Saat berangkat menunaikan ibadah umrah atau haji melalui jalur udara dan mendarat di Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah, kamu mungkin akan merasa bingung kapan harus memulai ihram. Ihram adalah keadaan suci yang harus dimasuki seorang muslim sebelum memulai ibadah haji atau umrah.
Salah satu hal utama dari ihram adalah niat yang harus dilakukan dari miqat. Niat ini menandai dimulainya ibadah haji atau umrah. Miqat adalah batas yang telah ditetapkan untuk memulai ihram. Lalu, di mana tepatnya miqat jika seseorang berangkat lewat jalur udara ke Tanah Suci agar ibadahnya dianggap sah?
Bandara Jeddah adalah salah satu pintu masuk utama jamaah dari seluruh dunia, termasuk Indonesia. Pemahaman mengenai miqat di bandara ini sangat penting karena berkaitan langsung dengan sah tidaknya ibadah yang akan dijalani. Miqat memiliki aturan yang tidak bisa diabaikan begitu saja.
Karena Bandara Jeddah terletak setelah batas miqat untuk sebagian besar jamaah, perlu diketahui cara melaksanakan ihram dengan benar dan sesuai tuntutan syariat, khususnya bagi yang datang melalui jalur udara. Hal tersebut akan membuat kamu bisa beribadah dengan lebih tenang dan yakin.
Miqat di Bandara Jeddah merujuk pada tempat dan waktu kapan jamaah haji atau umrah yang tiba di bandara ini harus memulai ihram. Hal itu berarti mereka harus mengucapkan niat untuk melakukan ibadah dan mengenakan pakaian khusus sesuai ketentuan syariat.
Ada dua pendapat mengenai miqat di Bandara Jeddah. Pertama, bahwa Bandara Jeddah tidak memenuhi ketentuan sebagai miqat makani karena jamaah dari Indonesia yang datang dari timur atau tenggara sudah pasti melewati garis miqat. Kedua, bahwa Bandara Jeddah dapat menjadi alternatif untuk miqat makani.
Kementerian Agama RI sebagai biro perjalanan haji terbesar di dunia lebih condong pada pendapat bahwa Jeddah bisa menjadi alternatif miqat makani. Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga menetapkan bahwa miqat di Bandara Jeddah hukumnya sah. Pendapat Syeikh Mustafa Az-Zarqa’ berbunyi bahwa orang yang datang dengan pesawat tidak wajib melakukan ihram, kecuali setelah pesawat mendarat di daerah yang akan ditempuh dengan jalur darat.
Jadi, jamaah yang baru tiba di Bandara Jeddah dapat memulai ihram di area bandara sebelum melanjutkan perjalanan ke Mekkah atau Madinah. Namun, jamaah dari Indonesia disarankan untuk melakukan mandi sunah dan mengenakan kain ihram sejak dari embarkasi. Hal ini dilakukan untuk memudahkan miqat di Bandara Jeddah.
Dengan kondisi telah mengenakan pakaian ihram, jamaah tidak perlu mandi atau mengganti pakaian di dalam pesawat. Hal yang perlu dilakukan setelah tiba di Bandara Jeddah adalah salat di kursi pesawat dan langsung berniat ihram umrah. Cara ini disarankan karena waktu yang tersedia tidak banyak sebelum jamaah naik bus menuju ke Mekkah.
Meski demikian, Bandara Jeddah juga menyediakan fasilitas khusus untuk membantu jamaah memulai ihram seperti tempat khusus dan bimbingan dari petugas. Di bandara ini, ada ruangan khusus yang dapat digunakan oleh jamaah untuk persiapan berihram, termasuk mandi, berwudu, salat, dan berniat umrah.
Miqat adalah batas tertentu yang telah ditetapkan sebagai tempat atau waktu dimulainya ihram bagi orang yang hendak melaksanakan ibadah haji atau umrah. Dalam bahasa Arab, miqat berarti "waktu yang ditentukan" atau "batas yang ditetapkan". Dalam konteks ibadah, miqat berarti batas yang tidak boleh dilampaui tanpa terlebih dahulu masuk ke dalam keadaan ihram.
Miqat terbagi menjadi dua, yaitu miqat makani (batas tempat) dan miqat zamani (batas waktu). Miqat makani adalah lokasi-lokasi yang telah ditentukan Nabi Muhammad SAW sebagai tempat dimulainya ihram bagi orang yang datang dari arah tertentu menuju Mekkah. Jika seseorang melewati batas ini tanpa berihram, dia harus kembali ke miqat atau membayar dam (denda).
Miqat zamani adalah waktu-waktu tertentu yang telah ditentukan untuk pelaksanaan ibadah haji, yaitu bulan Syawal, Dzulqa’dah, dan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Di luar waktu itu, jamaah hanya dapat melakukan ibadah umrah.
Mengetahui pengertian miqat sangat penting karena dari sinilah seseorang memasuki niat ibadah dan memulai larangan-larangan ihram. Jika miqat dilewati tanpa ihram, ibadah haji atau umrah bisa dianggap tidak sah atau kurang sempurna.
Tempat-tempat miqat (miqat makani) adalah lokasi-lokasi yang telah ditentukan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai batas dimulainya ihram bagi orang yang hendak menunaikan ibadah haji atau umrah. Lokasi miqat berbeda-beda tergantung dari arah mana seseorang datang menuju Mekkah.
Miqat pertama adalah Dhul Hulaifah yang lebih dikenal dengan nama Bir Ali. Miqat ini terletak sekitar 450 km dari Mekkah dan merupakan miqat terjauh. Jamaah yang datang dari arah Madinah memulai ihram dari sini. Bir Ali juga menjadi tempat miqat yang paling sering digunakan oleh jamaah Indonesia jika rute mereka melewati Madinah terlebih dahulu.
Tempat miqat selanjutnya adalah Juhfah yang digunakan oleh jamaah dari arah Syam, wilayah yang mencakup Suriah, Palestina, Lebanon, dan Yordania. Tempat miqat ini juga digunakan oleh jamaah dari penduduk Arab Saudi bagian utara dan dan negara-negara Afrika Barat dan Utara.
Tempat miqat ketiga adalah Qarnul Manazil yang juga dikenal sebagai As-Sail. Tempat ini digunakan oleh jamaah dari arah Najd, yaitu wilayah bagian tengah dan timur Arab Saudi, termasuk kota Riyadh. Banyak jemaah yang datang melalui jalur udara dan melintasi wilayah ini sehingga mereka diwajibkan berniat ihram dari pesawat ketika melintas di atasnya.
Kemudian ada Yalamlam, tempat miqat bagi jamaah dari arah Yaman. Tempat ini juga berlaku bagi jamaah dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia, yang masuk ke Arab Saudi melalui jalur laut atau udara dari arah selatan.
Terakhir, ada Dzat ‘Irq, tempat miqat yang digunakan oleh jamaah dari arah Irak dan wilayah sekitarnya. Meskipun tidak sepopuler miqat lainnya karena posisinya kurang strategis untuk rute modern, tempat ini tetap menjadi salah satu dari lima miqat yang ditetapkan oleh Rasulullah SAW.
Tiket Bus & Shuttle ke berbagai destinasi
Tiket Bus & Shuttle ke...
Lihat Harga
Airport transfer adalah pilihan transportasi yang memudahkan kamu untuk menjangkau berbagai titik tujuan di sekitar Bandara Jeddah dengan mudah. Tarif layanan airport transfer biasanya berdasarkan jarak yang ditempuh dan jenis transportasi yang dipilih.
Thu, 19 Jun 2025
IndiGo
Jakarta (CGK) ke Jeddah (JED)
Mulai dari Rp 5.110.600
Sat, 21 Jun 2025
Saudia
Jakarta (CGK) ke Jeddah (JED)
Mulai dari Rp 5.412.100
Thu, 3 Jul 2025
Flyadeal
Jakarta (CGK) ke Jeddah (JED)
Mulai dari Rp 5.461.200
Dengan menggunakan layanan antar jemput bandara, kamu bebas menentukan rute perjalanan. Waktu keberangkatan juga bisa dipilih sesuai kedatangan di bandara dan kamu tidak perlu terburu-buru untuk memulai ihram. Selain itu, harganya lebih ekonomis, terutama jika kamu bepergian bersama keluarga atau rombongan.
Untuk menggunakan layanan airport transfer melalui Traveloka, kamu dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
Kamu dapat memanfaatkan berbagai metode pembayaran yang tersedia untuk membayar transaksi di Traveloka. Nikmati berbagai promo yang tersedia agar biaya perjalanan dari Bandara Jeddah ke destinasi lain lebih hemat. Pesan layanan airport transfer di Traveloka sekarang dan nikmati perjalanan yang nyaman dan efisien!