Menaklukkan Tembok Besar China: Rute Populer & Waktu Terbaik Berkunjung

Xperience Team
21 May 2025 - 6 min read

Tembok Besar China, keajaiban dunia sepanjang lebih dari 21.000 km, adalah simbol ketahanan dan kejeniusan Tiongkok. Dengan pemandangan pegunungan yang memukau, tembok ini menawarkan wisata sejarah dan petualangan mendaki yang tak terlupakan. Panduan ini akan membantu kamu merencanakan perjalanan seru, dengan info tentang sejarah tembok, bagian populer untuk dikunjungi, cara menuju dari Beijing, waktu terbaik untuk menghindari keramaian, dan tips mendaki bagian curam.

Sejarah dan Fungsi Tembok Besar China

Tembok Besar mulai dibangun pada abad ke-7 SM, saat negara-negara kecil Tiongkok membuat tembok untuk pertahanan. Penyatuan besar terjadi di bawah Dinasti Qin (221–206 SM), menghubungkan tembok-tembok kecil untuk melindungi perbatasan utara dari suku nomaden seperti Mongol. Dinasti Han (206 SM–220 M) memperpanjang tembok untuk mengamankan Jalur Sutra, sementara Dinasti Ming (1368–1644) membangun bagian ikonik dengan batu bata dan menara pengawas, seperti di Badaling dan Mutianyu.

Tembok Besar dibangun terutama sebagai benteng pertahanan untuk melindungi wilayah Tiongkok dari invasi suku nomaden, seperti Mongol. Di sepanjang tembok terdapat menara pengawas, barak, dan sistem sinyal asap atau api yang berfungsi sebagai alat komunikasi untuk memperingatkan serangan musuh secara cepat.

Selain sebagai benteng pertahanan, tembok ini juga berperan penting dalam mengatur aktivitas di perbatasan. Fungsi kontrol meliputi pengawasan perdagangan, imigrasi, dan pengenaan pajak atas barang-barang yang melintasi jalur perdagangan strategis seperti Jalur Sutra. Dengan demikian, tembok ini membantu menjaga kestabilan ekonomi dan keamanan negara.

Tembok Besar juga berfungsi sebagai jalur transportasi untuk pasukan militer. Jalur ini memungkinkan pergerakan tentara dan kuda dengan lebih mudah dan cepat di sepanjang perbatasan. Beberapa bagian tembok memiliki pintu melengkung yang memudahkan mobilitas pasukan saat diperlukan.

Selain fungsi praktisnya, Tembok Besar menjadi simbol kebesaran dan kekuatan dinasti yang membangunnya. Keberadaan tembok yang megah ini menunjukkan kemampuan dan pengaruh politik dinasti, meskipun proses pembangunannya membebani rakyat melalui pajak tinggi dan kerja paksa.

Dibuat dengan tanah, kayu, dan batu (kemudian batu bata), tembok mengikuti kontur pegunungan untuk pertahanan maksimal. Pada 1987, UNESCO menetapkannya sebagai Situs Warisan Dunia.

Bagian Populer Tembok Besar China

Tembok Besar punya banyak segmen dengan pesona berbeda. Berikut bagian populer dekat Beijing:

1. Badaling (70 km dari Beijing)

Bagian paling terkenal dan terpelihara baik. Dilengkapi museum, toko, dan kereta gantung yang menarik ribuan pengunjung setiap hari. Cocok untuk keluarga dan pemula karena aksesnya mudah. Kereta gantung menuju menara tinggi tersedia dengan biaya sekitar 240 RMB per orang. Jalur selatan pendek dan jalur utara lebih panjang. Kekurangannya, Badaling sangat ramai, terutama di akhir pekan.

2. Mutianyu (73 km dari Beijing)

Bagian yang juga terpelihara dengan pemandangan pegunungan yang indah dan menara pengawas. Tempat ini lebih sepi dibanding Badaling dan dilengkapi kereta gantung serta seluncuran toboggan yang seru. Ramah untuk anak-anak dan sangat ideal untuk berfoto tanpa keramaian. Namun, tangganya cukup curam dengan 100–150 anak tangga yang tingginya 40–50 cm, jadi kurang cocok untuk lansia.

3. Jinshanling (154 km dari Beijing)

Bagian tembok yang setengah sudah direstorasi dan setengah masih alami, cocok untuk hiking. Jalur hiking populer adalah Jinshanling ke Simatai sepanjang 10 km dengan pemandangan dramatis dan tanjakan curam. Tempat ini cukup sepi dan pas untuk petualang serta pecinta fotografi. Kekurangannya, lokasinya jauh (2–3 jam dari Beijing) dan medannya menantang.

4. Simatai (120 km dari Beijing)

Bagian yang lebih liar dan curam, buka juga pada malam hari. Berdekatan dengan Kota Air Gubei dan ada kereta gantung menuju menara 5 dan 6. Pemandangan malamnya sangat indah dan tempat ini relatif sepi. Namun, jalur pendakiannya cukup berat dan kurang cocok untuk yang memiliki masalah mobilitas.

Rekomendasi: Pilih Mutianyu untuk keseimbangan akses, pemandangan, dan ketenangan; Badaling untuk fasilitas lengkap; Jinshanling atau Simatai untuk petualangan.

Cara Menuju Ke Tembok Besar China dari Beijing

Beijing adalah pintu masuk utama ke Tembok Besar. Berikut cara menuju bagian populer:

Ke Badaling:

Kereta cepat dari Stasiun Beijing Qinghe, 20 menit (~20 RMB).
Bus 877/919 dari Deshengmen, sekitar 1 jam (12 RMB).
Kombinasi subway Jalur 2 ke Jishuitan lalu bus 919, sekitar 1,5 jam (~15 RMB).
Mobil atau taksi lewat Jalan Tol Jingzang, sekitar 1 jam, biaya sekitar 200 RMB satu arah.

Ke Mutianyu:

Bus wisata dari Stasiun Hepingxiqiao (Jalur 5) pukul 08:00 atau 10:00, biaya 40 RMB satu arah, sekitar 1 jam perjalanan.
Bus umum via Dongzhimen naik bus 916 Express, lanjut taksi/shuttle.
Tur privat dari hotel di Beijing, sekitar 600 RMB per orang.

Ke Jinshanling dan Simatai:

Bus wisata dari Stasiun Wangjing Xi, 2–3 jam, sekitar 50 RMB ke Jinshanling.
Simatai bisa dicapai dengan bus dari Dongzhimen, sekitar 2 jam, biaya sekitar 40 RMB.
Mobil atau taksi sekitar 2,5 jam, biaya sekitar 400 RMB satu arah.

Naik kereta ekspres ke Dongzhimen (30 menit, 25 RMB), lanjut subway atau bus ke Badaling atau Mutianyu.

Waktu Terbaik untuk Menghindari Keramaian

1. Musim Semi

Antara April hingga Mei, adalah waktu yang ideal untuk mengunjungi Tembok Besar. Suhu berkisar antara 10 hingga 20°C, cuacanya sejuk dan nyaman. Pada musim ini, bunga bermekar indah, memberikan nuansa hijau yang segar terutama di bagian Mutianyu atau Jinshanling. Keramaian pengunjung pun sedang, sehingga kamu bisa menikmati suasana lebih tenang.

2. Musim Gugur

Dari September hingga November, juga sangat direkomendasikan. Suhu berkisar antara 10 hingga 18°C dengan pemandangan dedaunan yang berubah warna menjadi merah dan kuning. Momen ini sangat cocok untuk berfoto dan melakukan hiking karena cuacanya nyaman dan pemandangan yang menawan.

3. Musim Panas

Antara Juni hingga Agustus, cenderung hangat dengan suhu 20 hingga 30°C. Namun, ini adalah musim liburan sekolah sehingga tempat-tempat seperti Badaling akan sangat ramai. Jika tidak suka keramaian, musim panas bukan pilihan terbaik.

4. Musim Dingin

Dari Desember hingga Maret, suhu bisa turun hingga -5°C sampai 5°C. Walau tempat jadi sepi dan menawarkan pemandangan yang indah, terutama di Simatai saat malam hari, tangga-tangga bisa licin karena salju sehingga perlu ekstra hati-hati saat berjalan.

Waktu Terbaik dalam Hari untuk Berkunjung

Hari kerja, terutama Selasa hingga Kamis, biasanya lebih sepi dibandingkan akhir pekan atau hari libur nasional seperti selama minggu Hari Nasional pada tanggal 1–7 Oktober. Jika ingin suasana tenang dan bebas antrian, usahakan datang pada hari kerja.

Pagi hari, antara pukul 06:30 hingga 09:00, adalah waktu buka bagi banyak bagian Tembok Besar, seperti Badaling dan Mutianyu. Datang pagi hari memberikan suasana yang tenang dan udara yang masih sejuk, juga menghindari panas di siang hari.

Sore hari, sekitar pukul 16:00 hingga 18:00, menawarkan cahaya “jam emas” yang sangat bagus untuk fotografi. Pada waktu ini juga keramaian mulai berkurang sehingga kamu bisa lebih leluasa menikmati pemandangan.

Untuk pengalaman terbaik, disarankan mengunjungi Mutianyu pada hari kerja di bulan Mei atau Oktober. Pada waktu tersebut, cuaca sejuk, pemandangan indah, dan jumlah pengunjung relatif minimal sehingga kunjungan kamu akan terasa nyaman dan menyenangkan.

Tips Mendaki di Tembok Besar China

1. Persiapan Fisik

Mendaki tangga curam di lokasi seperti Mutianyu yang memiliki anak tangga setinggi 40–50 cm dan jumlah 100–150, serta medan menantang di Jinshanling atau Simatai, memerlukan kondisi fisik yang cukup baik. Disarankan melakukan latihan jalan cepat atau naik turun tangga 2–3 minggu sebelum kunjungan untuk melatih lutut dan stamina agar perjalanan lebih nyaman.

2. Peralatan yang Disarankan

Gunakan sepatu hiking yang memiliki cengkeraman kuat untuk mencegah terpeleset, hindari memakai sandal atau sepatu dengan sol licin. Untuk pakaian, gunakan pakaian berlapis seperti jaket tipis dan kaos saat musim semi atau gugur, serta topi dan tabir surya jika berkunjung di musim panas. Bawa bekal air sebanyak 1–2 liter per orang dan makanan ringan seperti roti atau kacang. Karena toko di Mutianyu terbatas, sebaiknya bawa persediaan sendiri, dan jangan lupa membawa kantong sampah untuk menjaga kebersihan.

3. Teknik Mendaki yang Aman dan Efektif

Saat mendaki tangga curam, ambil langkah kecil dan stabil. Jika tersedia pegangan, gunakan untuk menjaga keseimbangan, terutama pada tanjakan yang cukup curam seperti di menara 6–8 Jinshanling. Beristirahatlah setiap 20–30 anak tangga untuk mengatur napas dan sekaligus menikmati pemandangan sekitar tanpa terburu-buru. Di Mutianyu, jalur kiri menuju menara 5–6 direkomendasikan karena lebih mudah dibandingkan jalur kanan yang lebih curam menuju menara 8.

4. Alternatif Menghemat Tenaga

Untuk mengurangi kelelahan, kamu bisa naik kereta gantung di beberapa titik populer seperti Badaling (menara 4 atau 8) dan Mutianyu (Zhengguantai). Di Mutianyu juga tersedia toboggan (seluncuran) yang memungkinkan turun dengan cepat dan seru, dengan biaya sekitar 100 RMB.

5. Etika dan Keamanan Saat Mendaki

Jangan mencoba memanjat tembok karena berbahaya dan dilarang secara hukum. Hindari merusak batu atau merusak bagian tembok. Selalu bawa pulang sampah untuk menjaga kelestarian dan kebersihan area. Hindari mendaki malam hari tanpa pemandu di Jinshanling atau Simatai, karena medan curam dan gelap. Jika mendaki di Simatai malam hari, jangan lupa membawa senter agar tetap aman.

Sudah siap berkunjung ke Tembok Besar China? Berikut pilihan tur rekomendasi yang bisa kamu dapatkan di Traveloka!

Tembok Besar China adalah destinasi wajib untuk pecinta sejarah dan petualangan. Dari pertahanan Dinasti Qin hingga keindahan batu bata Dinasti Ming, tembok ini menawarkan pengalaman mendaki di Badaling (ramai, fasilitas lengkap), Mutianyu (sepi, ramah anak), Jinshanling (petualangan), atau Simatai (pemandangan malam).

Dari Beijing, akses mudah via kereta cepat ke Badaling (20 menit) atau bus wisata ke Mutianyu (1 jam). Kunjungi tembok besar China pada musim semi di bulan April hingga Mei, atau musim gugur di bulan September hingga November. Pergi di pagi hari pada jam kerja untuk suasana tenang. Siapkan sepatu hiking, air, dan langkah pendek untuk menaklukkan tangga curam. Pesan tiket via Traveloka dan mulailah petualangan kamu di keajaiban dunia ini!

Dalam Artikel Ini

• Sejarah dan Fungsi Tembok Besar China
• Bagian Populer Tembok Besar China
• 1. Badaling (70 km dari Beijing)
• 2. Mutianyu (73 km dari Beijing)
• 3. Jinshanling (154 km dari Beijing)
• 4. Simatai (120 km dari Beijing)
• Cara Menuju Ke Tembok Besar China dari Beijing
• Ke Badaling:
• Ke Mutianyu:
• Ke Jinshanling dan Simatai:
• Waktu Terbaik untuk Menghindari Keramaian
• 1. Musim Semi
• 2. Musim Gugur
• 3. Musim Panas
• 4. Musim Dingin
• Waktu Terbaik dalam Hari untuk Berkunjung
• Tips Mendaki di Tembok Besar China
Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan