Sudahkah kamu mengenal STSS? Ini adalah bakteri yang cukup banyak menyerang di Jepang. Nah, kali ini kita akan membahas secara lebih detail mengenai definisi, gejala, penyebab, dan langkah-langkah pencegahan terhadap penyakit ini.
Jangan lewatkan informasi yang bermanfaat tentang STSS dalam artikel Traveloka ini, yang telah kami rangkum dari berbagai sumber terpercaya seperti Japan Times dan CNBC!
Mon, 15 Sep 2025
Scoot
Jakarta (CGK) ke Tokyo (NRT)
Mulai dari Rp 2.190.600
Fri, 12 Sep 2025
VietJet Air
Jakarta (CGK) ke Tokyo (NRT)
Mulai dari Rp 2.889.591
Sun, 31 Aug 2025
Peach Airline
Jakarta (CGK) ke Tokyo (NRT)
Mulai dari Rp 2.938.100
STSS, singkatan dari Streptococcal Toxic Shock Syndrome, merupakan kondisi yang jarang namun serius yang disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus grup A.
Menurut informasi dari NIID, walaupun kebanyakan kasus terjadi pada orang tua, angka kematian lebih tinggi terjadi di kalangan yang berusia di bawah 50 tahun. Hal ini menyoroti pentingnya kesadaran akan risiko tersebut, terutama di antara generasi yang lebih muda.
STSS, yang merupakan kependekan dari Sindrom Toksik dari Streptokokus atau Streptococcal Toxic Shock Syndrome diakibatkan oleh bakteri yang dikenal sebagai streptococcus grup A (strep grup A).
Bakteri STSS merupakan jenis yang sama dengan yang menyebabkan infeksi tenggorokan streptokokus. Umumnya, infeksi ini lebih sering terjadi pada anak-anak. Namun, penting untuk dicatat bahwa infeksi tenggorokan streptokokus jenis A tidaklah sama dengan STSS.
Pada tahun ini, tingkat infeksi yang dihitung setiap minggunya telah mencapai angka tertinggi dalam lima tahun terakhir, dengan lebih dari 11.500 kasus dilaporkan di 3.000 rumah sakit pediatrik pada minggu hingga 24 Maret.
Tue, 9 Sep 2025
Lion Air
Jakarta (CGK) ke Bali / Denpasar (DPS)
Mulai dari Rp 970.400
Sun, 17 Aug 2025
Citilink
Jakarta (HLP) ke Bali / Denpasar (DPS)
Mulai dari Rp 1.080.800
Sun, 31 Aug 2025
Batik Air
Jakarta (CGK) ke Bali / Denpasar (DPS)
Mulai dari Rp 1.158.500
Bakteri STSS menyerang permukaan kulit, di mana membuat kulit penderitanya memerah. Untuk gejala ini bisa menghilang jika kamu mengonsumsi obat antibakteri selama sekitar lima hari. Tapi dalam kasus langka yang melibatkan individu dengan risiko tertentu yang tinggi, hal ini bisa menyebabkan infeksi yang menyerang dalam di bawah kulit.
Biasanya, STSS dimulai dengan gejala demam, menggigil, nyeri otot, mual, dan muntah, menurut U.S. Centers for Disease Control and Prevention. Secara khusus, STSS bisa disebabkan oleh berbagai jenis bakteri, termasuk streptokokus A, B, C, dan G, tapi yang paling umum adalah streptokokus A.
Penyakit ini terjadi melalui droplet dan kontak, sehingga tidak akan terjadi penularan kecuali orang yang terinfeksi berada dalam jarak dekat tanpa menggunakan masker.
Berbeda dengan COVID-19, tuberkulosis, dan campak, penyakit ini tidak menyebar melalui udara, sehingga Honda berpendapat bahwa kemungkinan infeksi tidak akan meningkat dengan cepat.
Agar terhindar dari penyakit ini, kamu harus menjaga kebersihan seperti mencuci tangan secara teratur dan melakukan "etiket batuk" yang benar adalah langkah pencegahan terbaik.
Tak hanya itu, mencuci tangan sebelum menangani makanan dan setelah menggunakan toilet, baik dengan sabun dan air atau dengan alkohol disinfektan sangat penting.
Wed, 10 Sep 2025
Scoot
Jakarta (CGK) ke Singapore (SIN)
Mulai dari Rp 784.000
Tue, 9 Sep 2025
Malaysia Airlines
Jakarta (CGK) ke Singapore (SIN)
Mulai dari Rp 1.246.700
Tue, 26 Aug 2025
Pelita Air
Jakarta (CGK) ke Singapore (SIN)
Mulai dari Rp 1.349.600
Jadi, buat kalian yang lagi berencana liburan ke Jepang, penting banget nih buat tetap waspada. Meskipun belum ada larangan resmi buat mengunjungi Jepang, tapi lebih baik untuk tetap update dengan info terbaru dari otoritas kesehatan setempat.
Jangan khawatir, yang penting tetap tenang dan ambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Yuk, kita jaga diri dan tetap waspada agar liburan di Jepang berjalan lancar!
Tiket Pesawat Harga Murah
Dapatkan tiket pesawat...
Lihat Harga
Tags:
penyakit stss