Bagi kamu pecinta wisata alam dan sedang mencari alternatif pendakian tenang, sejuk, serta penuh kejutan alam liar, Gunung Butak bisa jadi jawaban yang selama ini kamu cari. Gunung ini mungkin belum seterkenal Semeru atau Arjuno, tapi justru karena itulah pesonanya terasa lebih eksklusif sekaligus alami. Tak banyak orang yang tahu, Gunung Butak menyimpan padang sabana tersembunyi, jalur hutan sunyi, serta puncak luas dengan panorama gunung-gunung besar Jawa Timur dalam satu pandangan.

Dengan ketinggian 2.868 meter di atas permukaan laut (mdpl), Gunung Butak menawarkan jalur pendakian relatif ramah untuk pemula, namun tetap mampu memberi tantangan bagi pendaki berpengalaman. Keindahan serta ketenangan yang kamu temukan di sepanjang jalur membuat gunung ini cocok untuk kamu yang ingin "berdialog" dengan alam tanpa gangguan keramaian. Di sinilah tempat di mana setiap langkah terasa berarti, dan setiap lelah dibayar lunas oleh panorama menakjubkan di puncaknya.

Baca juga: 7 Rekomendasi Gunung untuk Pendaki Pemula di Indonesia

Gunung Butak berada di perbatasan Kota Batu dan Kabupaten Blitar, Jawa Timur, dan menjadi bagian dari rangkaian Pegunungan Putri Tidur bersama Gunung Panderman dan Gunung Kawi. Lokasi strategisnya membuat Gunung Butak bisa diakses dengan mudah dari berbagai kota besar seperti Malang, Batu, ataupun Blitar, baik menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum.

Keunggulan geografis ini menjadikan Gunung Butak sebagai destinasi pendakian yang relatif mudah dijangkau, tapi tetap menyimpan sensasi petualangan khas gunung-gunung tinggi di Jawa. Pendakian yang sepi, hutan nan lebat, serta udara segar di setiap napas akan membuatmu merasa seperti menjelajahi alam liar yang belum banyak tersentuh.

Terdapat dua jalur populer untuk mencapai puncak Gunung Butak, yaitu:

Jalur ini merupakan jalur paling favorit di kalangan pendaki karena aksesnya yang mudah. Pendakian dimulai dari Basecamp Panderman di kawasan Songgoriti, Kota Batu.

Detail jalur via Panderman:

Jalur ini juga terkenal karena panorama yang berubah-ubah sepanjang perjalanan. Kamu akan melewati hutan lebat, area camp cukup luas, hingga padang sabana sebelum mencapai puncak. Cocok buat kamu yang suka fotografi atau sekadar menikmati sunyi di tengah alam.

Alternatif lainnya adalah jalur dari arah Blitar, tepatnya dari kawasan Perkebunan Teh Sirah Kencong.

Detail jalur via Sirah Kencong:

Meski kurang populer dibanding Panderman, jalur Sirah Kencong menawarkan pengalaman tak kalah menarik. Kamu bisa menjelajahi hutan yang masih sangat asri, sekaligus menikmati suasana perkebunan tenang di awal perjalanan.

Gunung Butak memang belum terlalu ramai, tapi justru itulah daya tarik utamanya. Inilah beberapa alasan kenapa kamu harus mempertimbangkan Gunung Butak untuk pendakian selanjutnya:

Berbeda dengan banyak gunung yang memiliki area puncak sempit, puncak Gunung Butak sangat luas serta lapang, memungkinkan kamu mendirikan tenda dengan leluasa. Nggak perlu rebutan spot atau merasa sempit, apalagi saat malam menjelang dan kamu ingin menikmati keheningan. Saat cuaca cerah, langit malamnya bertabur bintang lalu keesokan paginya, kamu bisa menyaksikan sunrise atau sunset dari sudut mana pun tanpa halangan.

Puncak Gunung Butak menyuguhkan panorama gunung-gunung legendaris di Jawa Timur dalam satu pandangan utuh. Mulai dari kemegahan Arjuno-Welirang, Semeru yang menjulang di kejauhan, hingga Gunung Kawi dan Gunung Kelud yang tampak jelas saat langit bersih. Momen ini sering jadi highlight bagi para pendaki karena memberikan sensasi seolah berdiri di “atap” pulau Jawa bagian timur.

Di sekitar puncak terdapat padang sabana luas yang sering tertutup kabut tipis, menciptakan atmosfer tenang sekaligus magis, terutama saat pagi atau menjelang sore. Vegetasi rendah, rumput ilalang, serta hembusan angin sejuk menjadikan area ini sempurna untuk refleksi pribadi, hunting foto, atau sekadar duduk diam menikmati bisikan alam yang nyaris tak terganggu.

Karena belum terlalu dieksplorasi, ekosistem Gunung Butak masih relatif terjaga. Kamu bisa menemukan berbagai tumbuhan khas pegunungan seperti anggrek hutan, edelweis, hingga semak liar, serta satwa seperti elang jawa, jalak, dan tupai gunung. Bagi kamu pecinta biologi atau fotografi alam, ini adalah tempat yang menawarkan kejutan di tiap langkah.

Baca juga: Tips Mendaki Gunung untuk Pemula: Panduan Lengkap Agar Pendakianmu Aman dan Menyenangkan

Berikut perkiraan biaya yang perlu kamu siapkan:

Harga bisa berbeda-beda tergantung basecamp dan musim pendakian, jadi pastikan kamu mengecek info terbaru sebelum berangkat.

Musim kemarau adalah waktu terbaik untuk menjajal jalur pendakian Gunung Butak, yakni sekitar bulan Juni hingga September. Pada periode ini, cuaca cenderung cerah, jalur lebih kering dan aman dilalui, serta visibilitas di puncak jauh lebih baik, sehingga kamu bisa menikmati panorama 360 derajat tanpa tertutup kabut atau awan tebal.

Pendakian saat musim hujan sebaiknya dihindari, karena jalurnya bisa menjadi sangat licin, berlumpur, dan berisiko longsor di beberapa titik. Selain itu, suhu di puncak juga bisa terasa lebih ekstrem saat hujan disertai angin kencang.

Kalau kamu mengincar pengalaman lebih tenang dan intim, hindarilah mendaki saat akhir pekan atau hari libur nasional. Meskipun Gunung Butak masih tergolong sepi, popularitasnya perlahan mulai meningkat, dan beberapa kelompok besar sudah mulai memasukkannya dalam agenda pendakian. Pilih hari biasa untuk mendapatkan sensasi “gunung milik sendiri” yang lebih autentik.

Berikut beberapa hal penting yang perlu kamu persiapkan sebelum mendaki Gunung Butak:

Baca juga: 10 Gunung Tertinggi di Indonesia yang Memukau

Gunung Butak bukan hanya sekadar destinasi pendakian melainkan ruang untuk menyatu kembali dengan alam, menjauh dari hiruk pikuk, dan menikmati ketenangan yang sulit ditemukan di tempat lain. Jalurnya sunyi namun menantang, lanskap alam nan memesona, hingga luasnya puncak yang menghadirkan rasa bebas, membuat gunung ini sempurna bagi kamu yang ingin merasakan pendakian lebih personal sekaligus bermakna.

Sebelum kamu mengayunkan langkah menuju jalur Panderman atau Sirah Kencong, pastikan semua kebutuhan perjalananmu sudah siap. Lewat aplikasi Traveloka, kamu bisa pesan tiket pesawat menuju Malang atau Blitar dengan cepat dan fleksibel. Setelah itu, cari dan booking hotel terbaik di sekitar Batu atau Blitar sebagai tempat istirahat sebelum dan sesudah mendaki.

Jangan lupa juga untuk menjelajahi berbagai tiket wahana rekreasi dan atraksi seru lainnya untuk memperkaya liburanmu setelah turun gunung. Dengan Traveloka, semua bisa kamu rencanakan dalam satu aplikasi praktis, dari tiket, akomodasi, hingga aktivitas.

Jadi, kapan kamu siap menjelajah sunyinya Gunung Butak dan membawa pulang cerita alam tak terlupakan?