Destinasi Wisata Arkeologi Dunia - Berwisata tak hanya sebatas menikmati keindahan alam, tetapi juga menyelami keajaiban sejarah. Destinasi wisata arkeologi dunia menawarkan pengalaman unik dalam menjelajahi jejak-jejak peradaban masa lalu. Berbagai destinasi wisata ini menyimpan nilai sejarah yang luar biasa dan menjadi saksi bisu bangkit dan jatuhnya berbagai peradaban besar yang pernah ada di dunia kita.

Penasaran apa saja destinasi wisata arkeologi dunia yang menarik? Berikut ini daftar destinasi arkeologi yang wajib masuk dalam bucket list kamu!

Baca juga: Destinasi Bangunan Bersejarah di Dunia Paling Populer

Petra yang teletak di Yordania ini dijuluki sebagai "Kota Mawar” karena dibangun dengan batu pasir merah mawar yang sering ditemukan di gurun Yordania. Salah satu destinasi wisata arkeologi dunia ini adalah kota kuno yang tersembunyi di padang gurun Yordania yang kala itu berkembang sebagai ibu kota Kekaisaran Nabatea sekitar abad ke-1 Sebelum Masehi.

Menariknya, banyak tadah air yang dapat ditemukan di situs ini, menunjukan bahwa sejatinya lingkungan gurun pasir Petra sebetulnya tidak layak huni.

Pada masa jayanya, Petra adalah kota pusat perdagangan rempah-rempah, berlokasi strategis di jalur perdagangan darat dari Asia ke Eropa. Sempat menjadi wilayah Kekaisaran Romawi, Petra terus berkembang hingga abad ke-4 Setelah Masehi ketika sebagian besar kota ini hancur akibat gempa bumi. Kala itu juga dimulai peralihan perdagangan dari jalur darat ke jalur perdagangan maritim, membuat kota ini makin ditinggalkan dan diabaikan.

Puing-puing situs arkeologi kuno ini sempat hilang selama berabad-abad sebelum akhirnya ditemukan kembali oleh penjelajah Swiss bernama Johann Ludwig Burckhardt pada tahun 1812.

Terletak tinggi di Pegunungan Andes terdapat salah satu situs arkeologi dunia yang paling menakjubkan, Machu Picchu. Machu Picchu diyakini dibangun pada abad ke-15 oleh Raja Pachacutec dari Kerajaan Inca.

Machu Picchu sendiri merupakan kota kuno yang terdiri dari bebatuan. Kota kuno ini cukup kompleks dan terdapat ratusan bangunan seperti istana, kuil, pemandian, serta sistem pengairan yang rumit. Hingga kini sejarawan masih belum yakin mengapa kota sebesar ini ditelantarkan. Machu Picchu sempat “hilang” dan akhirnya ditemukan lagi oleh arkeolog Yale University bernama Hiram Bingham.

Sudah dibangun sejak tahun 2550 Sebelum Masehi, Piramida Giza di Mesir adalah salah satu wisata arkeologi di dunia yang paling tua.

Terdiri dari 3 piramida yang berfungsi sebagai tempat pemakaman para firaun Khufu, Khafre, dan Menkaure, hingga kini masih banyak yang kita belum ketahui mengenai Piramida Giza Mesir, terutama bagaimana cara didirikannya bangunan megah ini.

Peradaban Mesir kuno percaya bahwa firaun akan tetap menjadi dewa di kehidupan yang berikutnya, sehingga piramida ini dibangun sebagai makam sekaligus tempat penyimpanan barang-barang yang para firaun butuhkan di reinkarnasi berikutnya. Di dalam setiap piramida terdapat kompleks besar yang berisikan istana, kuil, dan perahu kayu yang dipercaya akan membawa jiwa firaun.

Angkor di Kamboja adalah kompleks kuil Hindu-Buddha terbesar di dunia. Salah satu situs arkeolog dunia ini menjadi saksi bisu sekaligus bukti nyata kejayaan Kerajaan Khmer yang pada saat itu merupakan kerajaan terbesar di daratan Asia Tenggara. Angkor Wat dibangun pada masa pemerintahan Raja Suryavarman II dan berfungsi sebagai ibu kota Kerajaan Khmer dari tahun 800 hingga 1200.

Pada masa jayanya, Angkor merupakan sebuah kota megalopolis dan pemukiman manusia terbesar sebelum era revolusi industri dengan populasi penduduk yang mencapai 1 juta orang. Sistem perairan Angkor menunjukan teknologi mutakhir yang tidak pernah dilihat sebelumnya di masa itu. Angkor mulai ditinggalkan dan runtuh setelah akhirnya diserang oleh Kerajaan Ayutthaya.

Dari banyaknya kuil yang bisa ditemukan di Angkor, yang paling terkenal adalah Angkor Wat, kini populer sebagai tempat menyaksikan matahari terbit dengan siluet indah yang dramatis. Ada juga kompleks kuil Bayon yang bisa ditemukan di Angkor Wat, ikonik dengan wajah-wajah yang dipahat di fasadnya. Pada tahun 1992, bangunan-bangunan Angkor diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

Berikutnya dalam destinasi wisata arkeologi dunia adalah Colosseum di Roma, Italia. Dibangun di tahun 72 oleh Kaisar Romawi Vespasianus, dulunya Colosseum ini diberi nama Amfiteater Flavian. Pembangunan Colosseum baru selesai 8 tahun kemudian di tahun 80 di bawah kekuasaan anak Vespasianus, Titus.

Terletak di pusat kota Roma, Colosseum berfungsi sebagai amfiteater di zaman Romawi kuno, sebagai tempat hiburan dan tempat pertunjukan eksekusi narapidana, pertarungan gladiator, dan binatang eksotis. Pada Juli 2007, Colosseum dicetuskan menjadi salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Modern.

Chichén Itzá dulunya adalah sebuah metropolis yang berkembang pada masa kekuasaan Kerajaan Maya di Semenanjung Yucatan, Meksiko, sekitar tahun 600. Populasinya pada saat itu sempat menyentuh 50.000 penduduk.

Salah satu bangunan yang menarik di Chichen Itza adalah El Castillo, piramida bertingkat yang dibangun antara abad ke-12 dan ke-19, yang berfungsi sebagai kuil untuk dewa Kukulkán. Pada tahun 1988, Chichén Itzá menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO.

Stonehenge di Inggris adalah kumpulan formasi batu megalitik yang konon sudah berusia kurang lebih 5.000 tahun. Menurut legenda, situs ini dirakit oleh para raksasa di Irlandia, hingga akhirnya dipindahkan oleh penyihir Merlin ke Inggris.

Hingga kini masih banyak yang belum kita ketahui mengenai fungsi Stonehenge. Ditemukannya tulang manusia saat penggalian arkeologi di sekitar situs ini menunjukan bahwa Stonehenge mungkin dijadikan tempat pemakaman suci atau situs ritual pengorbanan manusia. Pada tahun 1986, Stonehenge dinobatkan menjadi salah satu daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.

Pompeii adalah kota Romawi kuno yang hilang terkubur oleh awan abu vulkanik dari letusan dahsyat Gunung Vesuvius pada tahun 79 hingga akhirnya ditemukan kembali pada tahun 1748.

Ditemukannya reruntuhan Pompeii memberikan kita gambaran mengenai kehidupan sehari-hari rakyat Romawi. Akibat abu vulkanik, berbagai artefak yang ditemukan di Pompeii masih dalam keadaan cukup baik dan terawetkan, seperti jalanan, perumahan, makanan, perhiasan, patung, lukisan fresko, benda-benda rumah tangga, dan jasad manusia serta hewan. Sejarawan memperkirakan ada sekitar 12.000 orang yang tinggal di Pompeii pada saat letusan tersebut.

Pompeii memiliki beberapa rumah dan vila mewah, serta arena berkapasitas 20.000 kursi, pabrik kecil, toko, kafe, dan pemandian umum. Sejak tahun 1997, Pompeii telah menjadi bagian dari Daftar Warisan Dunia UNESCO.

Sering juga dijuluki sebagai “Kota Seribu Pagoda”, Bagan merupakan salah satu situs wisata arkeologi di dunia yang paling menakjubkan. Kota tua ini sudah didirikan sejak abad ke-9 pada masa Kerajaan Pagan di Burma.

Pada akhir abad ke-13, Kerajaan Pagan ditaklukkan oleh penyerang Mongol di bawah Kublai Khan, dan perlahan-lahan ditinggalkan hingga akhirnya memasuki masa kehancuran. Gempa bumi berulang merusak Bagan selama bertahun-tahun dan menghancurkan banyak candi, dan hanya sekitar 2.000 yang tetap bisa dilihat hingga saat ini.

Kota candi Bagan akhirnya mendapatkan status Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2019.

Skara Brae merupakan desa kuno yang berlokasi di Kepulauan Orkney, Skotlandia. Didirikan sekitar 5.000 tahun yang lalu, Skara Brae memiliki umur yang lebih tua daripada Stonehenge dan Piramida Giza.

Skara Brae berfungsi sebagai pemukiman yang terbuat dari batu, dan kita bisa menemukan berbagai artefak sejarah yang masih utuh, termasuk tempat tidur batu, lemari hingga toilet, menjadikannya pemukiman tertua yang diketahui di Skotlandia.

Tak jauh dari kota Xian di Tiongkok, terdapat salah satu situs arkeologi dunia yang menyimpan banyak misteri. Pasukan Terakota ditemukan di makam kaisar Tiongkok yang pertama, Qin Shi Huangdi yang memerintah sejak tahun 221 SM.

Pasukan Terakota terdiri dari 8.000 patung sebesar badan, termasuk jenderal, prajurit, pemanah, pasukan berkuda, dan lainnya, yang berfungsi untuk melindungi kaisar di kehidupan berikutnya. Tentunya Kaisar Qin juga menyimpan banyak harta di dalam makam.

Menariknya, makam Qin Shi Huangdi tidak pernah diekskavasi, dan hingga sekarang kita tidak pernah tahu apa saja yang ada di dalamnya.

Dirancang oleh Kaisar Qin Shi Huang pada abad ke-3 SM, Tembok Besar Tiongkok dibangun untuk mencegah invasi dari barat. Meski demikian, tembok nyatanya tidak efektif dalam menahan serangan suku nomaden dari barat. Materi bangunan merupakan kombinasi tanah dan batu. Situs arkeologi dunia yang satu ini memiliki panjang lintasan lebih dari 20.900 km. Pada tahun 1987, UNESCO menetapkan Tembok Besar Tiongkok sebagai salah satu Situs Warisan Dunia.

Berlokasi di Samudra Pasifik, sekitar 3.500 km dari Chile, Pulau Paskah adalah pulau terpencil yang pernah menjadi pemukiman orang Polinesia. Di pulau terpencil ini ditemukan berbagai patung batu raksasa yang disebut moai.

Patung ini tersebar di pulau dan mencapai 900 patung banyaknya. Dipercaya dibangun antara tahun 1200 hingga tahun 1600, sejarawan masih mempertanyakan bagaimana caranya rakyat setempat pada saat itu dapat membangun moai tanpa adanya bantuan teknologi seperti roda atau hewan besar. Hingga kini, kita masih belum tahu pasti fungsi dari patung tersebut.

Baca juga: Museum Terbesar di Dunia dengan Koleksi Menakjubkan

Dari semua destinasi wisata arkeologi dunia di atas barusan, manakah yang paling bikin kamu penasaran? Yuk, langsung saja coret bucket list kamu dan rencanakan liburan kamu yang berikutnya dengan Traveloka. Nikmati penawaran dan diskon eksklusif ketika kamu memesan hotel dengan Traveloka. Tak cuma itu, kamu juga bisa pesan tiket pesawat dan kebutuhan traveling lainnya dengan Traveloka untuk mendapatkan harga terbaik.