7 Tempat Wisata Edukasi di Sumatera Barat 

Xperience Team
02 Jul 2024 - 4 min read

Wilayah Sumatera Barat, dengan Padang sebagai ibu kotanya merupakan salah satu dari sekian banyak provinsi di Indonesia yang menyimpan warisan budaya yang luar biasa. Selain terkenal dengan kulinernya yang beragam, banyak juga budaya-budaya khas Sumatera Barat yang menarik untuk dipelajari.

Jika sedang berkunjung ke wilayah Sumatera Barat, tentu salah satu cara yang bisa digunakan untuk mengenal sejarah dan juga budaya dari daerah lebih dekat adalah dengan mengunjungi berbagai macam museum yang banyak tersebar di Sumatera Barat. Nah, berikut ini merupakan beberapa tempat wisata edukasi di Sumatera Barat yang bisa kamu kunjungi.

Wisata Edukasi di Sumatera Barat

Tak hanya menyimpan berbagai koleksi sejarah yang menawan, budaya yang beragam, serta keindahan alam dan teknologi, mengunjungi museum juga bisa menjadi sarana meningkatkan wawasan. Jika beruntung, kamu juga bisa menemukan lokasi foto yang eksotis dan beragam.

1. Museum Adityawarman

Museum Adityawarman adalah museum budaya yang terletak di Kota Padang. Lokasinya berada di Jl. Diponegoro No 10 Padang Barat, Sumatra Barat. Museum ini diresmikan sekitar tahun 1977 tepatnya di tanggal 16 maret.

Di museum ini, kamu bisa melihat banyak koleksi artefak dan peninggalan sejarah khas Sumatra Barat. Selain itu, ada juga koleksi purbakala peninggalan resmi dari Kerajaan Dharmasraya, salah satunya adalah duplikat patung Bhairawa dan juga Patung Amoghapasa, salah satu legenda yang ada di Sumatera Barat.

Museum Adityawarman memiliki julukan Taman Mini ala Sumatera Barat. Sebab, hampir semua benda peninggalan dan sejarah Minangkabau ada di museum ini. Di bagian depan, kamu bisa melihat dengan megah bangunan cagar budaya nasional yakni bangunan rumah Gadang dengan arsitektur lengkap.

Untuk bisa masuk dan melihat beragam barang peninggalan di museum ini, kamu akan dikenakan biaya sekitar Rp 5.000 untuk tiket dewasa dan Rp 3.000 untuk tiket anak-anak. Museum ini buka dari jam 8:30 pagi hingga jam 16:00 sore waktu setempat.

2. Museum Kelahiran Bung Hatta

Rumah kelahiran Bung Hatta adalah sebuah museum yang menyimpan kenangan sejarah dari salah satu proklamator kemerdekaan Republik Indonesia. Di tempat ini, diperkirakan Bung Hatta dilahirkan dan juga menghabiskan hampir 11 tahun pendidikan selama bersekolah di ELS atau Europese Lagere School di Bukittinggi.

Museum ini dibangun sekitar tahun 1860-an dan menggunakan struktur kayu sebagai bagian utama dari bangunannya. Pada tahun 1960-an, rumah asli sempat runtuh dan akhirnya di bangun ulang oleh pemerintah setempat dan diresmikan kembali untuk umum pada 12 Agustus 1995.

Di museum ini, kamu bisa melihat bangunan asli dengan tingkat kemiripan 98% seperti pada suasana masa kecil Bung Hatta. Sebagian besar dari perabotan yang ada masih merupakan peninggalan asli dari rumah Bung Hatta.

Selain banyak perabotan dan juga arsitektur masa lalu, di rumah ini juga kamu akan menemukan kisah kehidupan masa lalu di sekitar rumah tersebut, teknologi yang digunakan oleh keluarga bung Hatta hingga nuansa kesederhanaan yang ada di desain interior rumah tersebut.

Untuk bisa menikmati keindahan rumah ini, kamu tidak harus membayar tiket masuk, alias gratis. Tetapi ada kotak amal untuk kesejahteraan dari para penjaga rumah tersebut. Tempat ini ada di Bukittinggi, dan kamu bisa datang mulai pukul 8 pagi hingga pukul 6 sore.

3. Museum Kelahiran Buya Hamka

Sosok Buya Hamka menjadi semakin terkenal setelah diluncurkannya sebuah Film berjudul Buya Hamka yang menceritakan napak tilas perjalanan hidup beliau. Nah, bagi kamu yang ingin mengenal lebih dekat asal usul Buya Hamka, kamu bisa berkunjung ke Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka.

Lokasi museum yang berada di tepi danau di kecamatan Tanjung Raya menjadikan museum ini destinasi wisata dengan pemandangan yang mengagumkan. Bangunan ini berbentuk Istana Gadang, meski sudah di bangun ulang tetapi pemerintah setempat tetap menjaga bentuk rumahnya sesuai dengan bangunan aslinya.

Di Museum Kelahiran Buya Hamka, ada banyak benda dan artefak peninggalan Buya Hamka. Kamu bisa melihat 31 judul buku yang merupakan karangan asli dari Buya Hamka terpajang di museum ini. Terdapat pula berbagai majalah dan arsip yang menceritakan tentang Buya Hamka dan tulisan-tulisan beliau.

Museum ini buka dari jam 8 pagi hingga jam 3 sore waktu setempat. Jangan kaget jika berkunjung, kamu akan banyak menemui wisatawan dari luar negeri seperti Malaysia, SIngapura, hingga Brunei Darussalam. Untuk berkunjung ke tempat ini tidak dikenakan biaya alias gratis.

4. Museum Perjuangan Tridaya Eka Dharma Bukittinggi

Museum yang terletak di Jalan Panorama no. 24 Bukittinggi ini menjadi salah satu museum terbaik yang bisa dikunjungi di Sumatera Barat. Museum yang diresmikan pada tanggal 16 agustus 1973 oleh Bung Hatta ini menyimpan ratusan koleksi asli senjata peperangan zaman penjajahan dan kemerdekaan.

Museum ini mendapatkan nama Tridaya Eka Dharma didasarkan pada falsafah minang “Tigo Tungku Sajarangan” yang artinya adalah tiga unsur kekuatan satu pengabdian. Harapannya, nama ini bisa mengingatkan generasi yang baru atas perjuangan para pahlawan.

Di museum ini, ada koleksi lengkap dari benda bersejarah seperti senjata laras panjang, meriam, amunisi, granat, hingga radio yang digunakan tentara dan pejuang kemerdekaan. Selain itu, ada banyak dokumentasi para jenderal dan juga lokasi perang dan penyekapan para pahlawan revolusi.

Di bagian luar, ada pesawat terbang AT-16 yang pernah digunakan untuk peperangan menghadapi tentara revolusioner. Untuk masuk ke museum ini kamu hanya perlu mengeluarkan sumbangan seikhlasnya di pintu masuk.

5. Museum Tuanku Imam Bonjol

Rekomendasi museum selanjutnya adalah Museum Tuanku Imam Bonjol. Berada di Jalan Lintas Sumatera, Kabupaten Pasaman, museum ini jadi salah satu museum terluas di Sumatera Barat, yaitu dengan luas sekitar 2 hektar.

Museum yang dibangun di tahun 1987 ini merupakan aset dari pemerintah daerah Provinsi dan berada di bawah Dinas Pariwisata dan Seni Budaya kabupaten Pasaman. Tak heran jika museum ini cukup terawat dan juga bersih. Desain dari bangunanya pun merupakan desain asli dari Rumah Gadang yang menjadi ciri khas di Sumatera Barat.

Di museum ini, kamu akan menemukan berbagai lukisan dan barang pribadi dari Tuanku Imam Bonjol. Termasuk peralatan dapur yang pernah digunakan Imam Bonjol di jamannya, uang kuno, hingga keramik antik. Ada juga senjata dari Tuanku Imam bonjol yang digunakan selama perang perjuangan membela tanah air.

Untuk bisa berkunjung, kamu cukup membayar tiket masuk sebesar Rp 5000 saja. Karena luasan museum yang luas, fasilitas dari museum ini terbilang cukup lengkap. Ada toilet, taman yang luas dan rindang, hingga tempat ibadah yang memudahkan kamu untuk melaksanakan ibadah selama berwisata di tempat ini.

6. Museum Goedang Ransoem Sawahlunto

Museum Gudang Ransoem merupakan salah satu museum yang juga menyimpan banyak peninggalan sejarah masa kemerdekaan. Museum yang terletak di Kota Sawahlunto ini bisa kita jangkau dengan berkendara selama 2 jam dari kota Padang.

Museum ini berada tepat di kawasan bekas dapur umum para pekerja tambang yang dulu berjumlah ribuan dan bermukim di tempat tersebut. Diperkirakan pada masa aktif beroperasi, dapur umum tersebut memiliki kapasitas 3.900 kg beras yang di supply untuk pekerja batu bara di daerah tersebut.

Di museum ini,i kita bisa melihat banyak sejarah bangunan yang khas layaknya dapur umum, tetapi dengan nuansa kolonial Belanda. Arsitektur bangunannya masih sangat original. Selain arsitektur bangunan, di tempat ini kamu juga bisa melihat banyak foto-foto sejarah pekerja yang pernah bekerja di sini.

Museum ini buka dari jam 8 pagi hingga jam 4 sore waktu setempat. Kamu perlu membayar sekitar Rp 5000 pada hari biasa dan Rp 10.000 pada hari minggu dan tanggal merah untuk berkunjung ke tempat ini.

7. Museum Lubang Tambang Mbah Soero

Museum ini adalah museum khusus yang terdiri dari sebuah bangunan berisi galeri aktivitas pekerja tambang di Kota Sawahlunto. Selain itu, terdapat juga lubang tambang Mbah Soero yang merupakan lubang bekas lokasi pengumpulan hasil tambang batu bara.

Nama Mbah Soero sendiri adalah sosok mistis yang dibuat dan dipercaya menjaga tambang tersebut oleh masyarakat. Tambangnya sendiri terdiri dari terowongan sepanjang 185 meter yang konon dibangun sejak jaman Hindia Belanda di tahun 1898.

Pada area museum, kamu bisa melihat benda-benda yang digunakan untuk aktivitas tambang, hasil batu bara, hingga rantai yang digunakan untuk mengikat para pekerja.

Untuk bisa memasuki museum ini kamu hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp 10.000 saja. Kamu bisa berkunjung mulai dari jam 8 pagi hingga jam 4 sore hari.

Nah, itu lah beberapa wisata edukasi di Sumatera Barat yang bisa kamu kunjungi. Kamu juga bisa ajak anak dan keluarga untuk menambah wawasan mengenai sebagai kecil sejarah Indonesia di museum-museum ini. Jika kamu sedang berencana untuk berkunjung ke Sumatera Barat, jangan lupa untuk pesan tiket pesawat di Traveloka, ya!

Kamu juga bisa dapet cuan tambahan dengan join Traveloka Affiliate dan share link tiket wisata ke Sumatera Barat ke keluarga atau teman kamu! Kamu akan mendapatkan komisi up to 3% per transaksi yang berhasil terjual dalam bentuk Traveloka Points! Seneng-seneng bareng keluarga tapi bisa dapet cuan juga. Yuk, daftar Traveloka Affiliate sekarang juga!

Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan