Berkunjung ke Gereja Katolik Santo Antonius Padova di Pasuruan akan terasa lebih bermakna jika kita mengetahui sejarah Gereja Santo Antonius Padova, Pasuruan. Terletak di sudut Jalan Balaikota, gereja tua ini bukan hanya tempat beribadah, tetapi juga menyimpan kisah panjang perjalanan waktu. Setiap sudutnya seolah berbisik tentang peristiwa-peristiwa penting yang pernah terjadi, membuatnya menjadi lebih dari sekadar bangunan.
Berdiri sejak tahun 1825, Gereja Santo Antonius Padova dinilai sebagai salah satu gereja tertua yang ada di Jawa Timur. Gereja yang dikelilingi halaman luas dan pagar ini pernah menjadi saksi bisu kerusuhan 1998. Meski begitu, gereja ini tetap kokoh berdiri hingga kini, menjadikannya salah satu cagar budaya yang patut dijaga kelestariannya.
Penasaran dengan kisah panjang Gereja Santo Antonius Padova, gereja tertua di Pasuruan? Artikel Traveloka ini akan membawa Anda menjelajahi sejarahnya yang kaya. Simak selengkapnya untuk menemukan fakta-fakta menarik tentang bangunan bersejarah ini!
Gereja Katolik Santo Antonius Padova di Pasuruan memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Didirikan pada tahun 1825, gereja ini merupakan salah satu bangunan tertua di kota tersebut. Pembangunan gereja yang megah ini tidak lepas dari tangan dingin seorang pengusaha Belanda, Alexander Manuel Anthonijs, yang menyumbangkan dana untuk proyek ini. Meskipun sudah berdiri sejak abad ke-19, gereja ini baru secara resmi diberkati pada tahun 1895 oleh Mgr. Walterus Jacobus Staal. Seiring dengan bertambahnya jumlah umat, gereja ini pun mengalami beberapa kali renovasi dan perluasan.
Perjalanan panjang Gereja Santo Antonius Padova tidak lepas dari dinamika sejarah yang terjadi. Pada tahun 1975, sebuah gedung gereja baru dibangun di bagian timur untuk mengakomodasi semakin banyaknya umat. Selain itu, fasilitas gereja juga terus mengalami pembaruan, seperti penggantian kursi dari besi menjadi kayu pada tahun 1993. Namun, seperti bangunan bersejarah lainnya, gereja ini juga pernah mengalami masa sulit. Pada peristiwa kerusuhan tahun 1998, beberapa bagian bangunan, seperti jendela dan dinding, mengalami kerusakan.
Mengingat nilai sejarah dan budaya yang tinggi, Gereja Santo Antonius Padova telah ditetapkan sebagai cagar budaya Kota Pasuruan berdasarkan Surat Keputusan Wali Kota. Penetapan ini merupakan bentuk pengakuan atas pentingnya menjaga kelestarian bangunan bersejarah ini. Dengan demikian, gereja tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi warisan budaya yang perlu dilindungi dan dijaga untuk generasi mendatang.
Sun, 7 Sep 2025
Lion Air
Jakarta (CGK) ke Surabaya (SUB)
Mulai dari Rp 820.000
Sat, 13 Sep 2025
Citilink
Jakarta (CGK) ke Surabaya (SUB)
Mulai dari Rp 829.900
Wed, 27 Aug 2025
Batik Air
Jakarta (CGK) ke Surabaya (SUB)
Mulai dari Rp 967.100
Setelah mengenal sejarah panjangnya, mari kita bahas lebih dalam fakta-fakta unik yang dimiliki gereja tertua di Jawa Timur ini. Simak rangkuman fakta-fakta menarik mengenai Gereja Santo Antonius Padova, Pasuruan dari Traveloka berikut ini.
Dibangun atas inisiatif seorang pengusaha Belanda bernama Alexander Manuel Anthonijs, Gereja Santo Antonius Padova, Pasuruan, sudah diresmikan sejak 28 Juli 1895. Keberadaan gereja ini sangat erat kaitannya dengan pesatnya industri gula di Pasuruan pada masa itu, di mana banyak pekerja pabrik gula yang beragama Katolik.
Pembangunan Gereja Santo Antonius Padova sendiri dilatarbelakangi oleh kebutuhan spiritual para pekerja pabrik gula yang mayoritas beragama Katolik. Mengingat lokasi pabrik gula yang tidak jauh dari lokasi gereja saat ini, sang pengusaha kemudian memutuskan untuk membangun sebuah tempat ibadah bagi para pekerja tersebut.
Gereja Santo Antonius Padova tidak hanya menjadi saksi bisu perjalanan waktu, tetapi juga menjadi pusat spiritual bagi umat Katolik di Pasuruan. Gereja yang awalnya dibangun oleh Antonius ini kini telah berkembang menjadi paroki yang menaungi 13 lingkungan dan 2 stasi. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran gereja ini dalam kehidupan umat Katolik di wilayah Pasuruan.
Sebagai pusat kegiatan umat, gereja ini memiliki jadwal misa yang cukup padat. Pendeta paroki harus berkeliling ke berbagai wilayah untuk melayani umat. Dulu, misa dimulai dari Gereja Santo Antonius Padova di pagi hari, kemudian dilanjutkan ke Bangil. Namun, karena banyak umat di Bangil yang memiliki kesibukan berdagang, maka jadwal misa pun disesuaikan.
Kini, misa di Bangil diadakan di pagi hari, sedangkan di Gereja Santo Antonius Padova dilaksanakan pada siang hari. Fleksibilitas jadwal ini menunjukkan kepedulian gereja terhadap kebutuhan umat.
Gereja Santo Antonius Padova di Pasuruan memiliki daya tampung yang cukup menampung banyak umat. Setiap malam Paskah, sekitar 1000 jemaat memenuhi gereja ini untuk merayakan kebangkitan Kristus. Bahkan, setiap minggunya, gereja ini tak pernah sepi dari kehadiran sekitar 250 umat yang mengikuti misa.
Meski mampu menampung hingga 1000 jemaat, Gereja Santo Antonius Padova hanya memiliki satu lantai. Rahasia di balik kapasitasnya yang besar terletak pada desain arsitektur kolonial Belanda yang khas. Dengan langit-langit yang tinggi, ruangan terasa lebih luas dan megah. Hal ini menunjukkan kecerdasan para arsitek masa lalu dalam merancang bangunan yang fungsional namun tetap estetis.
Gereja Santo Antonius Padova, Pasuruan, bukan hanya sebuah bangunan tua berusia hampir dua abad. Di balik arsitektur klasiknya, gereja ini menyimpan kisah kelam yang tak terlupakan. Pada peristiwa kerusuhan tahun 1998, gereja yang menjadi simbol toleransi dan kerukunan umat beragama ini menjadi sasaran amuk massa.
Batu-batu beterbangan, kaca-kaca pecah berserakan, dan ancaman api berkobar mengancam keberadaannya. Para pengunjuk rasa yang mengamuk hampir berhasil membakar gereja dan melukai petugas keamanan yang berjaga. Beruntungnya, berkat kesigapan aparat keamanan, bencana besar berhasil dihindarkan. Namun, bekas luka peristiwa kelam itu masih tertinggal hingga kini.
Keberadaan Gereja Santo Antonius Padova menjadi saksi bisu betapa rapuhnya toleransi di tengah gejolak sosial pada kala itu. Ironisnya, peristiwa ini juga menjadi pengingat bahwa di tengah semangat reformasi, sikap semangat dan saling menghormati antar umat beragama justru terancam. Kisah ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk senantiasa menjaga kerukunan dan kedamaian.
Hingga kini, bekas luka akibat kerusuhan 1998 masih terasa nyata di Gereja Santo Antonius Padova melalui dua bongkahan batu yang tersimpan di museum mini gereja. Batu-batu ini ditemukan oleh Purwaji sebagai saksi bisu keganasan peristiwa tersebut. Dulu, amukan massa yang tak terkendali menyebabkan kerusakan parah pada gereja, namun kini bangunan suci ini telah bangkit dari keterpurukan. Kaca-kaca yang pecah telah diganti, dan umat kembali beribadah dengan tenang.
Meski telah pulih, jejak sejarah kelam Gereja Santo Antonius Padua tetap menjadi pengingat penting. Kisah tentang dua bongkahan batu yang menjadi simbol kehancuran dan kebangkitan ini terus dikenang oleh umat dan masyarakat sekitar.
Melalui museum mini, gereja tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi saksi bisu perjalanan panjang sebuah komunitas yang mampu bangkit dari keterpurukan. Sejarah mungkin tak dapat diubah, namun semangat persatuan dan toleransi yang tumbuh dari peristiwa tersebut akan terus menginspirasi.
Beralamat di Jalan Balaikota Nomor 1, Kandang Sapi, gereja ini begitu mudah diakses oleh siapa saja. Lokasinya yang strategis, hanya sekitar 2 kilometer dari pusat kota, membuat kunjungan ke gereja ini terasa begitu dekat dan nyaman.
Bagi Anda yang ingin mengunjungi gereja ini, rutenya cukup sederhana. Dari pusat kota, Anda bisa memulai perjalanan melalui Jalan Diponegoro lalu belok ke Jalan Panglima Sudirman. Setelah itu, ikuti petunjuk jalan menuju Jalan Balaikota atau Jalan Raya Pantura di kawasan Kandangsapi. Dengan sedikit petualangan menyusuri jalan-jalan di Kota Pasuruan, Anda akan tiba di tujuan dengan mudah.
Agar perjalanan Anda semakin lancar, sangat disarankan untuk menggunakan aplikasi peta digital yang ada di smartphone. Dengan bantuan teknologi, Anda akan mendapatkan petunjuk arah yang akurat dan terperinci, termasuk informasi mengenai kondisi lalu lintas terkini.
Setelah mengetahui kisah menarik di balik sejarah Gereja Santo Antonius Padova, Pasuruan, Jawa Timur. Jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi keindahan kota Pasuruan dan sekitarnya. Kunjungi berbagai destinasi wisata menarik, nikmati kuliner lokal yang lezat, dan rasakan keramahan masyarakat Pasuruan.
Untuk memudahkan Anda dalam menyusun itinerary, Anda bisa mengunjungi Traveloka. Di Traveloka, Anda bisa memesan tiket pesawat, tiket kereta, dan hotel secara aman dan mudah di satu aplikasi. Selain itu, melalui Traveloka Xperience, Anda juga dapat menemukan beragam aktivitas menarik lainnya di Pasuruan dan kota sekitarnya.
Jadi, tunggu apa lagi? Segera rencanakan perjalanan Anda dengan Traveloka dan ciptakan momen liburan yang tak terlupakan!
Tiket KidZania Surabaya
9.6/10
Dukuh Pakis
Rp 250.000
Rp 175.000
Mon, 18 Aug 2025
Lion Air
Jakarta (CGK) ke Surabaya (SUB)
Mulai dari Rp 820.000
Sun, 17 Aug 2025
Citilink
Jakarta (HLP) ke Surabaya (SUB)
Mulai dari Rp 922.800
Fri, 22 Aug 2025
Lion Air
Bali / Denpasar (DPS) ke Surabaya (SUB)
Mulai dari Rp 636.220