Di sebuah daerah yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terdapat sebuah kampung adat yang menyimpan eksotisme luar biasa. Tempat tersebut bernama Kampung Adat Ratenggaro dan sering kali menjadi salah satu daya tarik wisata yang populer dari NTT.
Source : shutterstock
Tidak hanya menawarkan pesona berupa kondisi alam yang masih terjaga keasriannya, Kampung Adat Ratenggaro juga punya banyak hal menarik lainnya. Saat berkunjung ke sini, kamu pun seakan sedang berada di zaman megalitikum.
Hal tersebut karena terdapat ratusan kuburan kuno yang terbuat dari bebatuan yang hingga saat ini keasliannya masih terjaga dengan baik. Yuk, simak informasi lengkap dari kampung adat eksotis ini!
Kampung Adat Ratenggaro menyimpan sejarah yang cukup menarik untuk dibahas. Penamaan Ratenggaro itu sendiri berasal dari kata “rate” yang artinya kuburan dan “garo” yang merupakan suku Garo yang tinggal di area setempat.
Penamaan tersebut tidak lepas dari keberadaan sejumlah kuburan kuno dari batu-batu yang tersusun dengan indah dan rapi. Tampak sangat eksotis dan seakan menyimpan kisah tersendiri.
Terdapat sebuah kisah yang berkaitan dengan Kampung Adat Ratenggaro. Konon katanya, dahulu kala terjadi perang antara suku yang kini menempati desa tersebut dengan suku asli Garo.
Kala itu, suku yang kalah perang akan dibunuh dan dikubur di sekitar area tersebut. Terdapat sekitar 304 kubur batu. Di antara kuburan-kuburan tersebut, terdapat 3 yang bentuknya unik dan terletak di pinggir laut.
Kuburan-kuburan batu tersebut dipahat sedemikian rupa hingga menyerupai bentuk sebuah meja datar dan memiliki ukuran bervariasi.
Kampung Adat Ratenggaro berlokasi di Desa Umbu Ngedo, Kecamatan Kodi Bangedo, Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kampung adat tersebut berjarak sekitar 56 km dari Tambolaka, yang merupakan ibukota Kabupaten Sumba Barat Daya.
Dari Tambolaka, kamu memerlukan waktu selama kurang lebih 1,5 jam untuk bisa sampai ke Kampung Adat Ratenggaro. Sayangnya, belum ada angkutan umum yang bisa mengantar kamu langsung ke tempat tersebut.
Atas dasar itu, cara terbaik menuju ke Kampung Adat Ratenggaro adalah dengan menggunakan kendaraan pribadi. Tidak perlu khawatir, kamu akan melalui jalan yang tergolong mulus karena sudah diaspal.
Meski memakan waktu tempuh yang lumayan lama, namun perjalanan yang kamu lakukan tidak akan terasa sia-sia. Sepanjang perjalanan menuju Kampung Adat Ratenggaro, kamu akan disuguhkan dengan pemandangan alam yang luar biasa indah khas Sumba, Nusa Tenggara Timur.
Kampung Adat Ratenggaro berlokasi di dekat pantai dan di dalamnya terdapat arsitektur unik yang jarang ditemukan di tempat lain.
Berkat hal itu juga, beberapa hal menarik yang bisa kamu jumpai saat berkunjung ke Kampung Adat Ratenggaro adalah sebagai berikut:
Kampung Adat Ratenggaro memiliki rumah adat yang diberi nama Uma Kalada. Rumah adat ini berbentuk unik dengan atap yang menjulang setinggi 15–20 meter.
Atap dari rumah adat di Kampung Adat Ratenggaro terbuat dari jerami. Tinggi dan rendahnya atap rumah tersebut tergantung dari status sosial sang pemilik.
Selain karena hal tersebut, keberadaan atap yang menjulang tinggi pada Uma Kalada Ratenggaro juga berkaitan dengan makna dari kepercayaan masyarakat setempat, yakni Marapu.
Marapu adalah kegiatan kepercayaan masyarakat Adat Ratenggaro yang berkaitan dengan pemujaan terhadap para leluhur. Bentuk kepercayaan ini masih dipegang teguh hingga sekarang.
Di Kampung Adat Ratenggaro juga terdapat empat rumah khusus yang disakralkan oleh penduduk setempat, yaitu Uma Katoda Kataku dan Uma Kalama sebagai simbol dari Ibu. Ada juga Uma Katoda Kuri dan Uma Katoda Amahu sebagai simbol dari saudara Ayah dan Ibu.
Posisi keempat rumah khusus tersebut diletakkan sesuai dengan empat penjuru mata angin dan saling berhadap-hadapan.
Uma Katode berada di bagian Selatan dan menghadap ke Utara. Uma Katode berhadapan dengan Uma Kalama, yang menghadap ke Selatan. Sedangkan Uma Katode Kuri berada di Timur dan menghadap ke Barat. Uma Katode Kuri berhadapan dengan Uma Katode Amahu yang menghadap ke Timur.
Seperti telah disinggung sebelumnya, terdapat kuburan batu yang menjadi saksi bisu terbentuknya Kampung Adat Ratenggaro. Diyakini bahwa usia dari kuburan-kuburan batu tersebut adalah sekitar 4.500 tahun.
Dari sejumlah 304 buah, terdapat 3 kuburan batu yang berlokasi tepat di pinggir pantai. Bentuknya cukup mencolok, yakni menyerupai meja datar dan berukuran lebih besar dibanding yang lain.
Uniknya lagi, kuburan batu yang terletak di pinggir pantai masih tetap kokoh hingga saat ini, meski dihantam angin kencang dan air laut setiap hari.
Selain itu, terdapat pula kuburan batu dari para leluhur atau raja, serta penduduk suku Garo lainnya. Namun, kuburan batu ini berukuran lebih kecil dibandingkan yang terletak di pinggir pantai.
Ada pula kuburan batu lain yang dianggap keramat, yaitu makam pendiri Ratenggaro bernama Gaura dan sang istri, Mamba.
Di sekitar kuburan batu terdapat 4 tugu yang berdiri kokoh. Salah satunya adalah tugu segel kampung yang menjadi penanda teritori kediaman masyarakat setempat.
Di samping itu, ada juga Tugu Katode yang dipercaya dapat mendatangkan kemenangan saat berperang. Ada pula Tugu kubur Ambu Lere Loha yang diyakini memiliki kekuatan guntur, dan satu lagi tugu untuk meminta hujan.
Saat berkunjung ke Kampung Adat Ratenggaro, kamu juga bisa menunggangi kuda sandalwood sambil menikmati indah dan asrinya kondisi alam di sekitar.
Kuda sandalwood diyakini merupakan hasil dari perkawinan silang antara kuda arab dan kuda poni lokal. Kuda jenis sandalwood ini dikembangbiakan dan dilestarikan di Pulau Sumba.
Kuda di daerah Sumba memang berukuran lebih kecil. Namun, kuda-kuda tersebut tidak kalah lincah dibandingkan kuda lain yang berukuran lebih besar. Kuda khas Sumba itu bahkan bisa berenang hingga kedalaman 1 meter sambil tetap kamu tunggangi. Hebat, bukan?
Jangan sampai ketinggalan untuk mengabadikan momen liburan kamu dengan berfoto di sekitar lokasi Kampung Adat Ratenggaro.
Selain berlatar rumah adat yang ikonik, kamu juga bisa berfoto di pinggir pantai atau sambil menunggangi kuda. Foto-foto tersebut pasti akan terlihat sangat instagramable, sehingga bikin kamu akan terus teringat dengan Kampung Adat Ratenggaro.
Nah, itu dia sedikit informasi mengenai Kampung Adat Ratenggaro dan kegiatan menarik yang kamu bisa lakukan saat berkunjung ke sana. Jadi, sudahkah kamu menyiapkan waktu dan biaya untuk berlibur ke tempat tersebut?
Pastikan untuk memasukkan Traveloka ke dalam rencana liburan kamu nanti, ya. Traveloka akan memudahkan kamu untuk booking hotel dan memesan tiket pesawat. Traveloka juga fitur pengembalian dana dan mengubah jadwal, lho. Yuk, segera download aplikasi Traveloka agar tidak ketinggalan promo menariknya!
Penginapan dan Hotel di NTT
Cari Hotel dengan prom...
Lihat Harga