Papua terkenal dengan keindahan flora faunanya yang memukau. Tak heran jika Anda akan menjumpai banyak sekali hewan dengan warna dan bentuk yang beragam. Beberapa hewan khas Papua ini bahkan dijadikan sebagai ikon dan simbol dari suku-suku di Papua.
Sayangnya, hewan-hewan ini terancam punah akibat adanya perburuan liar dan rusaknya habitat aslinya. Ini menjadi alasan mengapa hewan-hewan ini akhirnya dilindungi. Adapun beberapa hewan khas Papua yang bisa Anda ketahui adalah sebagai berikut.
Hewan khas Papua pertama yaitu Dingiso yang dapat ditemui di Taman Nasional Lorentz. Dingiso merupakan hewan endemik yang sakral bagi suku Moni, Papua. Suku Moni di Papua bahkan menganggap Dingiso sebagai leluhur.
Habitat dari hewan ini yaitu berada di pepohonan rindang, yang biasa digunakan untuk beristirahat dan bermain. Dingiso sendiri memiliki ciri fisik berbulu hitam dan putih dengan pola khas. Hewan ini ditemukan pertama kali pada tahun 1994 dan sampai saat ini sangat jarang dijumpai. Tak heran jika Dingiso ditetapkan sebagai hewan yang sangat langka oleh IUCN.
Merupakan salah satu jenis burung terbesar di dunia, Kasuari Gelambir Tunggal merupakan hewan khas Papua yang sudah nyaris punah. Perawakannya sendiri mirip burung unta namun tidak bisa terbang.
Kasuari Gelambir Tunggal memiliki ciri fisik yang cukup unik, yaitu warna-warni pada bagian kepala hingga lehernya yang beragam. Tubuhnya sendiri didominasi oleh bulu berwarna hitam. Meskipun tidak benar-benar terancam punah, namun, jumlah populasi dari hewan yang senang menyendiri ini semakin menurun setiap tahunnya.
Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan ikon tanah Papua yang satu ini. Burung Cendrawasih merupakan hewan endemik yang bisa ditemukan di Papua. Masyarakat Papua sendiri meyakini burung ini sebagai titisan Surga. Ini dikarenakan keindahan warna tubuhnya yang eksotis. Dengan perpaduan warna coklat, pada bagian tubuh dan sayapnya dan warna kuning serta putih pada ekornya yang menjuntai membuat burung ini sangat indah.
Sayangnya, ikon Papua ini terancam punah akibat adanya perburuan liar dan habitat aslinya yang sudah semakin rusak. Untuk menjaga populasi Burung Cendrawasih yang kian punah, pemerintah akhirnya menetapkan hewan ini sebagai satwa yang dilindungi melalui Undang-Undang.
Labi-Labi Moncong adalah salah satu hewan khas Papua yang sering ditemui di perairan tawar maupun payau. Hewan ini merupakan salah satu jenis kura-kura yang memiliki cangkang lunak. Untuk bertahan hidup, Labi-Labi Moncong termasuk hewan omnivora yang memburu cacing, anak tikus, hingga buah-buahan.
Selain cangkangnya yang lunak, ciri khas dari Labi-Labi Moncong adalah bagian hidungnya yang mirip seperti moncong babi. Sayangnya, hewan ini sudah terancam punah akibat perburuan liar. Banyak orang yang memburu telur Labi-Labi Moncong secara ilegal. Ini membuat Labi-Labi Moncong ditetapkan sebagai hewan yang terancam punah oleh IUCN dan menjadi hewan yang dilindungi.
Tak semua spesies hiu menyeramkan, Hiu Karpet Berbintik merupakan salah satu hewan asal Papua yang terbilang aman dan tidak agresif. Tubuhnya sendiri dipenuhi oleh motif berbintik hitam dengan dominasi kulit berwarna kecoklatan.
Kehidupan Hiu Karpet Berbintik biasanya dihabiskan di terumbu-terumbu karang yang indah di lautan Papua. Habitatnya sendiri berada di laut dangkal dengan kedalaman sekitar 0 hingga 12 meter. Hiu ini biasanya mencari makan dengan memburu hewan-hewan kecil seperti ubur-ubur, cacing, hingga serangga.
Hiu Karpet Berbintik pun menambah rangkaian daftar hewan yang dilindungi dan terancam punah di Indonesia. Rusaknya ekosistem terumbu karang dan adanya perburuan hiu secara besar-besaran menjadi penyebab Hiu Karpet Berbintik ini punah.
Kuskus Waigeo diberi nama sesuai dengan wilayah asal dari hewan mamalia berkantung satu ini yaitu, Pulau Waigeo. Meskipun demikian, hewan mamalia yang memiliki motif yang unik ini juga bisa ditemukan di Raja Ampat dan pulau-pulau lain di Papua.
Merupakan hewan nokturnal, Kuskus Waigeo mencari makan di malam hari dan menghabiskan siang hari dengan tidur. Kuskus Waigeo hidup dengan mengkonsumsi tumbuh-tumbuhan. Tak jarang mereka juga makan binatang-binatang kecil, telur, hingga bunga-bungaan.
Burung satu ini masih merupakan kerabat dekat dari Burung Pipit. Bondol Arfak sendiri tersebar di beberapa wilayah di Papua Barat, seperti Kepala Burung, Danau Anggi, ketinggian 1900 meter Pegunungan Arfak, dan Tamrau.
Ukuran dari burung ini terbilang cukup mungil, yaitu sekitar 10 cm saja. Memiliki ciri-ciri seperti area sayap yang berwarna kecoklatan, kepala putih, dan bagian dada berwarna coklat keemasan. Hewan ini terancam punah karena semakin berkurangnya lahan pertanian di Papua.
Tak kalah cantik dari Burung Cendrawasih, Burung Mambruk juga merupakan jenis burung khas Papua yang memiliki warna bulu yang sangat indah. Burung ini masih masuk dalam kelompok merpati dengan bentuk tubuh yang cukup besar. Bulunya didominasi warna biru keabu-abuan dengan mata yang berwarna merah menyala. Yang menjadi kan burung ini semakin cantik adalah adanya mahkota di atas kepalanya.
Burung Mambruk juga menjadi sasaran pemburu liar yang ingin mengambil mahkota dan dagingnya yang dinilai enak untuk dikonsumsi. Tak heran jika jumlah populasinya semakin terancam setiap tahunnya.
Hidup secara berkelompok, Nuri Sayap Hitam merupakan salah satu spesies nuri yang memiliki suara yang sangat merdu. Warna bulunya juga tak kalah indah, dengan dominasi warna merah di seluruh tubuh dan warna hitam di bagian sayapnya. Biasanya burung ini mencari makan di hutan pedalaman hingga ketinggian 460 meter di atas permukaan laut.
Sayangnya, burung ini terancam punah karena sering diburu untuk diperdagangkan. Selain itu, rusaknya hutan yang menjadi habitat asli dari burung ini pun ikut rusak yang membuat burung-burung ini kehilangan tempat tinggal.
Tak hanya di Australia, Papua juga memiliki hewan berkantung yang satu ini. Kanguru Pohon Mantel Emas merupakan hewan khas Papua yang yang masuk dalam jenis kanguru pohon. Memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari kanguru di Australia, Kanguru Pohon Mantel Emas banyak ditemukan di pepohonan yang ada di Pegunungan Foja, Papua.
Umumnya, kanguru ini makan buah dan biji-bijian untuk bertahan hidup. Menghabiskan hampir seluruh waktunya di atas pohon, Kanguru Pohon Mantel Emas ini sesekali terlihat turun ke tanah untuk mencari minum.
Sama seperti kanguru pada umumnya, hewan ini juga memiliki kantung di perutnya. Tubuhnya berwarna coklat muda dan ekor yang panjang dengan motif seperti cincin berwarna lebih cerah. Dijuluki mantel emas karena bagian leher, pipi, juga kaki dari kanguru ini berwarna kuning keemasan. Hewan ini juga terancam punah.
Selain memiliki keindahan alam yang memukau, Papua menjadi rumah dari beberapa hewan khas yang dijadikan sebagai ikon atau ciri khas yang harus tetap dilestarikan. Tentunya diperlukan upaya seluruh masyarakat untuk menjaga keberagaman fauna di Indonesia, khususnya Papua.
Jika tertarik untuk berkunjung ke Papua dan bertemu secara langsung dengan keragaman hewan khasnya, kamu bisa beli tiket pesawat dan penginapan melalui Traveloka App, ya!
Penginapan dan Hotel di Jayapura
Cari Hotel dengan prom...
Lihat Harga