Para pecinta roti pasti sudah tidak asing lagi dengan jenis flatbread seperti Roti Canai, Roti Naan, dan Roti Pita. Ketiga roti pipih ini sekilas memang tampak mirip, namun sebenarnya ada sejumlah perbedaan dari ketiganya. Mulai dari sejarah, cara pembuatan, dan tekstur yang cukup berbeda.

Untuk mengetahui lebih jelas perbedaan dari Roti Canai, Roti Naan, dan Roti Pita, tim Traveloka telah merangkum sejumlah informasi dari berbagai sumber. Yuk simak penjelasan berikut.

Ketika kamu berwisata kuliner dan mencari Roti Canai di India, kemungkinan besar kamu akan kembali dengan tangan kosong. Meskipun berasal dari India, Roti Canai sebenarnya ditemukan di Malaysia dan beberapa negara Asia lainnya seperti Indonesia, Singapura, dan Thailand.

Hal ini bermula ketika para pekerja dari negara bagian Tamil Nadu di India Selatan dibawa ke Malaysia Barat pada akhir tahun 1900-an. Mereka yang dikenal sebagai Muslim India ini membawa serta budaya dan tradisi, termasuk hidangan khas India. Dari situlah kemudian tercipta Roti Canai dan telah menjadi hidangan lokal Masyarakat Malaysia.

Di Indonesia, Roti Canai lebih dikenal dengan sebutan Roti Maryam. Mulai masuk ke Indonesia ketika terjadi migrasi Muslim India ke Kesultanan Aceh sekitar abad ke-17. Sekarang, Roti Maryam telah menyebar ke banyak daerah dan kamu bisa membeli kudapan ini dengan mudah dari pedagang di pinggir jalan. Sedangkan di Singapura, kamu bisa menemukan roti yang serupa dengan sebutan Roti Prata.

Bentuk Roti Canai yang bulat dan pipih memang sangat mirip dengan parotta dan chapati, makanan khas India. Sehingga tidak mengherankan ketika kebanyakan orang menganggap Roti Canai merupakan masakan khas India.

Ada berbagai cara menghidangkan Roti Canai. Kamu bisa menikmatinya sebagai makanan pendamping dengan cara disobek-sobek dan dicampur dengan kari. Selain itu, Roti Canai juga bisa dijadikan hidangan utama dengan ditambah berbagai toping sesuai seleramu.

Cara membuat Roti Canai tergolong sederhana. Kamu hanya perlu mencampur bahan dasar seperti tepung, air, ghee, dan garam. Adonan Roti Canai kemudian dilipat berkali-kali sehingga teksturnya menjadi berlapis-lapis. Dimasak dengan cara digoreng menggunakan wajan datar dengan sedikit minyak. Alhasil, tekstur Roti Canai menjadi sedikit berminyak, gurih, dan lembut ketika digigit. Bagaimana sudah penasaran ingin mencicipi Roti Canai?

Flatbread berikutnya yang juga bisa kamu coba yaitu Roti Naan. Kata “Naan” pertama kali didokumentasikan oleh penyair India Amir Khosrow pada tahun 1300 M. Disebutkan ada dua jenis naan, yaitu naan-e-tunuk (roti ringan atau tipis) dan naan-e-tanuri (roti yang dimasak dalam oven tandoor). Roti Naan sangat populer di negara-negara Asia seperti India, Pakistan, Iran, Afghanistan, dan negara lainnya.

Sederhananya, Roti Naan dibuat dari campuran tepung terigu, air, ragi, dan garam. Kamu juga bisa menambahkan ghee, yogurt, susu, telur, atau madu untuk memperkaya cita rasa. Jika stok ragi kosong, kamu bisa menggunakan baking powder atau soda kue sebagai penggantinya.

Proses memasak Roti Naan cukup unik, karena masih menggunakan oven tandoor (oven tanah liat yang berbentuk mirip sarang lebah) sebagai alat pemanggangan. Inilah yang menjadi keunikan dan daya tarik dari pembuatan Roti Naan.

Ketika sudah matang, lapisan luar roti akan tampak lebih garing dan kecoklatan. Kamu bisa mengoles Roti Naan dengan ghee atau mentega sebagai pelengkap rasa. Roti yang lembut dan mudah dirobek ini, sangat cocok dikonsumsi bersama makanan utama seperti saus, semur, dan kari. Bisa juga dengan masakan kering seperti ayam tandoori.

Ingin mencoba Roti Naan dengan rasa lain? Kamu bisa mencoba Keema Naan, Roti Naan berisi daging domba yang dibumbui; Peshawari Naan, rasa manis dengan isian kelapa, kismis, sultana, dan kacang-kacangan; Roti Naan yang dibumbui bawang putih; atau Naan Kashmir, berisi manisan ceri, kismis emas, almod, jinten, dan fenugreek. Variasi terbaru dari Roti Naan yang juga patut kamu coba yaitu Pizza Naan dan Taco naan.

Selain memiliki rasa yang gurih, Roti Naan juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Mengandung vitamin, dan mineral seperti niasin, serat, dan zat besi. Roti Naan merupakan sumber karbohidrat yang baik.

Roti yang satu ini memiliki tekstur dan bentuk yang mirip dengan Roti Canai dan Roti Naan, yaitu Roti Pita. Roti Pita berbentuk bulat dan berongga di bagian dalam dan sangat cocok disajikan dengan makanan apapun. Roti Pita lebih populer sebagai roti pembungkus sandwich atau bahan dasar pizza.

Pada mulanya, Roti Pita dibuat dari tepung dan air saja. Kemudian dibiarkan untuk menyerap ragi alami dari lingkungan sekitar. Seiring berjalannya waktu, bahan-bahan pelengkap mulai ditambahkan. Ragi roti, garam, dan sedikit gula disertakan untuk memperkaya rasa Roti Pita.

Dimasak dengan suhu yang tinggi, membuat adonan Roti Pita yang mulanya pipih menjadi mengembang dan matang dalam hitungan menit saja. Roti pita yang mengembang membentuk kantong berongga di dalamnya. Kantong berongga inilah yang kemudian diisi dengan berbagai masakan atau dijadikan sebagai sendok untuk mengambil makanan utama.

Roti Pita sudah ada sejak 4.000 tahun yang lalu dan merupakan makanan pokok masyarakat Timur Tengah dan Mediterania. Menurut sejarawan arkeologi, Roti Pita kemungkinan besar berasal dari suku Amorites atau Bedouins yang terletak di sebelah barat laut Mediterania. Dalam masakan Mediterania, Roti Pita seringkali diisi dengan daging, sayuran, atau falafel dan dimakan seperti sandwich.

Meskipun memiliki sejumlah perbedaan, Roti Canai, Roti Naan, dan Roti Pita masih bisa saling menggantikan. Ingin mencicipi secara langsung? Traveloka telah menyediakan tiket pesawat, hotel penginapan, dan paket tour yang lebih hemat dan mudah untuk kamu yang ingin menjajal langsung flatbread di atas langsung di negaranya.