Destinasi Wisata Arkeologi di Indonesia - Apakah Anda familiar dengan istilah arkeologi? Arkeologi adalah studi tentang budaya manusia dari era yang berbeda dengan menggabungkan ilmu sejarah dan geologi. Dan, salah satu metode untuk mengkaji ilmu ini adalah melalui peninggalan-peninggalan situs purbakala.
Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa destinasi situs purbakala yang bisa menjadi salah satu cara untuk mengenal lebih dekat kehidupan purbakala di Indonesia. Tak hanya untuk edukasi, beragam destinasi wisata arkeologi di Indonesia ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang memang menggemari destinasi wisata edukatif dan juga bersejarah.
Anda tertarik melihat lebih dekat jejak-jejak arkeologi yang ada di Nusantara? Simak rekomendasi destinasi wisata arkeologi di Indonesia terpopuler berikut untuk alternatif tujuan traveling Anda selanjutnya:
Situs Gunung Padang | Sumber: Wikipedia
Diperkirakan merupakan tempat pemujaan bagi masyarakat purba yang bermukim di wilayah ini pada sekitar 2000 tahun sebelum masehi, Situs Megalitikum di Gunung Padang adalah destinasi wisata arkeologi yang berlokasi di Cianjur, Jawa Barat tepatnya di perbatasan Dusun Gunungpadang dan Panggulan, Desa Karyamukti.
Destinasi wisata arkeologi di Indonesia satu ini memiliki luas kompleks utama seluas kurang lebih 900 meter persegi, terletak pada ketinggian 885 mdpl, dan total luas area keseluruhan situs 3 hektar. Hal ini membuat Situs Megalitikum Gunung Padang sebagai kompleks punden berundak terbesar di Asia Tenggara.
Situs arkeologi ini pertama kali diteliti pada 1914 oleh pemerintah kolonial Belanda kala itu. Namun, perlahan-lahan situs arkeologi ini mulai terlupakan sebelum kemudian ditemukan kembali pada 1979 oleh penduduk setempat.
Hingga saat ini, destinasi wisata arkeologi di Indonesia ini masih menyimpan banyak misteriu yang belum terpecahkan. Beberapa pihak menduga bahwa reruntuhan purbakala di situs ini berasal dari zaman Paleolitik, sekitar tahun 22,000-9,500 sebelum masehi. Namun, hingga saat ini usia asli situs arkeologi ini masih terus diteliti. Masyarakat setempat juga mengkeramatkan destinasi wisata arkeologi di Indonesia satu ini dan mempercayai bahwa tempat ini adalah tempat Prabu Siliwangi, sosok legendaris Raja Agung Sunda Padjajaran berusaha membangun istana dalam semalam dalam legenda setempat.
Berlokasi di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Anda bisa singgah ke destinasi wisata arkeologi di Indonesia lainnya, yakni Taman Arkeologi Leang-Leang. Di dalam kawasan wisata arkeologi ini Anda bisa menjumpai bebatuan purbakala dengan dua buah goa prasejarah yakni Leang Pettae dan Leang Petta Kere.
Pemandangan di kawasan wisata arkeologi di Indonesia satu ini cukup unik karena bebatuan purbakala yang berwarna kehitaman tampil kontras dengan hamparan rerumputan hijau dan alam asri yang mengelilingi kawasan ini.
Sedangkan, destinasi goa purbakala yang ada di Taman Arkeologi Leang-Leang ini diperkirakan dihuni oleh manusia purba pada tahun 8,000 hingga 3,000 sebelum masehi. Jejak-jejak keberadaan kehidupan purba di gua ini bisa Anda lihat dengan peninggalan gambar-gambar pada dinding gua termasuk gamabr babi bertaring dan bertanduk serta gambar telapak-telapak tangan yang diduga digambar oleh manusia-manusia purba yang menempati gua tersebut.
Liang Bua | Sumber: Wikipedia
Berkunjung ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pasti alam dan pantai yang indah langsung muncul dalam benak Anda. Siapa sangka, ternyata di Labuan Bajo juga terdapat salah satu destinasi wisata arkeologi di Indonesia yang tak kalah menarik untuk dikunjungi, yakni Liang Bua.
Destinasi wisata arkeologi di Indonesia satu ini merupakan gua kalkulatorik yang kini menjadi salah satu tempat penting dalam sejarah penelitian arkeologi di Indonesia karena di gua inilah ditemukan fosil manusia purbakala ‘hobbit’. Manusia purbakala di gua ini kemudian diberi nama ilmiah Homo floresiensis, dan menjadi tonggak penting bagi penelitian mengenai sejarah evolusi manusia.
Dijuluki hobbit karena memang fosil manusia purbakala yang ditemukan di situs arkeologi ini memiliki ukuran yang lebih kecil jika dibandingkan dengan manusia modern. Selain nilai arkelogisnya, pemandangan di Liang Bua sendiri dikenal akan keindahan dan keeksotisannya sehingga tak jarang wisatawan berkunjung ke wisata arkeologi di Indonesia ini tak cuma untuk melihat lebih dekat jejak purbakala tapi menikmati panorama alam yang menyegarkan.
Meskipun sangat populer karena pemandangannya yang indah serta instagramable, ternyata Stone Garden National Geopark yang berlokasi di Citatah, Kabupaten Bandung Barat ini merupakan situs arkeologi. Hamparan bebatuan nan eksotis di kawasan ini ternyata diduga adalah bebatuan dari dasar dari sebuah danau purbakala yang terbentuk menjadi seperti saat ini karena letusan Gunung Sunda jutaan tahun silam.
Tak jauh dari destinasi wisata arkeologi di Indonesia satu ini, Anda juga bisa berkunjung ke Goa Pawon yang diduga merupakan peninggalan dari nenek moyang masyarakat Sunda dari masa lampau.
Beralih ke Kabupaten Sumedang, terdapat pula destinasi wisata arkeologi di Indonesia lainnya yakni Museum Situs Lembah Cisaar Jembarwangi. Lembah Cisaar sendiri dikenal akan bentang alamnya yang indah nan asri. Namun, dilembah ini pulalah ditemukan fosil-fosil langka yang memberikan gambaran kehidupan purba di kawasan lembah itu di masa lampau.
Hingga saat ini penelitian mengenai kehidupan purbakala di Lembar Cisaar masih terus berlangsung. Dan, Anda bisa mengunjungi Museum Situs Lembah Cisaar Jembarwangi untuk mempelajari berbagai temuan tersebut. Beberapa koleksi fosil yang bisa Anda jumpai saat berkunjung ke wisata arkeologi di Indonesia satu ini antara lain Gading Gajah purba Stegodon hingga tempurung kura-kura purba.
Menjadi salah satu destinasi wisata museum yang cukup populer di Indonesia, Museum Zoologi yang berada di Bogor, Jawa Barat juga merupakan destinasi wisata arkeologi yang ada di Indonesia. Museum ini menjadi salah satu tujuan wisata edukasi dan arkeologi dengan koleksi cukup lengkap, meliputi koleksi spesimen fosil hewan dan replika yang sangat bervariasi.
Koleksi-koleksi tersebut mencakup lebih dari 15.000 spesimen serangga, 30.000 spesimen dari mamalia, 30.000 lebih spesimen unggas, hingga 20.000 spesimen dari reptil dan amfibi. Tak hanya spesimen-spesimen fauna, terdapat juga replika dari hewan-hewan purbakala yang dahulu hidup di daratan Nusantara. Hal ini membuatnya jadi salah satu tujuan wisata edukasi anak-anak yang sangat digemari.
Tak hanya menarik, berbagai destinasi wisata arkeologi di Indonesia tersebut bagai masih menyimpan misteri mengenai kehidupan masa lampau yang semakin memberikan daya tarik tersendiri untuk ditelusuri. Tertarik kunjungi salah satu dari destinasi wisata arkeologi di Indonesia di atas?
Apapun tujuan wisata Anda, dapatkan semua kebutuhan traveling dengan penawaran harga terbaik di aplikasi Traveloka sekarang juga! Mulai dari pesan tiket perjalanan hingga booking akomodasi, kini susun rencana liburan dan traveling jadi mudah dan praktis bersama aplikasi Traveloka.