Bali terkenal dengan tradisi dan budayanya yang masih kental hingga sekarang. Maka dari itu, tak heran jika masyarakat Bali sering melaksanakan festival budaya Bali. Tujuannya selain untuk melestarikan budaya, festival ini juga sering dilaksanakan untuk kegiatan beribadah umat Hindu.
Source: Shutterstock
Jika kamu berencana berkunjung ke Bali, pastikan untuk menyempatkan diri menghadiri salah satu festival tahunan di sana untuk merasakan kegembiraan dari tradisi Bali yang kaya. Hal ini akan membuat perjalananmu semakin berkesan.
Sebelum berangkat, ketahui berbagai festival yang bisa kamu kunjungi dan atur jadwal perjalananmu agar bisa menyaksikannya selama berada di Bali. Belum tau apa saja festival budayanya? Tenang saja, Traveloka punya rangkumannya untuk kamu!
Apa saja festival budaya yang bisa kamu kunjungi saat berada di Bali? Dengan berbagai daya tarik wisata yang menjunjung nilai budaya, berikut ini berbagai festival yang bisa kamu kunjungi.
Soma Ribek adalah sebuah festival di Bali yang dirayakan sebagai bentuk apresiasi terhadap makanan dan diselenggarakan setiap 210 hari sekali. Dimulainya festival Soma Ribek ditandai dengan masyarakat setempat berhenti menggiling, menumbuk, atau menjual beras.
Festival ini memiliki tujuan untuk memperluas pengetahuan mengenai pentingnya beras dan produk-produk beras dalam mendukung kehidupan.
Source: Pixabay
Melihat ogoh-ogoh untuk pertama kalinya mungkin akan menimbulkan kesan yang menakutkan. Ogoh-ogoh yang sering diarak dalam Festival Budaya di Indonesia, secara simbolis menggambarkan roh jahat bhutakala. Dengan ukuran yang dapat mencapai lebih dari 2 meter dan dekorasinya yang mencolok, ogoh-ogoh selalu berhasil menarik perhatian masyarakat.
Tradisi ini terjadi sebelum Hari Nyepi di Bali, di mana ogoh-ogoh diarak di sepanjang jalan utama sebelum akhirnya dibakar, melambangkan kemenangan dharma (kebaikan) atas adharma.
Meskipun memiliki nuansa religius, di beberapa tempat, ritual pengerupukan yang dilaksanakan sehari sebelum Nyepi pada bulan Maret ini menjadi panggung kreativitas anak muda yang sangat menarik bagi para wisatawan.
Purnama Kedasa adalah sebuah festival yang diadakan oleh masyarakat Bali untuk merayakan kemunculan bulan purnama yang menandai hari istimewa dalam berbagai perayaan adat. Dipercayai bahwa ini adalah hari di mana Tuhan turun ke bumi untuk memberkati penduduknya.
Dalam perayaan festival ini, masyarakat setempat umumnya membuat persembahan berupa makanan segar, buah-buahan, dan bunga-bunga berwarna-warni. Perayaan sering kali disertai dengan berbagai ritual, seperti mandi di air suci sebagai tindakan pensucian diri, dan membakar dupa untuk mengusir roh-roh jahat.
Festival yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Bali ini adalah acara tahunan yang menjadi platform kreativitas bagi seniman-seniman Bali. Festival ini didirikan untuk mendukung program pemerintah dalam menggali, melestarikan, dan mengembangkan nilai-nilai seni budaya Bali, dan telah pertama kali diselenggarakan pada tahun 1979 dan terus berlanjut hingga saat ini.
Dalam 41 tahun penyelenggaraannya, festival ini telah menjadi peristiwa yang dinantikan oleh seluruh masyarakat dan wisatawan.
Festival ini berlangsung selama sebulan penuh dengan menampilkan parade seni Bali yang sangat menarik. Pengunjung dapat menikmati berbagai pertunjukan tarian, teater, karnaval, serta lomba-lomba seni.
Baca Juga: 9 Upacara Adat di Bali yang Menarik dan Unik
Ubud telah lama diakui sebagai pusat seni dan budaya di Bali. Kawasan ini menjadi tempat tinggal bagi banyak seniman yang menggeluti berbagai seni seperti ukiran, lukisan, patung, tari, dan musik tradisional Bali.
Ubud Festival Writer telah mendapat pengakuan internasional ini telah menarik banyak penulis baik dari dalam maupun luar negeri.
Bagi para penggemar membaca dan yang bercita-cita menjadi penulis, festival ini merupakan kesempatan yang sangat berharga karena akan ada banyak diskusi menarik yang dihadirkan oleh sastrawan, penulis, dan cendekiawan.
Source: Sanur Village Festival
Festival yang biasanya diselenggarakan pada bulan Agustus ini menawarkan berbagai rangkaian acara yang beragam. Mulai dari festival makanan, pameran seni, pertandingan olahraga, dan banyak lagi. Salah satu acara paling ditunggu dalam rangkaian festival di Bali adalah International Sanur Kite Festival yang dihadiri oleh wisatawan dan penggemar layangan dari dalam dan luar negeri.
Festival ini juga menekankan pada aksi-aksi lingkungan seperti penanaman terumbu karang, pelepasan anak penyu, pembersihan pantai, penanaman bakau, serta kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan kesadaran lingkungan dan kampanye lingkungan.
Sanur Village Festival merupakan acara yang diselenggarakan oleh Yayasan Pengembangan Sanur (YPS), sebuah komunitas yang berfokus pada pengembangan Sanur. Selain Sanur, daerah-daerah lain di Bali juga mengadakan festival-festival serupa, seperti Kuta dan Buleleng.
Tumpek Uduh adalah sebuah festival yang diselenggarakan untuk merayakan rasa syukur terhadap alam atas hasil perkebunan dan panen.
Selama festival Tumpek Uduh, penduduk setempat memusatkan perhatian mereka untuk menghormati alam, pohon-pohon, dan tanaman-tanaman. Pohon kelapa memiliki peran khusus dalam festival ini karena pentingnya dalam ekonomi Bali.
Festival ini tidak hanya bertujuan untuk mengembangkan pariwisata di Bali, tetapi juga untuk melestarikan seni layang-layang. Di masyarakat Bali, layangan sering dianggap sebagai persembahan untuk dewa Rare Angon.
Biasanya, festival ini diikuti oleh kontestan dari berbagai negara yang diwakili oleh satu hingga lima orang. Sebagai hasilnya, ada berbagai jenis layang-layang yang dipamerkan, mulai dari bentuk hewan hingga wayang.
Festival Layang-Layang ini diadakan di Pantai Mertasari dan berlangsung sepanjang bulan Juli hingga Oktober, periode di mana angin bertiup kencang. Menonton layangan yang melayang dengan berbagai pola warna dan ukuran yang besar, mencapai hingga 10 meter, tentu sangat mengasyikkan.
Source: Kabupaten Badung
Galungan merupakan salah satu festival terpenting di Bali yang diadakan sebagai puncak perayaan untuk menghormati pencipta dan arwah leluhur. Selama festival ini, dipercaya bahwa arwah nenek moyang turun ke bumi dan masyarakat setempat berupaya memberikan kebaikan melalui sesaji dan doa yang dipanjatkan.
Menghadiri festival ini akan memberikan pengalaman mendalam dalam menyaksikan budaya tradisional Bali yang kaya akan nilai-nilai agama. Pada akhir perayaan, arwah leluhur kembali ke rumah masing-masing dan Galungan ditandai dengan pemberian sesaji berupa nasi kuning oleh penduduk setempat.
Tumpek Landep adalah sebuah upacara penghormatan terhadap benda-benda warisan leluhur seperti keris dan tombak. Seiring berjalannya waktu, makna upacara ini telah berkembang dan penduduk setempat memberkati semua barang yang terbuat dari logam, termasuk mobil, sepeda motor, komputer, dan bahkan lemari es.
Festival ini juga dimanfaatkan oleh seniman lokal untuk meminta inspirasi agar karya seni mereka tetap relevan dengan masyarakat. Salah satu ritual utama selama Tumpek Landep adalah melakukan pembersihan untuk memastikan kesucian umat yang ikut serta dalam perayaan, serta sebagai ungkapan penghormatan terhadap roh leluhur dan yang telah meninggal dunia.
Itu dia beberapa festival budaya Bali yang bisa kamu tonton saat berkunjung ke sana.
Permudah liburanmu hanya dengan Traveloka! Di Traveloka, kamu dapat dengan mudah memesan tiket pesawat dengan tujuan dalam maupun luar negeri, terutama tiket pesawat Jakarta - Bali , booking hotel atau penginapan yang sesuai dengan referensimu hingga mengunjungi beragam atraksi dan aktivitas seru yang hanya ada di kota tujuanmu!
Penginapan dan Hotel di Bali
Cari Hotel dengan prom...
Lihat Harga