Bangka Belitung merupakan salah satu provinsi yang berlokasi di sebelah timur Sumatera. Terkenal akan wisata baharinya, Bangka Belitung juga memiliki budaya dan tradisi yang kaya. Salah satunya lewat baju adat Bangka Belitung yang memiliki ciri khas tersendiri dengan sedikit sentuhan budaya Arab dan Tionghoa.
Dalam sebuah pakaian tertuang banyak makna, mulai dari unsur sejarah, identitas, hingga berbagai nilai-nilai tradisi daerah setempat. Keunikan baju adat tersebut bahkan telah dilestarikan secara turun temurun hingga kini. Bagi kamu yang berminat untuk mengenakan baju adat Bangka Belitung, tak ada salahnya untuk mengetahui fakta lengkapnya di sini yuk!
Shutterstock.com
Baju adat Bangka Belitung terdiri dari baju seting dan kain cual yang biasa digunakan untuk beberapa acara besar maupun pernikahan. Tidak hanya terdiri dari baju utamanya saja, pakaian adat Bangka Belitung juga memiliki alas kaki selop yang khas. Dilengkapi pula dengan berbagai aksesoris berupa manik-manik keemasan yang sangat banyak yang membuatnya tampak mewah.
Sebelum menjadi baju adat yang bisa digunakan oleh semua kalangan, dulu baju adat ini digunakan oleh seorang saudagar Arab. Konon saudagar Arab yang berdagang di kawasan Bangka Belitung mempersunting perempuan Tionghoa di sekitar Kota Muntok. Tak heran jika baju adat Bangka Belitung kini memiliki perpaduan budaya Melayu, Arab, dan Tionghoa.
Memiliki nuansa Arab dan Melayu membuat baju adat Bangka Belitung memiliki model yang menutup lekuk tubuh. Pasalnya, atasan yang digunakan perempuan panjangnya hampir mencapai lutut.
Selain itu, warna merah baju adat Bangka Belitung ini juga menunjukkan ciri khas dari budaya Tionghoa. Ditambah lagi dengan aneka aksesoris emas mulai dari manik di baju hingga perhiasan yang membuat baju adat ini tampak mewah.
Sejak pertama kali dipakai oleh saudagar Arab yang berdagang di Bangka Belitung, ia mengenakan baju tersebut untuk pernikahannya. Oleh sebab itu, hingga kini baju adat Bangka Belitung masih digunakan selama prosesi pernikahan.
1. Baju Seting
Atasan yang digunakan untuk baju adat Bangka Belitung biasa disebut dengan Baju Seting yang berwarna merah. Model baju seting dihiasi dengan manik-manik kuning keemasan dalam jumlah banyak sehingga membuatnya tampak mewah.
Baju Seting biasanya digunakan oleh perempuan dengan panjang baju hingga mencapai lutut untuk menutup lekuk tubuh. Sementara itu, laki-laki akan memakai jubah Arab dengan warna senada yang dipadupadankan dengan selendang yang disampirkan di bahu kanan.
2. Kain Cual
Masyarakat setempat biasa menyebut kain cual dengan beberapa istilah lain seperti kain lasem atau kain besusur. Motif unik yang terlihat pada kain cual dihasilkan dari proses pembuatannya yang mirip dengan tenun ikat.
Butuh waktu cukup lama dan dengan ketelitian yang tinggi untuk mendapatkan motif yang diinginkan. Tak heran jika kain cual ditawarkan dengan harga yang cukup tinggi terganti jenis motif dan lebar kain.
Terdapat dua motif utama pada kain cual yakni Jande Bekecak (motif dengan ruang kosong) dan Penganten Bekecak (motif penuh). Keduanya terdiri dari beberapa pilihan motif yang lebih detail dengan maknanya tersendiri.
Seperti motif bunga sebagai lambang kesucian, kebaikan, dan keagungan rezeki; atau motif naga yang melambangkan keperkasaan. Pemilihan motif baju ini biasanya akan serasi antara motif yang dikenakan oleh pengantin laki-laki maupun perempuan.
3. Alas Kaki Pending Selop
Berbeda dengan baju adat kebanyakan yang hanya memperhatikan atasan, bawahan, dan penutup kepala, baju adat Bangka Belitung bahkan dilengkapi alas kaki. Penduduk setempat menyebutnya dengan istilah pending selop.
Sandal Arab ini memiliki ujung yang berbentuk lancip seperti perahu. Warnanya juga senada dengan warna baju, yakni merah dengan sedikit motif putih. Selain digunakan saat acara pernikahan, sandal selop ini juga tak jarang digunakan pada beberapa acara adat.
Sebagai baju yang sering digunakan untuk acara pernikahan, baju adat Bangka Belitung dilengkapi dengan aneka aksesoris yang menambah kesan mewah. Pengantin perempuan akan memakai mahkota tinggi berwarna emas dengan ornamen bunga teratai yang disebut Paksian. Mahkota dikenakan satu paket dengan tutup sanggul yang disebut kembang hong.
Aksesoris lainnya meliputi sepit udang untuk hiasan dekat telinga kanan dan kiri dan gelang pending untuk ikat pinggang. Sedangkan pada bagian dada biasanya tampak sangat mewah karena dihiasi teratai atau penutup dada yang dikenakan pada baju serta hiasan ronce melati.
Shutterstock.com
Baju adat Bangka Belitung dibuat dengan bahan sutra atau beludru yang berhiaskan manik-manik berwarna kuning keemasan. Ukuran untuk perempuan dibuat seperti baju kurung yang panjangnya hampir selutut karena mengadaptasi budaya Arab-Melayu.
Bagian bawahnya menggunakan kain cual yang terbuat dari kain asli Bangka Belitung, yakni Limar Muntok. Limar Muntok dibuat dengan cara tradisional seperti dalam pembuatan tenun ikat untuk membentuk motif Penganten Bekecak maupun Jande Bekecak.
Baju adat Bangka Belitung pada umumnya digunakan pada acara pernikahan adat. Selain karena sejarah yang menyebutkan penggunaan baju adat ini untuk pernikahan seorang saudagar, tampilannya juga sangat mewah.
Setiap baju adat biasanya memang memiliki nilai filosofi yang terkandung karena baju adat merupakan sebuah simbol budaya. Oleh karena itu, pastikan Anda memiliki urgensi yang jelas saat mengenakan baju adat Bangka Belitung misalnya untuk acara yang sesuai. Selain itu, jika hanya ingin mencobanya, Anda perlu meminta arahan dari penduduk asli Bangka Belitung.
Jika ingin menyewa baju adat, cobalah datang ke Rumah Ada Belitung yang berlokasi di Tanjung Pandan, Kepulauan Bangka. Lokasi wisata ini sebenarnya adalah museum yang menyimpan aneka koleksi seperti baju adat dan aneka foto zaman dahulu. Sebelum dijadikan objek wisata, bangunan ini dulunya merupakan rumah yang dihuni oleh bangsawan.
Keindahan Bangka Belitung tentu tidak perlu diragukan lagi, bahkan Anda mungkin sudah beberapa kali melihatnya sebagai latar film-film box office. Tak hanya pesona alamnya yang menawan, Bangka Belitung juga kaya akan tradisi dan budaya.
Datanglah saat peringatan tertentu untuk mengikuti beberapa tradisi adat setempat seperti Perang Ketupat dan Peh Cun. Segera rencanakan perjalanan bersama Traveloka dengan memilih jadwal penerbangan sesuai waktu penyelenggaraan tradisi.
Traveloka memiliki aneka pilihan akomodasi dekat tempat wisata yang akan mempermudah mobilitas mu selama liburan. Apalagi fiturnya yang lengkap dengan banyak pilihan metode pembayaran akan membuat Anda bisa memesan kebutuhan liburan dengan mudah.
Penginapan dan Hotel di Pangkal Pinang
Cari Hotel dengan prom...
Lihat Harga