Setiap daerah di Indonesia memiliki hewan yang menjadi ciri khas dari suatu wilayah. Bahkan, hewan tersebut tidak akan bisa ditemui di wilayah lain. Alasannya adalah faktor hewan yang telah terancam punah dan harus dilestarikan di habitat asalnya. Pelestarian hewan tersebut bukan dilakukan tanpa arti. Pelestarian hewan di tempat asalnya akan membuat ekosistem menjadi seimbang dan menjaga rantai makanan agar tidak terputus. Oleh sebab itu, sebagai warga negara yang baik kita juga perlu menjaga kelestarian hewan di Indonesia agar tidak punah dan anak cucu kita tetap dapat mengenal dan mengetahui bentuk asli dari hewan yang ada di setiap wilayah.
Salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki hewan khas yaitu Nusa Tenggara Timur (NTT). Traveloka telah merangkum apa saja hewan khas NTT, berikut rangkumannya.
Komodo merupakan spesies jenis biawak yang juga seringkali disebut dengan buaya darat. Habitat asli hewan besar yang terkenal di dunia ini berada di Nusa Tenggara Timur (NTT). Habitat tersebut kini dijadikan sebagai taman nasional, yaitu Taman Nasional Komodo. Taman nasional tersebut dibentuk untuk mempertahankan habitat asli dari komodo dan hewan tersebut dapat hidup di tempat yang semestinya.
Pemerintah Indonesia telah menetapkan komodo sebagai hewan yang dilindungi. Selain itu, Badan Konservasi Dunia yang dikenal dengan IUCN, menyebutkan bahwa komodo adalah hewan yang rentan punah karena jumlah populasinya yang kian menyusut akibat ulah dari manusia.
Komodo termasuk dalam jenis hewan pemakan daging atau karnivora. Proses metabolisme komodo cukup lamban, sehingga pada saat selesai memakan hasil buruannya hewan ini akan berjemur untuk mempercepat pencernaan makanannya. Jika tidak, maka makanan tersebut dapat menjadi racun bagi komodo.
Tak hanya terkenal dengan komodo saja, hewan lain yang menjadi ciri khas dari Nusa Tenggara Timur yaitu Kura-kura leher ular rote. Sesuai dengan namanya, kura-kura ini memiliki leher yang cukup panjang hingga menyerupai ular dan juga berasal dari kawasan Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur.
Kura-kura leher ular rote ini termasuk dalam hewan yang terancam punah di dunia. Hewan ini sangat jarang ditemui di berbagai tempat, bahkan sudah tidak ditemui lagi di alam liar. Padahal, keberadaan kura-kura leher ular rote sangat berfungsi untuk menjaga perairan. Hal tersebut karena kura-kura ini memakan hewan mati yang ada di perairan dan memakan kecebong sehingga dapat mengontrol populasi katak. Selain itu, kura-kura leher ular rote dapat membantu menyuburkan tanah melalui telur yang gagal menetas.
Habitat asli dari kakatua jambul kuning yaitu di Nusa Tenggara Timur. Kakatua jambul kuning termasuk dalam hewan yang dilindungi karena terancam punah akibat dari habitat asalnya yang seringkali dirusak. Bahkan burung ini sempat tersisa hanya 40 ekor saja. Jika terus diburu dan diperjual belikan dengan bebas, maka burung ini akan semakin cepat punah.
Meski dilindungi, kakatua ini tetap hidup dengan bebas di alam liar. Namun, kini banyak masyarakat NTT yang telah mengerti bahwa kakatua jambul kuning adalah hewan yang dilindungi. Jadi, jika mereka menemukan burung ini tersesat dan terbang tidak pada habitatnya, maka burung ini akan ditangkap dan diserahkan pada pihak yang berwajib untuk kemudian kembali dilepaskan di habitatnya.
Burung kakatua jambul kuning memiliki warna tubuh yang putih dan pastinya memiliki jambul kuning. Kemudian, paruhnya berwarna hitam, memiliki kaki yang berwarna abu-abu, serta mata yang sedikit kebiruan.
Tikus besar atau tikus raksasa merupakan hewan yang hidup di Flores, NTT. Sesuai dengan namanya, tikus ini memiliki ukuran yang cukup besar dari ukuran tikus pada umumnya, yaitu sekitar delapan kali lebih besar. Tikus besar ini memiliki ciri-ciri bertubuh besar, memiliki telinga dan juga ekor yang kecil.
Hewan yang memiliki nama lain Papagomys Armandvillei ini termasuk dalam kategori hewan yang mendekati punah. Hal tersebut karena tikus besar dimangsa oleh anjing. Warga sekitar NTT telah memahami bahwa tikus besar adalah hewan yang dilindungi, oleh sebab itu banyak warga NTT yang melepaskan tikus ini meski masuk ke dalam perangkap di kebun.
Sanca Timor yang memiliki nama lain Malayopython timoriensis adalah spesies ular yang berasal dari kawasan NTT. Ular sanca timor memiliki panjang sekitar 1,5 meter. Biasanya, sanca timor hidup di atas pohon dan aktif pada siang dan malam hari. Hewan ini termasuk dalam hewan karnivora. Mereka akan memakan burung serta mamalia kecil di sekitarnya.
Ular sanca timor tidak termasuk dalam jenis ular yang berbisa. Ciri-ciri dari ular sanca timor yaitu memiliki tubuh yang relatif kecil dari ular pada umumnya, kepala panjang, moncong yang tumpul, serta memiliki warna tubuh hitam atau coklat.
Sanca mata putih merupakan salah satu jenis ular piton terkecil di dunia. Ular ini memiliki panjang sekitar 1,5 meter. Sama seperti namanya, ciri khas dari ular ini yaitu memiliki mata yang berwarna putih. Biasanya, ular ini memakan tikus, kadal, dan mamalia yang ada di sekitarnya.
Sangat sulit untuk menemukan sanca mata putih di alam bebas. Hewan ini biasanya bersembunyi di bawah bebatuan atau semak-semak yang jarang terlihat. Perlu diketahui, bahwa hewan ini cukup agresif dan gampang menggigit. Jadi, berhati-hatilah saat menemukan sanca putih di sekitar.
Warna ular sanca mata putih pada saat muda dan dewasa cenderung berbeda. Saat masih muda, hewan ini memiliki warna coklat kemerahan yang mendekati warna oranye. Kemudian, pada saat dewasa kulit ular mengalami masa penuaan dan akan berubah menjadi warna coklat gelap dan memiliki bintik berwarna coklat di bagian bawah tubuhnya.
Biawak timor merupakan jenis kadal yang cukup besar dibanding dengan kadal lainnya. Namun, jika dibandingkan dengan biawak, hewan ini merupakan biawak terkecil. Biawak timor adalah salah satu hewan yang dilindungi serta banyak ditemui di Pulau Rote. Biasanya, biawak rote banyak ditemui di pepohonan serta daratan.
Ciri fisik dari biawak timor yaitu memiliki warna tubuh berwarna hitam kehijauan dan memiliki bintik-bintik kecil di punggungnya yang berwarna krem kekuningan, memiliki mata berwarna hitam, serta moncongnya cenderung runcing. Panjang tubuh biawak timor hanya berkisar 60 cm dan memiliki berat badan antara 100 hingga 350 gram.
Biawak merak adalah salah satu hewan yang berasal dari Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Pulau Rote yang telah terancam punah akibat terlalu sering ditangkap dan diperjual belikan oleh oknum tak bertanggung jawab. Bentuk tubuh biawak rote hampir mirip dengan biawak timor yang memiliki panjang hanya sekitar 60 cm saja. Hal yang membedakan biawak timor dan biawak rote adalah corak yang ada pada punggung biawak. Jika corak punggung biawak timor berwarna krem kekuningan, punggung biawak rote berwarna biru semu yang cenderung berwarna abu-abu.
Ingin melihat langsung hewan khas NTT di tempat asalnya? Rencanakan liburanmu ke NTT bersama Traveloka! Download aplikasinya, pesan tiket pesawat, hotel, hingga tempat wisata favoritmu hanya dalam satu aplikasi!
Penginapan dan Hotel di NTT
Cari Hotel dengan prom...
Lihat Harga