Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan salah satu destinasi wisata budaya yang terletak di daerah Jakarta Timur. Taman seluas 147 hektare ini mengangkat tema kebudayaan Indonesia. Selain menyuguhkan beragam rumah dan kebudayaan adat, TMII juga memiliki pertunjukan lain yang tidak kalah menarik. Pertunjukan tersebut bernama “Pertunjukan Air Mancur Menari Tirta Cerita”.

Pertunjukan ini merupakan penampilan air mancur yang dikombinasikan dengan atraksi lampu dan cahaya warna-warni yang indah. Uniknya, pertunjukan ini mengusung dongeng dan cerita rakyat yang sudah terkenal di penjuru nusantara. Untuk lebih jelasnya, simak seluk-beluk tentang air mancur yang ada di TMII.

Pembangunan Air Mancur Tirta Cerita dimulai pada tahun 2018 dan diresmikan dua tahun setelahnya, yaitu pada tahun 2020. Hal ini menjadi salah satu upaya TMII dalam mempromosikan pariwisata Indonesia secara global. Sejak saat itu, Air Mancur Tirta Cerita menjadi salah satu simbol ikonik dari TMII hingga saat ini.

Selain sebagai daya tarik wisata, pembangunan Air Mancur Menari di TMII juga bertujuan meningkatkan citra kebudayaan Indonesia di mata dunia. Pertunjukan ini mengusung konsep antara seni dan teknologi yang dipadukan dengan keseruan dongen dan cerita rakyat nusantara.

Sejak diresmikan, pertunjukan ini sudah mendapat banyak penghargaan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Beberapa penghargaan tersebut seperti Best Creative Water Fountain Show dari Asia Tourism Awards dan Innovative Visual Arts Performance dari Indonesian Tourism Board.

Baca Juga: 10 Tempat Wisata Instagramable & Kekinian di Jakarta.

Banyak pengunjung yang terpesona dengan pertunjukan air mancur tersebut. Pertunjukan ini memang didesain dengan memanfaatkan teknologi canggih untuk bisa menyuguhkan efek visual yang indah.

Teknologi sistem pencahayaan LED terintegrasi juga disematkan agar setiap gerakan air bisa selaras dengan perubahan warna cahaya. Kombinasi warna yang harmonis dan dinamis membuat cerita yang ditampilkan tidak hanya menarik, tapi juga dramatis.

Selain sistem pencahayaan dan air, penggunaan teknologi drone juga menjadi daya tarik dalam pertunjukan tersebut. Ratusan drone diterbangkan secara bersamaan mengikuti gerakan air. Selain itu, drone-drone tersebut juga mampu membentuk pola atau gambar secara sempurna sesuai dengan tema atau cerita yang diusung.

Teknologi visual lain yang tidak kalah pentingnya adalah penggunaan animasi water screen, yaitu layar air yang bisa memproyeksikan animasi dalam bentuk gambar dan video. Water screen berfungsi sebagai media untuk menampilkan karakter dan adegan dari cerita yang disuguhkan. Dengan begitu, penonton bisa melihat gambaran visual dengan lebih jelas dan detail.

Baca Juga: Sejarah Kota Tua Jakarta, Tempat Wisata Penuh Sejarah di Jakarta!

Setiap pertunjukan mengusung tema dan kisah yang berbeda. Cerita diambil dari dongeng dan cerita rakyat yang ada di nusantara. Setiap pertunjukan menyajikan tata cahaya, warna air mancur, dan gerakan yang selaras dengan alur cerita sehingga atraksi yang ditampilkan bisa sempurna dan spektakuler. Berikut tema dongeng dan cerita tersebut.

Pertunjukan ini menceritakan kisah kancil yang berhasil menipu buaya untuk membantunya menyeberangi sungai. Kisah ini diilustrasikan dengan air mancur berwarna biru yang memancar seolah-olah menciptakan sungai yang tenang.

Efek water screen pun menampilkan Kancil melompat dari satu buaya ke buaya lain. Adegan ini digambarkan dengan semburan air mancur secara bergantian. Semburan tersebut menciptakan ilusi cipratan dari setiap lompatan yang dilakukan si kancil.

Visual drone dan efek water screen pun menunjukan gambar buaya-buaya yang muncul dan menghilang, serta kancil yang melompat dengan cekatan di atas air.

Pertunjukan ini membawa penonton ke kisah Keong Emas yang berubah menjadi putri cantik. Cahaya pada air mancur berwarna emas dan biru seolah menciptakan siluet berbentuk keong.

Transisi warna cahaya yang berubah dari biru menjadi emas menggambarkan transformasi perubahan dari sosok si putri cantik.

Visual drone dan efek water screen juga menampilkan kilauan emas yang melayang di langit. Perpaduan keduanya kian menambah keseruan dari pertunjukan tersebut.

Legenda tentang Roro Jonggrang yang meminta seribu candi dalam satu malam juga ditampilkan dalam kisah kali ini. Air mancur berwarna putih dan biru menampilkan siluet candi-candi yang seolah-olah muncul dari air.

Kemunculan drone dan water screen menyuguhkan efek visual candi yang terbentuk satu per satu, membuat pertunjukan menjadi lebih seru. Ketika fajar tiba, air mancur berubah menjadi semburan yang tinggi. Atraksi ini menggambarkan kemarahan dan kutukan Roro Jonggrang yang menjadi batu.

Kisah Timun Mas yang berusaha melarikan diri dari raksasa digambarkan dengan semburan air mancur dan efek water screen yang menggambarkan adegan kejar-kejaran. Warna hijau dan merah digunakan untuk menggambarkan sosok Timun Mas dan raksasa.

Semburan air pun berubah-ubah seiring dengan cerita pelarian Timun Mas. Pertunjukan dilanjutkan dengan visual drone show yang menampilkan jebakan-jebakan yang digunakan Timun Mas, seperti biji timun dan garam. Keduanya ditampilkan melalui efek muncul dan menghilang secara bergantian di udara.

Pertunjukan ini menggambarkan perbedaan karakter antara Bawang Merah yang jahat dan Bawang Putih yang baik hati.

Semburan air mancur yang tajam dan berwarna merah menggambarkan sifat keras dan jahat dari Bawang Merah. Sebaliknya, warna putih dan biru lembut menggambarkan sifat dari Bawang Putih.

Pertunjukan dilanjutkan dengan efek water screen dan visual drone yang menampilkan bunga dan buah yang melambangkan kebaikan hati dari Bawang Putih.

Cerita Lutung Kasarung ditampilkan dengan air mancur yang berubah-ubah dari warna gelap ke terang. Efek ini menggambarkan transformasi lutung yang berubah menjadi pangeran.

Sementara itu, drone show menampilkan siluet lutung yang perlahan berubah menjadi pangeran. Semburan air yang tinggi membuat suasana semakin dramatis, khususnya saat pangeran muncul dengan gagah.

Kisah tragis Malin Kundang yang dikutuk oleh sang ibu menjadi batu ditampilkan dengan semburan air mancur yang menggambarkan gelombang laut. Cahaya biru tua dan abu-abu ditampilkan bersamaan dengan semburan air yang menyerupai ombak besar.

Selanjutnya, animasi water screen dan visual drone menampilkan kapal Malin Kundang yang berlayar dan akhirnya tenggelam. Pertunjukan pun diakhiri dengan siluet patung batu yang terbentuk di air mancur.

Kisah ini menceritakan tentang pencarian cinta sejati oleh Ande-Ande Lumut. Cerita digambarkan dengan air mancur berwarna-warni yang mencerminkan perjalanan yang penuh dengan rintangan.

Warna-warna cerah seperti hijau, kuning, dan merah menggambarkan rintangan dan petualangan yang dihadapinya. Selanjutnya, visual drone menampilkan simbol-simbol cinta dan keberanian atas perjuangannya. Pertunjukan pun ditutup dengan Ande-Ande Lumut yang berhasil menemukan cinta sejatinya.

* Informasi detail mengenai konsep dan jadwal pertunjukan Air Mancur Tirta Cerita TMII sewaktu-waktu bisa berubah.

Baca Juga: 7 Destinasi Wisata Sejarah di Jakarta Terbaik.

Bagaimana? Pertunjukan dongeng dan cerita rakyat yang ada di Pertunjukan Air Mancur TMII ini seru, bukan? Pertunjukan tersebut salah satunya diadakan untuk mengenalkan cerita dan dongeng rakyat kepada para pengunjung yang datang, terutama anak-anak.

Selain menyaksikan cerita tersebut, anak-anak juga bisa belajar mengenai makna dan pelajaran hidup dari masing-masing kisah.

Setelah ke TMII, liburan kemana lagi, ya? Kunjungi Traveloka dan eksplor berbagai tempat serta destinasi liburan seru lainnya. Pesan berbagai tiket atraksi dan wisata hingga berbagai tiket transportasi hingga ke seluruh Indonesia!

Kamu juga bisa pesan tiket kereta, tiket bus, dan tiket pesawat dengan berbagai promo seru dan menarik. Dapatkan pula penawaran harga spesial di berbagai penginapan dan hotel favorit kamu. Kunjungi Traveloka untuk semua kebutuhan liburan kamu. Cek Traveloka sekarang!