seru dibandingkan lomba-lomba di atas?