Menelusuri Sejarah Kampung Adat Banceuy dan Aktivitas Seru di Sana

Mas Bellboy
31 Aug 2024 - Waktu baca 4 menit

Berbicara tentang kampung adat di Provinsi Jawa Barat, tidak lengkap rasanya jika tidak membahas Kampung Adat Banceuy. Kampung adat ini memiliki sejarah yang menarik untuk diketahui dan mempunyai tradisi bernama Ruwatan Bumi yang masih dilakukan hingga saat ini.

Kampung Adat Banceuy

Source: Shutterstock

Penasaran dengan Kampung Adat Banceuy? Kita simak informasi selengkapnya berikut ini, yuk!

Sejarah Kampung Adat Banceuy dan Tradisi Ruwatan Bumi

Sejarah Kampung Adat Banceuy

Source: Kompasiana

Kampung Adat Banceuy adalah kampung adat yang lokasinya ada di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Kampung adat ini terletak tidak jauh dari Sari Ater dan Gunung Tangkuban Parahu. Sehingga, banyak wisatawan yang menyempatkan diri untuk mampir ke kampung adat ini.

Asal-Usul Nama Kampung Adat Banceuy

Sejarah nama Kampung Adat Banceuy dimulai pada abad ke-18 atau tahun 1800-an. Dulunya, kampung ini dikenal dengan julukan Kampung Negla. Kala itu, kampung tersebut pernah ditimpa bencana alam berupa puting beliung sehingga membuat bangunan-bangunannya rusak.

Tidak hanya membuat bangunan-bangunan di kampung rusak, bencana puting beliung tersebut juga membuat peternakan dan perkebunan menjadi rusak.

Akibat bencana ini, sekitar 7 tokoh di Kampung Negla mengadakan pertemuan atau musyawarah (Ngabanceuy) dan setuju untuk mengganti nama kampung menjadi Kampung Banceuy. Ketujuh tokoh yang dimaksud adalah Aki Arsiam, Eyang Ito, Eyang Ono, Aki Uti, Aki Leutik, Eyang Malin, dan Aki Alman.

Perubahan nama kampung ini diharapkan dapat membuat kampung tersebut diberkahi dan masyarakatnya bisa hidup dengan baik.

Acara Ruwatan Bumi yang Diadakan Setiap Tahun

Untuk memperingati perubahan nama kampung ini, masyarakat kampung mengadakan tradisi Ngaruwat Bumi atau Ruwatan Bumi setiap akhir tahun. Lantas, apa itu Ruwatan Bumi?

Melansir situs Pemerintah Daerah Kabupaten Subang, Ruwatan Bumi atau Ngaruwat Bumi adalah bentuk syukur atas hasil-hasil yang diperoleh dari bumi. Acara ini juga dilakukan untuk pengharapan setahun ke depan dan menjadi bentuk penghormatan terhadap para leluhur.

Sebagai informasi, "ruat" adalah kata dari bahasa Sunda yang memiliki arti merawat dan mengumpulkan. Dalam konteks ini, masyarakat dan hasil buminya lah yang dikumpulkan dan dirawat.

Seiring berjalannya waktu, kepala keluarga atau masyarakat di Kampung Adat Banceuy kian bertambah. Kini, terdapat sekitar 320 kepala keluarga yang masih tinggal di rumah panggung atau sudah menempati rumah modern di sana.

Atraksi dan Aktivitas Seru di Kampung Adat Banceuy

Aktivitas Seru di Kampung Adat Banceuy

Source: Youtube nay anda suhendar

Setelah berkenalan dengan adat-istiadat dan kebudayaan yang ada di Kampung Adat Banceuy, masih banyak atraksi atau aktivitas seru yang bisa kamu lakukan di sekitarnya, beberapa di antaranya adalah:

1. Mengunjungi Leuwi Lawang

Tidak jauh dari Kampung Adat Banceuy, wisatawan dapat mengunjungi spot Instagrammable dan estetik bernama Leuwi Lawang. Dalam bahasa Sunda, "leuwi" memiliki arti bagian sungai yang dalam dan "lawang" berarti gerbang.

Ketika kamu berkunjung ke objek wisata ini, kamu akan disambut oleh aliran sungai yang diapit oleh dua tebing besar sehingga menciptakan pemandangan yang indah.

Untuk sampai di Leuwi Lawang, wisatawan perlu melakukan perjalanan kaki dari ujung Kampung Adat Banceuy sejauh 30 menit.

2. Berkemah Area Camp Raden Suwada

Selain mengunjungi Leuwi Lawang, pengunjung yang hendak bermalam di sekitar Kampung Adat Banceuy bisa mendirikan kemah di Area Camp Raden Suwada. Supaya lebih aman, kamu disarankan untuk membawa alat-alat kemah sendiri. Jangan lupa juga untuk membawa makanan dan minuman untuk mengisi perut selama berkemah, ya!

3. Mencicipi Kuliner Lokal

Jangan salah, Kampung Adat Banceuy juga memiliki beragam jenis kuliner lokal yang sayang jika tidak dicicipi. Dikutip dari situs Wisata Subang, kamu bisa mencicipi kuliner seperti kue satu, opak rasa, rangginang katumbiri, dan sambel papagan.

4. Berwisata Edukasi

Kampung Adat Banceuy juga menawarkan atraksi wisata edukasi bagi pengunjung yang ingin mengenal lebih dekat tentang aktivitas sehari-hari masyarakat setempat.

Salah satu wisata edukasi yang bisa dicoba adalah mengunjungi hutan konservasi. Di hutan ini, terdapat pohon-pohon buah seperti rambutan, durian, alpukat, manggis, hingga lengkeng.

Setelah mengunjungi hutan konservasi, ada juga pengolahan sawah dan panen (sayur-mayur dan buah-buahan) bersama.

Tidak hanya itu, kamu juga bisa belajar kesenian di Kampung Adat Banceuy, seperti celempung, toleat, karinding, gembyung, hingga tutunggulan.

5. Kunjungan Sekolah dan Universitas

Sebagai salah satu kampung adat yang paling populer di Provinsi Jawa Barat, Kampung Adat Banceuy juga kerap menerima kunjungan-kunjungan dari sekolah dan universitas.

Pelajar maupun mahasiswa dari sekolah dan universitas ternama seperti SMA Islam PB Soedirman Bekasi, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Brawijaya, Universitas Padjadjaran hingga Universitas Gadjah Mada pernah datang ke Kampung Adat Banceuy.

Selain melakukan kunjungan, para pelajar juga mempelajari adat-istiadat dan kebudayaan yang ada di Kampung Adat Banceuy, salah satunya adalah alat musik tradisional celempung dan toleat.

6. Mampir ke Curug Bentang

Salah satu tempat wisata di dekat Kampung Adat Banceuy yang bisa kamu kunjungi adalah Curug Bentang. Curug setinggi 5 meter ini memiliki kolam alami di bagian bawahnya. Jika kamu tertarik untuk berenang, ada baiknya kamu ekstra hati-hati karena ketinggian kolamnya tidak diketahui secara pasti. Jadi, kamu disarankan untuk tidak berenang, melainkan hanya bermain air saja di tepi kolamnya.

Selain bermain air di kolam alaminya, pengunjung juga dapat mendirikan kemah di sekitar Curug Bentang hingga berfoto-foto di bawah air terjun.

Konon katanya, presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, sering mengunjungi Curug Bentang. Selain itu, beliau juga kerap belajar ilmu-ilmu tentang kenegaraan di Padepokan Prabu Siliwangi yang berlokasi di Subang.

Fasilitas di Kampung Adat Banceuy

Ada banyak fasilitas di Kampung Adat Banceuy yang bisa dijumpai dan dinikmati oleh pengunjung, di antaranya:

Area parkir untuk motor dan mobil
Kamar mandi untuk mengganti pakaian
Musholla untuk shalat
Spot-spot foto Instagrammable dan estetik
Balai atau tempat pertemuan
Tempat beli oleh-oleh
Area outbound
Tempat makan dan minum
Jungle tracking
Tempat kulineran
Area selfie.

Itulah tadi informasi seputar sejarah dan adat Kampung Adat Banceuy, beserta daya tarik dan fasilitas-fasilitasnya. Apabila kamu tertarik untuk mengunjungi kampung adat ini atau kampung adat lainnya yang ada di Jawa Barat, jangan lupa untuk booking hotelnya di Traveloka, ya!

Selain booking hotel, kamu juga bisa membeli tiket bus atau tiket kereta api dengan mudah di Traveloka. Tunggu apa lagi? Booking hotel di Traveloka sekarang juga dan dapatkan promo-promo menariknya!

Penginapan dan Hotel di Bandung

Cari Hotel dengan prom...

Lihat Harga

Dalam Artikel Ini

• Sejarah Kampung Adat Banceuy dan Tradisi Ruwatan Bumi
• Asal-Usul Nama Kampung Adat Banceuy
• Acara Ruwatan Bumi yang Diadakan Setiap Tahun
• Atraksi dan Aktivitas Seru di Kampung Adat Banceuy
• 1. Mengunjungi Leuwi Lawang
• 2. Berkemah Area Camp Raden Suwada
• 3. Mencicipi Kuliner Lokal
• 4. Berwisata Edukasi
• 5. Kunjungan Sekolah dan Universitas
• 6. Mampir ke Curug Bentang
• Fasilitas di Kampung Adat Banceuy
Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan