Destinasi Wisata Benteng di Indonesia - Sebagai negara kepulauan, agraris, dan maritim, Indonesia tidak hanya populer dengan budayanya yang sangat beragam, kulinernya yang begitu menggugah selera, dan destinasi wisatanya yang memukau.

Tanah Air juga memiliki banyak sekali bangunan bersejarah yang menjadi saksi bisu perjuangan melawan penjajah, salah satunya berupa benteng.

Sampai saat ini, beberapa benteng di Indonesia masih berdiri kokoh dan megah, sebagian beralih fungsi dari sisa perjuangan bangsa menjadi destinasi wisata budaya yang kental dengan cerita sejarahnya.

Bagi kamu yang sangat senang mengetahui bagaimana cerita sejarah, berikut pilihan benteng yang ada di Indonesia yang wajib kamu kunjungi:

Baca juga: Destinasi Wisata Sejarah di Indonesia Terbaik & Terpopuler

Lokasi: Jl. Margo Mulyo No.6, Ngupasan, Kec. Gondomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55122

Benteng terbesar di Indonesia selanjutnya adalah Vredeburg di Jogja. Benteng ini dibangun oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I pada 1760 atas permintaan dari Belanda. Bukannya digunakan untuk menjaga keamanan wilayah keraton dan sekitarnya, benteng ini justru dibuat dengan tujuan mengendalikan pergerakan di dalam wilayah keraton.

Memiliki luas hingga 2.100 meter persegi, Vredeburg dikelilingi oleh parit yang turut berfungsi sebagai menara pengawas untuk para tentara Belanda. Sebelum memiliki nama Vredeburg, benteng ini bernama Rustenburg yang memiliki arti Peristirahatan pada 1765 sampai 1788.

Hal lain yang membuat benteng di Indonesia ini menarik adalah bentuknya berupa persegi yang mirip seperti empat menara pantau pada setiap sudut Kesultanan Yogyakarta.

Lokasi: Jl. Ujung Pandang, Bulo Gading, Kec. Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90171

Tak hanya kental dengan nuansa sejarahnya, Fort Rotterdam juga menjadi salah satu benteng paling tua di Indonesia. Mulanya, bangunan dengan nama Benteng Ujung Pandang ini adalah bekas peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo yang didirikan oleh Raja Gowa ke-9, I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa’risi Kallonna pada 1545

Ketika menandatangani Perjanjian Bongaya pada tahun 1667, benteng Kerajaan Gowa-Tallo resmi menjadi milik Belanda dan berubah nama menjadi Fort Rotterdam. Ada sekitar 16 buah bangunan yang berdiri megah di atas lahan dengan luas 2,5 hektar ini.

Kalau ingin tahu lebih banyak lagi tentang Rotterdam, kamu bisa berkunjung ke Museum La Galigo yang ada di dalam kawasan benteng. Di sini, tersimpan banyak benda peninggalan sejarah dari masa kejayaan Kerajaan Gowa-Tallo hingga masa pemerintahan Belanda.

Lokasi: Pulau Neira, Kec. Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku

Pertama, ada Benteng Belgica yang sangat populer dengan desain bangunannya yang sangat unik dan pemandangan alamnya yang begitu menawan. Ciri khas benteng ini ada pada gerbang utamanya yang menjulang tinggi, berliku dengan dinding yang berhadapan langsung ke laut.

Benteng Belgica memiliki dua bangunan, yaitu Bangunan I dan II. Bangunan I dirancang dengan bentuk segi lima lengkap dengan bastion pada setiap sudutnya. Sementara itu, Bangunan II memiliki bentuk yang sama dengan menawar pengawas pada masing-masing sudut.

Oleh UNESCO, Benteng Belgica telah menjadi salah satu warisan dunia sejak tahun 1995. Benteng ini juga mendapat julukan The Indonesian Pentagon. Ini karena bentuk bangunan benteng yang serupa dengan Gedung Pentagon yang ada di Amerika Serikat.

Lokasi: Jl. Benteng, Kebun Keling, Kec. Tlk. Segara, Kota Bengkulu, Bengkulu 38116

Kemudian, Benteng Fort Marlborough yang menjadi bangunan peninggalan Inggris yang dibuat antara tahun 1713 sampai 1719 saat era Gubernur Joseph Collet. Bangunan ini menjadi saksi bersejarah saat Inggris menduduki Bengkulu selama lebih dari satu dekade.

John Churchill, Duke of Marlborough adalah nama seorang bangsawan sekaligus jenderal Inggris yang diabadikan menjadi nama benteng ini. Tak hanya menjadi tempat bertahan, salah satu benteng terbesar di Indonesia ini juga pernah menjadi sentra pemerintahan Inggris.

Selain itu, bangunan bersejarah ini juga sempat dipakai sebagai tempat pemerintahan Belanda sekitar tahun 1852 sampai 1942. Hingga kini, Marlborough masih menjadi benteng yang memiliki arsitektur asli khas abad ke-17.

Lokasi: Kedung Lumbu, Pasar Kliwon, Surakarta, Jawa Tengah 57133

Benteng Vastenburg memiliki tinggi kira-kira enam meter, dibuat oleh Jenderal Baron Van Imhoff pada 1745. Benteng ini pernah mengalami pergantian fungsi sebanyak beberapa kali. Sekitar tahun 1970-1980an, benteng berperan sebagai tempat latihan keprajuritan sekaligus pusat Brigade Infanteri 6/Trisakti Baladaya Kostrad Surakarta.

Selain itu, benteng ini juga pernah berfungsi sebagai sentra garnisun. Lalu, setelah Indonesia merdeka, Vastenburg dipakai untuk markas TNI dalam mempertahankan kemerdekaan.

Lokasi: Ternate Tengah, Ternate, Maluku

Satu lagi rekomendasi objek wisata benteng di Indonesia yang bisa Anda jumpai di Maluku, yakni Benteng Oranje. Meskipun dikenal sebagai benteng peninggalan Belanda, objek wisata benteng di Indonesia ini sebenarnya dibangun dari bangunan benteng tua peninggalan Portugis.

Objek wisata benteng di Indonesia satu ini didirikan pada tanggal 26 Mei 1607 oleh Cornelis Matclief de Jonge dan diberi nama Benteng Oranje oleh Francois Wiltlentt pada tahun 1609 pada masa Pemerintahan Sultan Mudaffar.

Awalnya Benteng Oranje berdiri megah tepat di tepian laut. Namun, karena reklamasi kini objek wisata benteng di Indonesia ini berada ditengah-tengah kota Ternate dan menjadi salah satu destinasi rekreasi masyarakat.

Lokasi: Jl. Usman Isa No.kelurahan, Dembe I, Kec. Kota Bar., Kota Gorontalo, Gorontalo 96181

Berlokasi di Gorontalo, Benteng Otanaha diperkirakan dibangun sekitar tahun 1522, menjadikannya objek wisata benteng di Indonesia tertua dalam daftar ini. Terdapat banyak versi dan legenda mengenai asal-usul dari Benteng Otanaha. Kini sisa-sisa dari bangunan Benteng Otanaha masih bisa Anda jumpai dan objek wisata benteng di Indonesia satu ini juga masuk dalam salah satu cagar budaya di Indonesia.

Lokasi: Jalan Untung Suropati No. II, Pelem II, Pelem, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur 63211.

Cerita sejarah dibangunnya Benteng Van den Bosch bermula saat Belanda berhasil menduduki Ngawi pada 1825. Saat itu, Ngawi memang menjadi salah satu sentra pelayaran dan dagang di Provinsi Jawa Timur. Daerah ini juga menjadi tempat Belanda bertahan di kawasan Madiun dan sekitarnya.

Supaya bisa tetap mempertahankan daerah jajahan, pemerintah Hindia Belanda kemudian mendirikan benteng yang bernama Benteng Van den Bosch. Berada di jalur pertemuan antara Sungai Bengawan Solo dan Sungai Madiun menjadikan benteng satu ini sangat strategis.

Pembangunan benteng selesai pada tahun 1845 dan menjadi rumah untuk sekitar 60 kavaleri dan 250 tentara Belanda dalam masa kepemimpinan Johannes Van den Bosch. Masyarakat sekitar menyebut benteng dengan nama Benteng Pendem, karena letaknya yang sengaja dibuat lebih rendah dari tanah sekitar dan membuatnya terlihat seperti terpendam.

Kamu masih bisa menikmati kentalnya gaya arsitektur Eropa pada bangunan benteng sampai sekarang. Saat masuk ke dalam, kamu akan mendapati adanya makam Kyai Haji Muhammad Nursalim yang merupakan salah seorang pengikut Pangeran Diponegoro.

Kabarnya, sang kyai ditangkap kemudian dikubur dalam kondisi hidup di benteng karena tidak mati oleh tembakan. Lokasi makam ini ada di ruang utama, tepatnya di samping museum kecil berbatas kaca.

Lokasi: Jalan Benteng, Sentolo Kawat, Cilacap, Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah 53211.

Pilihan benteng di Indonesia terakhir adalah Benteng Pendem Cilacap. Dahulu, benteng ini digunakan untuk markas Hindia Belanda dengan lama waktu pembangunan hingga 18 tahun, tepatnya mulai tahun 1861 sampai 1879. Benteng ini sempat tidak terurus selama beberapa waktu, sehingga pada 1986 pemerintah mengambil inisiatif untuk melakukan pemugaran

Benteng Pendem menawarkan daya tarik utama yaitu ruangan yang masih dalam kondisi baik dan terawat sampai sekarang. Beredar cerita dari masyarakat, bangunan satu ini mempunyai banyak terowongan misterius. Kabarnya, terowongan tersebut dapat membawamu ke benteng lain, bahkan ke beberapa gua yang terletak di Nusakambangan.

Baca juga: Destinasi Wisata Candi di Indonesia Terpopuler

Wisata benteng di Indonesia mana rekomendasi di atas yang jadi pilihan favorit untuk Anda kunjungi pada momen liburan selanjutnya? Atau, apakah Anda memiliki alternatif destinasi wisata sejarah yang lebih menarik untuk dikunjungi?

Apapun pilihan destinasi liburan Anda, aplikasi Traveloka siap untuk mewujudkannya! Buka aplikasi Traveloka Anda tak hanya untuk booking akomodasi penginapan, pesan tiket perjalanan hingga tiket wahana atraksi dan rekreasi tapi juga temukan inspirasi untuk destinasi liburan impian Anda selanjutnya!