Memilih destinasi wisata untuk dikunjungi menjelang akhir pekan merupakan salah satu kegiatan yang biasa dilakukan. Salah satu tujuan wisata yang direkomendasikan untuk libur akhir pekan adalah Gunung Lawu. Gunung Lawu adalah salah satu gunung tertinggi di Jawa Tengah dengan ketinggian 3.265 meter di atas permukaan laut.
Meskipun musim hujan, pendakian ke Gunung Lawu tetap menarik karena pendaki dapat menikmati perjalanan tanpa gangguan debu tebal. Walaupun Gunung Lawu dikenal dengan aura mistisnya, hal ini tidak mengurangi minat pendaki untuk berkunjung. Justru, gunung ini menjadi lebih ramai dikunjungi, terutama pada akhir pekan. Berikut di bawah ini merupakan serba-serbi dan fakta menarik mengenai Gunung Lawu.
Shutterstock.com
Gunung Lawu terletak di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, Indonesia. Secara administratif, Gunung Lawu berada di antara Kabupaten Karanganyar di Jawa Tengah dan Kabupaten Magetan di Jawa Timur.
Ada tiga jalur populer menuju puncak Gunung Lawu yang biasa dilalui para pendaki. Ketiga jalur itu adalah Cemara Kandang dan Candi Cetho yang ada di Kabupaten Karanganyar, serta Jalur Cemoro Sewu di Kabupaten Magetan.
Jika kamu ingin melakukan pendakian ke Gunung Lawu, kamu harus memperhatikan jam operasional dari pendakian. Jam buka pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang saat ini adalah mulai pukul 07.00 sampai 17.00 WIB. Kamu dan rombongan bisa memperkirakan waktu pendakian sesuai dengan target yang telah ditentukan.
Baca juga: 10 Destinasi Wisata di Ngawi Terfavorit
Harga tiket masuk ke Gunung Lawu cenderung terjangkau. Berikut di bawah ini merupakan daftar harga tiket masuk jika kamu ingin berkunjung ke Gunung Lawu:
- Tiket pendakian: Rp 20.000 per orang
- Tarif parkir sepeda motor: Rp 10.000
- Tarif parkir mobil: Rp 25.000
Adapun sekarang pendaki tidak bisa mendaki pada malam hari. Basecamp Cemara Kandang tutup saat malam.
Gunung Lawu adalah gunung yang cukup terkenal di Indonesia. Dengan ketinggian mencapai 3.265 meter di atas permukaan laut, Gunung Lawu merupakan salah satu gunung tertinggi di kawasan tersebut dan menjadi destinasi populer bagi para pendaki dan wisatawan. Berikut di bawah ini merupakan fasilitas yang dapat kamu nikmati jika ingin melakukan pendakian di Gunung Lawu.
Pihak pengelola basecamp menyediakan area parkir yang aman untuk kendaraan pribadi, baik mobil maupun motor. Kamu bisa menitipkan kendaraanmu di area parkir ini karena dijaga oleh para petugas sehingga kamu tidak perlu khawatir.
Terdapat warung yang menjual makanan ringan, minuman, serta perlengkapan mendaki seperti air mineral, mie instan, dan makanan siap saji. Beberapa kios juga menyediakan perlengkapan pendakian seperti baterai, korek api, dan jas hujan.
Disediakan basecamp di setiap jalur pendakian yang dikelola oleh penduduk setempat. Basecamp ini menyediakan tempat untuk beristirahat dan fasilitas dasar seperti kamar mandi dan tempat tidur. Kamu bisa beristirahat di tempat ini sebelum melanjutkan pendakian.
Tersedia toilet dan kamar mandi yang bisa digunakan pendaki untuk membersihkan diri. Baik sebelum atau setelah pendakian. Sebaiknya kamu membawa uang kecil untuk memanfaatkan fasilitas ini.
Shutterstock.com
Di kalangan para pendaki di Jawa, terutama di Jawa Tengah, Gunung Lawu adalah salah satu gunung yang wajib “ditaklukkan.” Gunung ini memiliki banyak keistimewaan dan terletak di tiga kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Berikut adalah rute yang bisa ditempuh untuk pendakian di Gunung Lawu.
Jalur ini populer di kalangan pendaki karena lebih landai dan menawarkan pemandangan alam yang indah dibandingkan jalur lainnya. Pemandangan menawan di jalur ini mencakup daerah sabana yang indah mulai dari Bulak Peperangan, Sabana, Hutan Cemara, hingga Pasar Dieng. Jarak dari basecamp menuju puncak sekitar 9,75 km.
Jalur ini lebih landai dan lebih panjang dibanding dengan jalur pendakian Cemoro Sewu. Jalanan di jalur ini juga sebagian besar masih berupa jalan setapak yang didominasi tanah. Memiliki jarak sekitar 9,7 km dari basecamp menuju puncak.
Jalur pendakian via Cemoro Sewu merupakan jalur pendakian yang paling populer di Gunung Lawu. Dikarenakan jalur ini adalah jalur tercepat dari jalur lainnya. Bahkan saat akhir pekan tiba, jalur ini cukup ramai. Jarak tempuh dari basecamp ini menuju puncak adalah 7 km.
Jalur pendakian via Singolangu adalah salah satu jalur pendakian Gunung Lawu yang paling tua. Jika mendaki di jalur ini, akan ditemukan beberapa petilasan dari raja Majapahit seperti Petilasan Watu Lapak dan Cemoro Lawang. Jarak dari basecamp menuju puncak sekitar 9,5 km.
Dulunya, jalur ini hanya digunakan oleh abdi dalem keraton dan para penduduk sekitar yang ingin ke puncak Lawu. Medan jalur ini masih berupa jalanan setapak, hutan, perbukitan, dan tanjakan batu yang lumayan terjal. Memiliki jarak sekitar 9,2 km dari basecamp menuju puncak.
Gunung Lawu juga memiliki warung tertinggi di Indonesia yang sering menjadi tempat persinggahan para pendaki, yaitu Warung Mbok Yem. Terletak di Hargo Dalem, Warung Mbok Yem telah menjadi ikon Gunung Lawu. Salah satu menu khas yang ditawarkan adalah nasi pecel dan pisang goreng, selain menu lainnya seperti mie rebus, nasi goreng, dan berbagai minuman hangat.
Gunung Lawu memiliki tiga puncak yang dapat dijelajahi oleh para pendaki. Ketiga puncak tersebut adalah Hargo Dalem, Hargo Dumiling, dan Hargo Dumilah. Dari ketiga puncak ini, Puncak Hargo Dumilah adalah yang tertinggi, ditandai dengan adanya tugu triangulasi. Ketiga puncak ini juga dianggap sebagai salah satu tempat paling sakral di tanah Jawa.
Di kaki Gunung Lawu terdapat dua komplek percandian yang diperkirakan dibangun pada masa akhir Majapahit. Pertama adalah Candi Sukuh yang berada di lereng kaki Gunung Lawu pada ketinggian sekitar 1.186 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kedua adalah Candi Cetho yang terletak di lereng kaki Gunung Lawu pada ketinggian sekitar 1.496 mdpl.
Meskipun dikategorikan sebagai gunung berapi aktif, Gunung Lawu tidak menunjukkan aktivitas vulkanik yang mencolok. Letusan terakhir Gunung Lawu diperkirakan terjadi pada akhir abad ke-18, sekitar tahun 1835. Namun, aktivitas vulkaniknya masih bisa diamati di Kawah Candradimuka. Mengingat sejarah dan kondisi vulkaniknya yang relatif tenang, tidak mengherankan jika Gunung Lawu dianggap aman untuk pendakian.
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu kamu saat mendaki Gunung Lawu:
- Pastikan kondisi fisik dan kesehatan kamu dalam keadaan baik sebelum mendak
- Pilih jalur pendakian yang sesuai dengan kemampuan dan preferensi
- Kenakan pakaian yang nyaman dan sesuai dengan kondisi cuaca di gunung
- Bawa air minum secukupnya untuk kebutuhan selama pendakian
- Pastikan kamu telah mendapatkan izin atau registrasi jika diperlukan sebelum mendaki
- Selalu jaga kebersihan dengan membawa kantong sampah dan membawa kembali semua sampah
- Hormati alam sekitar dan jangan mengganggu flora dan fauna di Gunung Lawu.
Penginapan dan Hotel di Tawangmangu
Cari Hotel dengan prom...
Lihat Harga
Setelah membaca informasi di atas, kamu bisa lebih mudah untuk mempersiapkan perjalanan ke Gunung Lawu. Pendakian ini bisa menjadi pengalaman yang aman dan tidak terlupakan. Selain itu, kamu bisa melakukan reservasi hotel terdekat dari area pendakian. Jangan lupa nikmati voucher menarik untuk membeli tiket pesawat hanya di Traveloka.