Kampanye Hijau Surabaya: Buat Salut Warga Dunia

Michelle Sonya
30 Oct 2018 - Waktu baca 2 menit
false

Surabaya, kota terbesar ke-2 di Indonesia setelah ibu kota Jakarta, telah mengalami perubahan drastis yang positif sejak dikelola oleh walikota Ibu Tri Rismaharini dari tahun 2010 silam. Wanita lulusan arsitektur dan S2 Urban Development Management ini memang fokus pada perbaikan kota mulai dari hal terkecil. Bahkan, upaya perbaikannya tengah mendapat sorotan pers dunia, menyangkut inisiatif yang ia jalankan bersama warga kota Surabaya. Bahkan, kota ini juga berhasil memenangkan penghargaan Global Green City dari PBB. Apa saja sih inisiatifnya?

Perbaiki kualitas hidup warga 'kampung'

Ibu Risma percaya bahwa perubahan besar dimulai dari hal kecil, karena itulah ia memulai tugasnya dengan memperbaiki kondisi perkampungan yang mengambil 60% wilayah Surabaya. Ibu Risma ingin mengubah stigma yang menempel pada 'perkampungan', yaitu penduduk dengan pendidikan dan pemasukan rendah. Ia pun mencoba untuk memberdayakan warga untuk ikut berpartisipasi dalam pengelolaan lingkungan yang mendasar, baik dari sanitasi hingga pengelolaan limbah.

Sumber: spotters / Shutterstock.com

Tidak hanya lingkungan, ibu Risma juga memperhatikan kualitas hidup sehari-hari warga yang tinggal di perkampungan ini. Selain mendirikan perpustakaan dan mengesahkan aturan merokok di area yang telah ditentukan, ia juga mengedukasi tentang keluarga berencana dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga situs-situs warisan serta permainan tradisional.

Pengelolaan sampah

Sumber: GeorginaCaptures / Shutterstock.com

Untuk mengubah kota yang tadinya kering dan kotor menjadi hijau dan bersih, tentu tak mudah. Pengelolaan sampah yang baik menjadi kuncinya. Maka, dimulailah kampanye recycling limbah-limbah plastik dan non-organik, juga pengadaan titik-titik khusus untuk mengolah sampah organik menjadi kompos. Selain memiliki banyak komunitas mandiri yang bergerak di bidang sampah, Surabaya punya lebih dari 20 unit pengolahan kompos yang merupakan hasil kerjasama dengan Kitakyushu. Inisiatif ini berhasil mengurangi volume sampah hingga 70 persen. Hebat ya!

Pengadaan taman kota

Nah, kalo inisiatif yang satu ini sudah dilakukan oleh ibu Risma, bahkan sebelum ia menjabat sebagai walikota. Saat masih duduk di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Surabaya di tahun 2005, Ibu Risma menyulap tanah kosong dan pom bensin yang telah berhenti beroperasi menjadi taman hijau. Kini, tersedia lebih dari 300 taman publik yang menghijaukan 94 hektar area kota. Bahkan, tersedia 'talking park', taman dengan sensor yang dapat berbicara untuk membantu para tunanetra untuk menikmati waktu bersantai. Ada juga taman dengan fasilitas untuk para lansia dan juga pasien kanker. Semua taman dilengkapi dengan trek untuk jogging, taman bermain untuk anak-anak, dan tentu saja Wi-Fi gratis.

Tidak hanya taman kota, pembangunan trotoar juga menjadi fokus Ibu Risma. Telah dibangun trotoar-trotoar yang dilengkapi dengan water cooling system untuk membuat berjalan kaki jadi lebih nyaman.

Bayar transportasi dengan botol plastik

Sumber: INDONESIAPIX / Shutterstock.com

Ini dia yang jadi perbincangan khalayak ramai di seluruh dunia. Surabaya jadi kota pertama di Indonesia di mana publik dapat menggunakan botol plastik untuk membayar tarif transportasi! Ya, kamu cukup tukarkan sampah plastik yang telah kamu kumpulkan ke halte terdekat ataupun bank-bank sampah, lalu petugas akan memberikan 1 tiket, dan kamu langsung dapat menaiki bus Suroboyo, deh. Unik bukan?

Upaya Ibu Risma, pemerintahan kota, serta warga kota Surabaya sungguh patut ditiru. Yuk, jaga dan bantu perbaiki lingkungan Indonesia mulai dari lingkungan sekitarmu!

Foto sampul oleh Nik Mazda Photography / Shutterstock.com

Tags:

kampanye hijau

kota hijau

kota surabaya

olah limbah

penghijauan

taman kota

Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan