Indahnya Istana Puri Saren Agung Ubud, Peninggalan Budaya Leluhur Bali

Sebagai pulau dengan budaya tradisional yang khas, Bali telah menjadi salah satu tujuan wisata terpopuler di Indonesia. Selain dikelilingi pantai-pantai cantik, Pulau Dewata juga menyimpan banyak tempat bersejarah beserta peninggalan budayanya yang masih dilestarikan hingga saat ini. Salah satunya adalah Puri Saren Agung Ubud, istana yang menonjolkan identitas Bali, terutama Desa Ubud, di tengah modernitas kota.

Sejarah Singkat Berdirinya Puri Saren Agung Ubud
Terbentuknya Puri Saren Agung Ubud - atau lebih dikenal dengan nama Puri Ubud, berawal dari masa kerajaan Majapahit di abad ke-15, yaitu ketika terjadinya migrasi besar-besaran para bangsawan Jawa ke Bali. Para pendatang ini kemudian mendirikan Kerajaan Gelgel di kabupaten Klungkung dan menerapkan sistem kasta di Pulau Dewata.

Semenjak saat itu, kerajaan-kerajaan baru pun bermunculan, sampai akhirnya pada abad ke-17 mulai terjadi perebutan kekuasaan dan perluasan daerah antar kerajaan di Bali. Di penghujung abad ke-17, terjadi konflik antar dua orang sepupu di wilayah Padang Tegal Ubud dan Taman Ubud, yang membuat Raja Sukawati mengutus kedua saudaranya, yaitu Tjokorde Ngurah Tabanan ke Peliatan Ubud dan Tjokorde Tangkeban ke wilayah Sambahan untuk mengamankan kedua daerah tersebut dengan membangun istana.

Setelah melewati pergantian raja selama beberapa tahun, puri di Ubud ini pun dibangun pertama kali pada masa pemerintahan Ida Tjokorda Putu Kandel (1800-1823). Sampai hari ini, Puri Saren Agung digunakan sebagai tempat pelestarian budaya tradisional Bali, seperti tarian dan karya sastra, sekaligus menjadi tempat tinggal Raja Ubud, Tjokorde Gede Agung Sukawati dan beberapa anggota kerajaan lainnya.

Puri Saren Agung Ubud Sebagai Tempat Wisata
Tertarik untuk melihat keindahan dan keagungan istana ini dari dekat? Datanglah ke Jalan Raya di pusat kota, tepatnya di seberang Pasar Seni Ubud. Ketika masuk, kamu akan melewati gapura paduraksa yang megah berhiaskan ornamen serta relief khas budaya Bali. Tak hanya itu, terdapat pula patung-patung kokoh di kedua sisinya yang menambah nilai artistik bangunan ini.

Di balik megahnya pintu-pintu kayu yang berhiaskan ukiran tradisional dengan cat warna keemasan, kamu bisa melihat benda-benda berestetika tinggi, serta auditorium atau wantilan sebagai tempat pertemuan. Sebagai tempat pelestarian kebudayaan tradisional Bali, istana ini juga menggelar pertunjukan tari seperti Tari Barong Ubud, Legong Mahabharata, Tarian Ramayana Balet, ataupun Barong dan Keris setiap malam.

Penasaran akan kecantikan puri ini secara langsung? Yuk, rencanakan liburan ke Ubud bersama orang-orang tersayang!