Liburan rasanya belum lengkap tanpa mencicipi makanan khas dari destinasi yang kamu kunjungi. Kalau kamu sedang merencanakan perjalanan ke Macau, siapkan dirimu untuk petualangan kuliner yang kaya rasa dan penuh sejarah. Kota kecil yang dulu merupakan koloni Portugis ini menyimpan kejutan di balik piring-piringnya. Mulai dari kudapan ringan hingga sajian utama, semua punya cerita sendiri. Rasanya pun merupakan gabungan unik dari budaya Timur dan Barat.

Istilah fusion cuisine bukan sekadar tren modern di sini—di Macau, itu adalah warisan. Perpaduan budaya Tionghoa dan Portugis melahirkan berbagai makanan khas Macau yang orisinal dan menggugah selera. Tidak heran jika banyak wisatawan datang ke Macau bukan hanya untuk melihat kasino atau landmark-nya, tapi juga untuk menjelajahi rasa. Makanan di Macau bukan sekadar untuk mengisi perut, tapi juga memperkaya pengalaman liburan. Setiap gigitan membawa kisah masa lalu.

Baca juga: Itinerary Wisata Macau 3H2M untuk First Timer & Hemat Budget

Sebagai traveler, kamu pasti ingin mengeksplorasi lebih dari sekadar tempat wisata populer. Maka dari itu, setelah memesan tiket pesawat dan menentukan tanggal keberangkatan, ada baiknya kamu juga mulai menyusun daftar kuliner yang harus dicoba. Mulai dari jajanan kaki lima hingga restoran keluarga, semua punya pesonanya sendiri. Apalagi jika kamu juga menyukai sejarah dan budaya, mencicipi makanan lokal adalah salah satu cara terbaik untuk memahaminya.

Agar perjalananmu makin lancar, jangan lupa untuk memilih penginapan yang strategis dekat pusat kuliner. Pesan juga tiket atraksi wisata yang mendekatkanmu dengan budaya lokal, seperti tur ke kawasan heritage atau museum kuliner. Bahkan, kalau kamu ingin melanjutkan petualangan ke kota sekitar, kamu bisa siapkan tiket bus shuttle atau tiket kereta dari awal. Siap-siap mencatat karena berikut ini adalah 10 makanan khas Macau yang wajib kamu coba saat liburan nanti!

Portuguese egg tart adalah hidangan legendaris di Macau yang diadaptasi dari pastel de nata Portugis. Disempurnakan oleh Andrew Stow di Coloane pada 1980-an, tart ini memiliki kulit pastry renyah dan isian custard creamy yang sedikit karamel di atasnya.

Saat hangat, rasanya memanjakan lidah dan jadi favorit wisatawan. Banyak penjual di pinggir jalan, bandar, hingga kafe premium. Jangan lewatkan buat mencicipi sensasi klasik ini, terutama pagi hari agar mendapat tart fresh from oven!

Pork chop bun adalah versi hamburger khas Macau: potongan pork chop tebal dan juicy dimasukkan ke dalam bun Portugis yang renyah luar dan empuk dalam . Asal-usulnya terinspirasi dari bifana Portugis lalu disempurnakan lokal.

Tekstur pork yang dipanggang sempurna dengan rempah dan bun hangat menjadikannya cemilan wajib. Banyak penjual legendaris seperti Tai Lei Loi Kei yang buka sore hari saja—siapkan tenaga antre!

Baca juga: Ini Hal Terbaik yang Dapat Dilakukan di Macao Bersama Anak-Anak

African Chicken adalah salah satu ikon kuliner Macanese yang benar-benar menggambarkan jejak sejarah kolonial. Hidangan ini berupa ayam panggang atau bakar yang dilumuri saus kaya rempah dan kacang pedas. Sausnya sendiri terinspirasi dari racikan bumbu khas Afrika yang dibawa ke Macau oleh para penjajah Portugis yang sebelumnya menetap di wilayah Afrika. Konon, resep ini pertama kali dikembangkan oleh seorang chef lokal yang terinspirasi dari masakan kolonial namun dimodifikasi dengan bahan dan teknik masak lokal.

Cita rasa African Chicken sangat kompleks, menjadikannya sajian yang mengundang rasa penasaran sejak suapan pertama. Tekstur ayam yang juicy dengan lapisan luar yang sedikit renyah membuat hidangan ini cocok dinikmati siang maupun malam hari. Jika kamu ingin mencoba sajian khas Macau yang benar-benar berbeda dan sarat nilai historis, African Chicken adalah pilihan yang tak boleh dilewatkan.

Serradura, atau sawdust pudding, adalah dessert manis khas Macau yang terbuat dari lapisan krim kocok dan remahan biskuit Marie. Teksturnya lembut dan dingin, cocok disantap saat cuaca panas atau sebagai penutup makan berat. Rasanya ringan namun memuaskan, dengan sensasi manis yang tidak berlebihan. Hidangan ini menjadi favorit banyak wisatawan karena tampilannya yang sederhana tapi menggoda.

Dessert ini berasal dari Portugal dan dibawa ke Macau sejak masa kolonial, lalu berkembang menjadi kudapan khas yang mudah ditemukan. Nama "sawdust" merujuk pada tampilan remah biskuit yang menyerupai serbuk kayu. Serradura biasanya dijual di bakery tradisional di Taipa atau restoran modern yang mengusung konsep fusion. Cocok untuk oleh-oleh atau camilan sore di tengah eksplorasi kota.

Baca juga: 7 Cara ke Macau dari Hong Kong, Lengkap dengan Info Budget & Waktu Tempuh

Kue almond khas Macau terbuat dari campuran almond giling, tepung kacang hijau, dan gula yang dipanggang hingga kering dan rapuh. Teksturnya renyah dan mudah hancur di mulut, dengan rasa manis yang ringan dan tidak berlebihan. Kudapan ini sangat cocok dinikmati sambil berjalan-jalan santai di sekitar Senado Square. Aromanya khas dan langsung menggoda saat dibuka dari kemasannya.

Karena rasanya yang disukai banyak orang, kue almond ini menjadi salah satu oleh-oleh paling populer dari Macau. Banyak toko legendaris seperti Koi Kei dan Choi Heong Yuen menawarkan berbagai pilihan rasa dan ukuran. Biasanya dikemas dalam kotak menarik dan tahan lama, cocok dibawa pulang untuk keluarga. Rasanya klasik, tampilannya elegan, dan selalu jadi incaran wisatawan.

Crab congee adalah bubur nasi lembut yang dimasak bersama daging kepiting segar dan irisan jahe, menciptakan rasa gurih yang khas. Hidangan ini menjadi comfort food favorit warga Macau, terutama saat pagi hari atau musim hujan. Rasa laut dari kepiting berpadu sempurna dengan hangatnya jahe. Teksturnya lembut dan mudah dicerna—cocok untuk segala usia.

Biasanya disajikan di restoran Chinese lokal atau warung tradisional di kawasan pesisir. Crab congee juga sering disantap sebagai menu penenang perut setelah perjalanan panjang. Porsinya bisa disesuaikan, dari mangkuk kecil hingga ukuran berbagi. Tak heran jika menu ini banyak dicari oleh wisatawan yang ingin mencicipi rasa rumahan khas Macau.

Arroz de marisco adalah hidangan nasi seafood khas Portugis yang populer di Macau, dimasak dengan saus tomat, rempah-rempah, dan aneka hasil laut seperti kerang, udang, serta cumi. Tekstur nasinya lembut dan sedikit berkuah, menyerupai risotto dengan aroma laut yang kuat. Rasa gurihnya kaya, dengan sedikit asam dari tomat yang menyegarkan. Cocok disantap bersama keluarga sebagai menu utama.

Meski berakar dari resep Eropa, arroz de marisco di Macau sering diperkaya dengan cita rasa Asia, seperti tambahan bawang putih, jahe, atau cabai. Perpaduan ini menciptakan harmoni rasa yang unik dan khas. Hidangan ini biasa disajikan di restoran fusion modern maupun rumah makan seafood di dekat pelabuhan. Tak hanya lezat, tampilannya juga menggoda—warna merah-oranye yang hangat dan aromanya sulit dilupakan.

Baca juga: Travel Advisory: Panduan Liburan ke Makau

Minchi adalah comfort food yang sangat populer di Macau, terbuat dari daging sapi atau babi cincang yang ditumis bersama kentang, bawang, kecap asin, dan saus Worcestershire. Hidangan ini biasanya disajikan dengan nasi putih hangat dan telur mata sapi di atasnya. Rasanya gurih, sedikit manis, dan cocok disantap kapan saja. Teksturnya pun menyenangkan—empuk dari daging dan sedikit renyah dari kentangnya.

Asal-usul Minchi diyakini berasal dari pengaruh India dan Portugis yang kemudian diadaptasi oleh masyarakat lokal. Nama "Minchi" sendiri kemungkinan berasal dari kata "mince", merujuk pada daging cincang. Dimasak di dapur rumah tangga selama puluhan tahun, Minchi menjadi simbol kehangatan dan kesederhanaan. Makanan ini adalah pilihan tepat untuk merasakan cita rasa lokal yang otentik namun bersahabat di lidah.

Lacassá Soup adalah sup vermicelli khas Macau yang merupakan hasil akulturasi budaya Peranakan dan Portugis. Hidangan ini terinspirasi dari Laksa Malaka, namun menggunakan kaldu udang ringan, bihun halus, dan sedikit bumbu balichão—sejenis sambal fermentasi udang. Rasa supnya gurih, sedikit pedas, tapi tetap ringan di lidah. Biasanya disantap sebagai hidangan pembuka yang menghangatkan.

Tradisi menyajikan Lacassá Soup dulu dilakukan oleh komunitas Katolik lokal setiap Malam Natal. Sup ini menjadi simbol kehangatan dan kebersamaan keluarga. Hingga kini, Lacassá Soup tetap disukai dan bisa ditemukan di beberapa restoran tradisional Macanese. Cocok untuk kamu yang ingin mencoba cita rasa unik Macau dengan jejak sejarah yang kuat.

Balichão bukan hidangan utama, melainkan pasta udang fermentasi khas Macau yang banyak digunakan sebagai penyedap dalam makanan seperti lacassá, minchi, dan sup.

Terbuat dari udang kecil/krill, garam, cabai, dan rempah, fermentasi dilakukan selama berminggu-minggu . Meski aromanya kuat, tapi cita rasanya memberi kedalaman dan identitas kuliner unik pada masakan Macanese.

Baca juga: Mau Liburan ke Hong Kong & Macau? Jangan Lewatkan 9 Wisata Zhuhai Ini!

Kuliner Macau bukan sekadar soal makan, melainkan cerita panjang dari perpaduan budaya Tionghoa, Portugis, India, dan Afrika. Setiap hidangan punya kisah dan sejarahnya sendiri. Dengan Makanan Khas Macau ini, perjalanan kulinermu akan jadi bagian dari penjelajahan budaya yang istimewa.

Jadi, kapan kamu rencana terbang ke sana, duduk santai dengan semangkuk crab congee, sepotong egg tart hangat, dan melihat kerlip lampu malam di Senado Square? Pesan tiket pesawat, tiket kereta api, tiket bus, hingga hotel hanya dengan satu aplikasi. Yuk, nikmati mudahnya liburan dengan Traveloka! Selamat jelajah, selamat makan, dan selamat pulang membawa kenangan rasa yang tak terlupakan!