Fakta Jalur Kereta Bandung - Ciwidey & Rencana Reaktivasi

Fakta Jalur Kereta Bandung - Ciwidey & Rencana Reaktivasi
Travel Bestie
23 May 2025 - 3 min read

Apakah kamu pernah mendengar soal jalur kereta Bandung–Ciwidey? Ini adalah jalur kereta nonaktif di Jawa Barat yang dahulu digunakan untuk mengangkut hasil bumi dari selatan Bandung menuju kota. Dibangun sejak era kolonial, jalur kereta ini memiliki kisah yang panjang tetapi jarang dibicarakan.

Jalur kereta Bandung–Ciwidey kembali ramai dibahas karena adanya rencana reaktivasi. Reaktivasi jalur diharapkan dapat mendukung peningkatan pariwisata Ciwidey, mengurai kemacetan, serta meningkatkan ekonomi lokal sehingga warga di sekitarnya bisa lebih sejahtera.

Sebagai salah satu jalur kereta api bersejarah di Jawa Barat, penting untuk mengetahui kisah pembangunan hingga alasan penutupannya. Simak juga sejumlah fakta yang terkait dengan jalur kereta Bandung–Ciwidey berikut ini!

Sejarah Jalur Kereta Bandung–Ciwidey

Pembangunan jalur kereta Bandung–Ciwidey tidak berlangsung sekaligus. Awal pembangunan dimulai pada 1918 dari jalur kereta Bandung–Soreang yang kemudian diresmikan pada 1921. Rute jalur ini adalah Karees, Buahbatu, Lengkong (Bojongsoang), Dayeuhkolot, Pameungpeuk, Banjaran, Cangkuang, Citalitik, dan Soreang.

Setelah setahun beroperasi, jalur kereta Soreang–Ciwidey mulai dibangun dan baru selesai dikerjakan pada 1924. Jalur kereta baru ini beroperasi secara resmi pada 1925. Panjang jalur kereta Bandung–Ciwidey sekitar 40 km. Selain beberapa stasiun dan halte, jalur ini juga melewati 3 jembatan, yaitu Sadu, Rancagoong, dan Cikabuyutan.

Tentang Jalur Kereta Bandung-Ciwidey

Jalur kereta Bandung–Ciwidey awalnya dibangun sebagai transportasi untuk mengangkut hasil bumi. Sebelum adanya jalur ini, proses pengangkutan dilakukan menggunakan pedati dengan biaya yang lebih mahal dan waktu yang lebih lama. Meski menelan biaya yang tidak sedikit, pembangunan jalur kereta baru saat itu dinyatakan efektif.

Pada tahun 1982, jalur kereta Bandung–Ciwidey dinonaktifkan karena tidak mampu bersaing dengan angkutan umum lainnya maupun mobil pribadi. Jalur kereta ini sempat aktif pada beberapa titik, bahkan sebagian relnya masih digunakan hingga tahun 2000-an. Rencana reaktivasi juga telah bergaung sejak 2014, tetapi belum terlaksana sampai sekarang.

Fakta Jalur Kereta Bandung–Ciwidey

Ciwidey merupakan salah satu tujuan wisata di Bandung Selatan yang memiliki sejumlah daya tarik. Mulai dari hamparan luas perkebunan teh Rancabali, perkemahan Ranca Upas yang masih asri, hingga danau Kawah Putih dengan pemandangan yang memesona.

Siapa sangka, rute Bandung–Ciwidey dahulu dapat dijangkau dengan menggunakan kereta api. Wacana reaktivasi jalur kereta api tersebut menjadi kabar baik bagi mereka yang ingin mengunjungi Ciwidey dengan mudah dan nyaman.

Nah, untuk mengenal jalur ini lebih jauh, berikut sejumlah fakta penting yang perlu kamu ketahui!

1. Pembukaan Jalur Dirayakan Meriah

Pembukaan jalur kereta Bandung–Soreang dirayakan dengan meriah. Dalam Het Nieuws Van Den Dag voor Nederlandsch-Indië yang terbit pada 1 Februari 1921 tercantum pengumuman mengenai rencana perayaan tersebut.

Acara pembukaan disertai prosesi penguburan kepala kerbau di Halte/Stasiun Soreang. Ribuan orang datang untuk merayakan momen pembukaan tersebut. Sebagai tanda resmi beroperasi, kereta api yang telah dihias diberangkatkan dari Halte Karees menuju Soreang.

Akan tetapi, perayaan meriah tidak terjadi saat pembukaan jalur kereta Soreang–Ciwidey. Informasi mengenai rencana pembukaan tersebut memang telah dimasukkan dalam koran berbahasa Belanda yang terbit pada 13 Juni 1924, tetapi tidak ada acara seperti sebelumnya.

2. Pembangunan Butuh Biaya Besar

Awal mula pembangunan jalur kereta Bandung–Ciwidey adalah ide dari para pengusaha Eropa yang melihat potensi besar di balik keberadaan jalur ini. Namun, karena kontur daerah Bandung Selatan yang berbukit-bukit, biaya pembangunan sangat besar. Meski telah mengantongi izin, pembangunan tidak dapat diselesaikan.

Pemerintah Hindia Belanda kemudian mengambil alih proyek pembangunan lewat perusahaan kereta api Staatsspoorwegen (SS). Biaya yang dikeluarkan saat itu sekitar ƒ1.776.000,00. Ada sejumlah kendala yang terjadi selama pembangunan, di antaranya pemogokan kerja dan insiden kecelakaan kerja.

3. Dua Insiden Kecelakaan Kereta Api

Jalur kereta api Bandung–Ciwidey juga tak lepas dari insiden kecelakaan. Salah satunya, seorang pedagang asal Desa Cilame yang tertabrak kereta api pada 1932. Pedagang tersebut ditemukan tewas di sungai di dekatnya.

Selain itu, pernah terjadi tabrakan antara mobil dan kereta pada 1925, tepatnya di Halte Sadu. Mobil ingin menyeberangi jalur kereta, tetapi tertabrak. Beruntung seluruh penumpang mobil tersebut hanya terluka dan mendapatkan perawatan.

4. Jalur Kereta yang Unik

Jalur kereta Bandung–Ciwidey ternyata tidak dimulai dari Stasiun Cikudapateuh. Jalur kereta justru dimulai di petak jalan yang berada di antara Stasiun Cikudapateuh dengan Stasiun Kiaracondong. Perhitungan kilometer stasiun juga bukan berasal dari Stasiun Cikudapateuh, tetapi Stasiun Bandung.

Hal menarik lain dari jalur ini adalah adanya percabangan dari Halte Cibangkong ke Kompi Kavaleri dan pabrik senjata Karees. Selain itu, ada pula jalur menuju Depot Pertamina Bandung dari Stasiun Cibangkonglor yang lokasinya terletak di tengah petak.

5. Rencana Pembangunan Jalur Lanjutan

Setelah pembangunan jalur kereta Bandung–Ciwidey selesai dan bisa digunakan, Belanda ingin melakukan pembangunan lanjutan. Menurut rencana, jalur kereta akan dibangun hingga Ciletuh, mulai dari Ciwidey, Leuweung Datar, Citambur, Kadupandak, Sagaranten, Cicurug II, Ciracap, dan Ciletuh dengan panjang sekitar 200 km.

Kereta yang menggunakan jalur ini juga direncanakan menggunakan tenaga listrik. Karena itu, ada beberapa pembangkit tenaga listrik yang dibangun di sekitar jalur. Namun, karena pencetus idenya yaitu R.A. Eekhout meninggal dunia pada 1911, rencana perpanjangan jalur tersebut akhirnya tidak terealisasi.

6. Rencana Reaktivasi Jalur Kereta

Adanya rencana reaktivasi membuat jalur kereta Bandung–Ciwidey kembali diperbincangkan. Rencana ini ternyata telah beredar sejak dulu. Walaupun terdengar menggembirakan, realisasi reaktivasi jalur kereta yang telah lama nonaktif memang tidak mudah.

Biaya yang dibutuhkan untuk mengaktifkan kembali jalur kereta yang sudah lama mati terbilang sangat besar. Bukan hanya memperbaiki fasilitas yang akan digunakan, tetapi juga berhubungan dengan kebutuhan merelokasi warga sekitar yang terdampak pembangunan.

Tiket Kereta Api Ke berbagai destinasi

Tiket Kereta Api Ke be...

Lihat Harga

Pesan Tiket Kereta Api KAI Official di Traveloka

Pesan Tiket Kereta Api KAI Official di Traveloka

Ada cukup banyak jalur kereta di Indonesia yang saat ini tidak lagi digunakan. Dengan reaktivasi, jalur ini diharapkan dapat memberikan manfaat positif bagi pengguna maupun warga sekitarnya.

Sambil menunggu kereta api dengan rute Bandung–Ciwidey berhasil direaktivasi, kamu tetap dapat menggunakan opsi kereta api lain. Selain nyaman, membeli tiketnya pun lebih mudah saat menggunakan Traveloka.

Ada banyak keuntungan menggunakan Traveloka seperti proses yang mudah dan praktis, metode pembayaran yang beragam, dan fleksibilitas yang ditawarkan saat mencari rute, harga, dan waktu keberangkatan.

Traveloka juga memberikan berbagai promo menarik berupa diskon harga maupun cashback untuk pengguna setia. Promo Traveloka ini dapat menekan biaya perjalanan tanpa harus mengorbankan kenyamanan.

Setelah transaksi pembayaran dinyatakan berhasil, kamu akan mendapatkan e-ticket yang bisa langsung digunakan. Jangan tunda lagi, pesan tiket kereta api KAI official di Traveloka dan dapatkan pengalaman perjalanan yang tak terlupakan!

Dalam Artikel Ini

• Sejarah Jalur Kereta Bandung–Ciwidey
• Tentang Jalur Kereta Bandung-Ciwidey
• Fakta Jalur Kereta Bandung–Ciwidey
• 1. Pembukaan Jalur Dirayakan Meriah
• 2. Pembangunan Butuh Biaya Besar
• 3. Dua Insiden Kecelakaan Kereta Api
• 4. Jalur Kereta yang Unik
• 5. Rencana Pembangunan Jalur Lanjutan
• 6. Rencana Reaktivasi Jalur Kereta
• Pesan Tiket Kereta Api KAI Official di Traveloka

Aktivitas yang Disebutkan dalam Artikel Ini

London Standard Fitness Pass

City of Westminster
Rp 224.180
Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan