0

Mas Bellboy

13 May 2024 - 4 min read

Kenali 7 Hewan Khas Lampung, Ada Banyak yang Terancam Punah

Lampung adalah salah satu wilayah di Indonesia yang terkenal dengan Taman Nasional Way Kambas. Tempat tersebut merupakan taman nasional tempat para gajah sumatera berada. Namun tentunya, tak hanya gajah saja yang hidup di wilayah Lampung. Ada beberapa hewan langka yang hidup dan dilestarikan di Lampung. Simak apa saja hewan khas Lampung.

1. Gajah Sumatera

Gajah Sumatera adalah salah satu hewan yang dilindungi oleh undang-undang yang dapat dengan mudah ditemui di Sumatera, tepatnya Provinsi Lampung. Hewan ini memiliki nama lain Elephas Maximus Sumatranus. Berbeda dengan jenis gajah lainnya, gajah sumatera memiliki bentuk postur tubuh yang sedikit lebih kecil dari postur gajah pada umumnya, terutama gajah india. Di Lampung, gajah sumatera ini banyak dijumpai di Taman Nasional Way Kambas (TNWK).

Keberadaan gajah sumatera di Taman Nasional Way Kambas yaitu agar hewan bertubuh besar ini dapat hidup dengan bebas di alam yang luas. Selain itu, Gajah Sumatera juga berfungsi menjaga ekosistem taman nasional, dengan cara menyebar benih pepohonan atau tanaman yang berada di dalam hutan.

Sejak tahun 2002, gajah sumatera telah terancam punah akibat dari pembukaan lahan hutan di Pulau Sumatera. Hewan ini banyak diburu dan diambil gadingnya untuk dijual kembali oleh para pemburu liar. Selain itu, gajah juga dianggap terhadap tumbuhan kelapa sawit. Sehingga, jika tidak dilindungi dengan baik, maka hewan bertubuh besar ini akan punah dan tidak akan ada lagi hewan dengan tubuh besar lainnya di dunia.

2. Harimau Sumatera

Harimau Sumatera adalah subspesies dari harimau sunda yang masih hidup hingga saat ini, dan banyak dijumpai di Pulau Sumatera, salah satunya adalah Lampung. Tak seperti harimau pada umumnya, harimau ini memiliki tubuh yang lebih kecil serta memiliki warna yang paling gelap. Selain itu, belang yang ada pada tubuh harimau juga lebih tipis, pola hitamnya lebih lebar dan memiliki jarak yang rapat.

Habitat asli harimau sumatera yaitu di alam terbuka. Namun, kini habitat asli mereka telah banyak digusur dan dijadikan bangunan atau pembangunan jalan. Tak heran, jika hewan ini seringkali berkeliaran di lingkungan warga. Warga asli Sumatera telah memahami bahwa mereka hidup berdampingan dengan harimau. Umumnya, harimau sumatera akan pergi menghindar jika melihat keberadaan manusia.

Provinsi Lampung memiliki kawasan konservasi harimau yang digunakan untuk mengobati harimau yang sakit, atau melatih harimau agar dapat berburu dan hidup bebas di alam liar. Kawasan konservasi itu adalah Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC). Namun, kawasan tersebut tidak terbuka untuk umum. Hal tersebut dilakukan agar harimau tidak banyak bertemu dan berinteraksi dengan manusia agar tidak terjadi konflik jika harimau telah dilepas ke habitat asalnya.

3. Badak Sumatera

Memiliki nama lain Sumatran Rhinoceros, badak sumatera merupakan hewan mamalia Indonesia yang telah terancam punah. Bahkan di alam bebas sudah tidak ada lagi hewan ini. Keberadaan badak sumatera kini hanya dapat ditemui di taman nasional atau kawasan penangkaran saja, seperti Taman Nasional Way Kambas tepatnya di Suaka Rhino Sumatera (SRS).

Populasi badak sumatera kini kurang dari 100 ekor. Namun, upaya pelestarian badak sumatera agar tidak punah tentunya terus dikembangkan secara alamiah dan dibantu dengan campur tangan manusia.

Badak sumatera termasuk dalam hewan yang soliter atau dapat hidup sendiri tanpa berkelompok. Namun, hal tersebut tentunya tak berlaku jika memasuki musim kawin. Kematangan seksual badak sumatera betina terjadi pada saat memasuki usia 6 hingga 7 tahun. Sedangkan badak sumatera jantan sedikit lebih lama, yaitu pada usia 10 tahun.

4. Tapir

Tapir merupakan hewan yang juga dijuluki sebagai “badak babi” karena memiliki bentuk tubuh yang menyerupai babi. Ciri khas dari tapir yaitu memiliki hidung panjang yang selalu didekatkan ke tanah pada saat sedang berjalan. Hal tersebut dilakukan karena tapir mengandalkan penciuman untuk melakukan kegiatan sehari-hari.

Tapir memiliki kemampuan berlari yang sangat kencang. Biasanya, tapir akan berlari kencang pada saat menghindari predator darat yang akan menyerangnya. Tak jarang, tapir juga bisa berlindung di perairan seperti sungai untuk melindungi diri dari serangan predator.

5. Beruang Madu

Berdasarkan The International Union for Conservation of Nature and Natural Resources, beruang madu termasuk dalam golongan hewan yang rentan punah. Habitat asli dari hewan ini juga ada di wilayah Sumatera, salah satunya adalah Lampung. Beruang madu yang hidup di sebagian wilayah Lampung seringkali dianggap sebagai hama. Karena, hewan ini seringkali mencuri makanan warga dan merusak gubuk milik warga.

Beruang madu banyak hidup di kawasan Asia Tenggara, sehingga hewan ini tidak perlu hibernasi seperti beruang yang hidup di empat musim. Alasan lain yang menyebabkan beruang madu tidak perlu hibernasi yaitu karena beruang madu dapat mencari makanannya sepanjang tahun.

6. Monyet Ekor Panjang

Monyet ekor panjang yang memiliki nama lain Macaca Fascicularis adalah salah satu hewan yang terancam punah akibat perdagangan liar yang dilakukan oleh banyak oknum. Biasanya, oknum tersebut menjadikan monyet ini untuk hiburan mereka atau dipelihara di rumah. Padahal, habitat asli monyet ekor panjang adalah di alam terbuka karena hewan ini bukanlah jenis hewan peliharaan.

Monyet ekor panjang banyak ditemukan di kawasan Asia Tenggara. Di wilayah Indonesia, monyet ini banyak ditemui di wilayah Lampung. Menurut laporan dari IUCN atau Badan Konservasi Dunia, keberadaan monyet ekor panjang terus berkurang setiap tahunnya. Maka dari itu, perlu tindakan tegas bagi perdagangan liar monyet ekor panjang.

Habitat asli monyet ekor panjang telah banyak yang hilang dan diganti dengan bangunan untuk kepentingan manusia. Oleh sebab itu, tak jarang jika monyet banyak menyerang warga hingga terjadi konflik yang cukup serius. Bahkan, monyet juga bisa menganggap bahwa manusia adalah makanan bagi mereka.

7. Kucing Hutan

Kucing adalah salah satu hewan yang hidup berdampingan dengan manusia. Namun berbeda dengan kucing hutan. Kucing hutan adalah hewan yang dilindungi dan akan dikenakan sanksi pidana bagi orang yang dengan sengaja memeliharanya di rumah. Hal tersebut dilakukan bukan tanpa alasan. Kucing hutan adalah hewan yang populasinya hanya sedikit dan juga termasuk dalam hewan yang dilindungi.

Di wilayah Lampung, kucing hutan bisa ditemui di kawasan Gunung Rajabasa. Bentuk tubuh kucing hutan cenderung ramping, memiliki ekor yang panjang, dan berkaki pendek. Corak di bagian badan kucing hutan biasanya belang atau bercak yang cukup bervariasi.

Kucing hutan termasuk dalam hewan nokturnal dan soliter atau aktif di malam hari serta hidup menyendiri dan tidak berkelompok. Indera penglihatan kucing hutan cukup tajam. Hal ini dikarenakan kucing hutan akan berburu untuk mencari makan di malam hari. Biasanya, kucing hutan akan memangsa hewan lain seperti kada, tikus, kelinci, tupai, dan hewan kecil lainnya.

Yuk, rencanakan liburanmu untuk melihat keunikan hewan khas Lampung di tempat asalnya. Pesan tiket perjalananmu hanya di Traveloka. Download aplikasinya sekarang!

Penginapan dan Hotel di Lampung

Cari Penginapan dan Hotel di Lampung dengan Promo Traveloka

Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan