Destinasi Wisata Sumbawa - Pulau Sumbawa merupakan satu dari beberapa pulau yang berada di wilayah provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Kota terbesar di pulau ini adalah Bima, tepat di sisi timur Pulau Sumbawa. Dengan luas 14.386 km2, inilah pulau terbesar di NTB dengan Gunung Tambora (2.824 m) sebagai titik tertinggi yang memiliki berbagai potensi wisata Sumbawa.

Karena kekayaan alamnya yang melimpah, beberapa kali pulau ini diinvasi orang luar. Berbagai bukti sejarah pun menegaskan bagaimana Hindia Timur mengenal orang Sumbawa sebagai penghasil kayu secang, kuda poni, madu, dan kayu cendana.

Namun, keberadaan Gunung Tambora dan lokasi geografis Pulau Sumbawa membuat pulau ini memiliki destinasi wisata beragam. Apa saja 8 destinasi wisata Sumbawa yang sayang untuk dilewatkan?

Baca juga: Satwa-satwa Ikonik Khas Indonesia

Jangan heran jika kamu berjumpa dengan peselancar mancanegara saat menginjakkan kaki di Pantai Lakey. Berjarak sekitar 40 menit perjalanan dari Kota Dompu, pantai ini berada di Desa Hu’u. Keunikan ombak Pantai Lakey membuatnya menjadi incaran para peselancar profesional yang ingin menaklukkan ombak Samudera Hindia.

Ada empat ombak berbeda di Pantai Lakey, tetapi Lakey Peak adalah ombak paling menantang. Dari arah kiri pergerakan ombak berwujud terowongan panjang, sedangkan gulungan ombak sempurna meluncur dari sisi kanan. Di bibir pantai, pasir lembut dan putih semakin menambah keindahan Pantai Lakey yang berbatasan langsung dengan perairan Australia. Penasaran kan ingin melihat sendiri indahnya Pantai Lakey?

Berlokasi di Kabupaten Sumbawa Barat, kamu bisa menikmati paket lengkap wisata Pulau Sumbawa di Desa Kertasari. Bukan hanya mempesona wisatawan dengan bentang alam yang eksotis, tetapi juga wisata budaya dan kuliner. Pantai Kertasari terhubung dengan Selat Alas yang memisahkan Pulau Sumbawa dan Pulau Lombok. Lalu, masih ada pantai-pantai cantik berpasir putih yang sayang dilewatkan, seperti Pantai Salupi, Pantai Glampar, dan Pantai Sebati.

Beberapa pulau kecil atau gili juga menyediakan aktivitas air yang seru. Misalnya, di Gili Karata, Gili Batu Rusung, dan Pulau Pasir Muncul. Kamu bisa surfing, menyelam dan snorkeling, berkemah, hingga belajar budidaya rumput laut. Kamu pun dapat menyaksikan atraksi budaya seperti Mbelu Rajang Pandan dan Manca Silat Batti-batti, atau mencicipi kuliner khas Kertasari, yaitu lappa-lappa, pundi, dan juku santan.

Pulau Moyo terkenal sebagai destinasi wisata Sumbawa untuk pelancong berkantong tebal. Pasalnya, di kawasan pulau ini berdiri sebuah resor eksklusif Amanwana yang mengusung konsep glamping di tengah hutan dan tepi laut. Pulau Moyo juga terkenal oleh Air Terjun Mata Jitu yang pernah disambangi oleh mendiang Putri Diana pada tahun 1993.

Dari Pulau Sumbawa Besar, kamu bisa naik perahu cepat maupun perahu nelayan. Selain Air Terjun Mata Jitu, Pulau Moyo menawarkan beberapa pesona alam nan eksotis yang membuatmu serasa berada di negeri dongeng. Sebut saja, Pantai Tanjung Pasir yang berpasir putih dan laut jernih, Pantai Raja Sua yang ideal untuk snorkeling sambil mengagumi keindahan biota laut, hingga Air Terjun Sengalo si permata tersembunyi di Pulau Moyo.

Berada di ujung barat Pulau Sumbawa, pulau tidak berpenghuni ini mempunya garis pantai sejauh 1,73 km dengan luas sekitar 15 hektar. Pulau Kenawa dapat dicapai dengan menyeberang dari Pelabuhan Poto Tano dengan menyewa kapal kayu milik warga. Keunikan destinasi wisata di Sumbawa ini ada pada hamparan padang sabana yang luas yang terlihat kontras dengan birunya langit, laut, maupun pasir putih.

Di sini kamu bisa berkemah dengan membawa tenda sendiri sambil menikmati serunya tidur beratapkan langit. Suara deburan ombak yang menghampiri bibir pantai tentu jadi musik alam yang begitu syahdu. Selain itu, kamu juga dapat snorkeling hingga menanti sunrise dan sunset dari puncak bukit di Pulau Kenawa. Sepulang dari Pulau Kenawa, kamu bakal makin mensyukuri betapa indahnya bentang alam Indonesia!

Berada di lepas Laut Bali, secara administratif Pulau Bungin masuk dalam wilayah Kabupaten Sumbawa. Luas pulau ini cuma 8,5 hektar, tetapi didiami lebih dari 5.000 penduduk. Mayoritas penduduk Pulau Bungin merupakan Suku Bajo dari Sulawesi Selatan. Dengan perbandingan luas dan jumlah penduduk, inilah pemukiman terpadat di dunia.

Suku Bajo telah lama dikenal sebagai pelaut ulung sehingga kedekatan mereka dengan laut begitu terasa dalam kehidupan sehari-hari. Mencicipi kuliner boga bahari dengan rasa gurih dan asin khas Desa Bungin menjadi tujuan para wisatawan untuk datang ke destinasi wisata di Sumbawa yang satu ini, selain melihat dari dekat seperti apa rasanya tinggal berdesakan di satu kawasan yang padat.

Wisata Sumbawa juga punya negeri di atas awan, loh. Pergilah ke Desa Mantar, Sumbawa Barat, yang berada di ketinggian 585 mdpl. Julukan negeri di atas awan itu disematkan lantaran momen menanti matahari terbit di desa ini dibarengi dengan lautan awan yang melingkupi pulau-pulau kecil di bawahnya.

Desa Mantar dihuni sekitar 1.500 jiwa, tetapi hanya ada tujuh orang Albino yang berambut dan berkulit putih. Jumlah tersebut tetap sama dari tahun ke tahun karena ketika ada yang wafat, “penggantinya” akan lahir kembali dengan kondisi serupa. Menariknya, pariwisata di Desa Mantar dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata Angin Renas Gunung Mantar. Pengelola menyediakan camping ground, lengkap dengan tenda, matras, dan paralayang sebagai fasilitas pendukung.

Istana Tua Dalam Loka menjadi bagian penting dalam sejarah Kota Sumbawa Besar. Bangunan ini adalah saksi bisu kejayaan Kesultanan Sumbawa yang masih tegak berdiri hingga kini. Berdiri tahun 1885, adalah Sultan Muhammad Jalaluddin Syah III yang memprakarsai pembangunan Istana Tua Dalam Loka.

Filosofi dan simbol keislaman begitu kental, seperti kayu penyangga berjumlah 99 yang memiliki kesamaan dengan Asma’ul Husna. Dibangun dengan material kayu jati dan sistem baji, istana ini diyakini mempunyai tingkat kelenturan tinggi alias anti gempa. Semula Istana Tua Dalam Loka menjadi kediaman raja, tetapi berubah fungsi sejak kehadiran istana baru pada 1932. Kini Dalam Loka telah beralih sebagai cagar budaya yang masih dijaga keasliannya.

Istana Bala Kuning dikenal sebagai kediaman pribadi Sultan Muhammad Kaharuddin III usai turun dari tahta sampai beliau wafat. Ornamen berwarna kuning mendominasi bangunan megah yang didirikan pada tahun 1941-1942, tepat di samping Istana Bala Batu Ode. Warna kuning memang identik dengan lambang Kesultanan Sumbawa.

Meski Kesultanan Sumbawa tidak lagi berkuasa, jejak peninggalannya bisa kamu jumpai di istana ini. Benda-benda pusaka tersebut antara lain lambang kebesaran kesultanan, pakaian kebesaran dan singgasana, alat makan, senjata tradisional, hingga foto-foto bersejarah. Bahkan, terdapat pula Al-Quran tulisan tangan Muhammad Ibnu Abdullah Al Jawi yang ditulis tahun 1784, tepatnya pada masa pemerintahan Sultan Harunurrasyid II (1770-1790) dan tetap terawat baik hingga kini.

Baca juga: Cagar Biosfer di Indonesia dan Keindahannya

Itu baru sebagian destinasi wisata Sumbawa yang sayang untuk dilewatkan begitu saja. Kamu bisa menjelajahi lebih banyak destinasi wisata menarik di Sumbawa dengan cara memesan tiket pesawat maupun pesan kamar hotel di Traveloka. Tunggu apa lagi, yuk, liburan seru ke Pulau Sumbawa bersama Traveloka sekarang!