10 Klenteng di Surabaya yang Terkenal dan Bersejarah

Mas Bellboy
21 Aug 2024 - Waktu baca 5 menit

Surabaya menjadi salah satu kota yang banyak ditinggali masyarakat Tionghoa di Indonesia. Tidak heran kalau banyak vihara atau klenteng di Surabaya yang sering dikunjungi para umatnya untuk melakukan kegiatan ibadah. Klenteng di kota ini juga sering mengadakan acara pada hari-hari besar tertentu setiap tahunnya.

10 Klenteng di Surabaya yang Terkenal dan Bersejarah

Source: Shutterstock

Beberapa klenteng di Surabaya juga sudah berdiri puluhan atau bahkan ratusan tahun yang lalu. Hal ini justru menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan untuk melihat bangunan kuno dan suasana orang beribadah di dalamnya. Ada beberapa klenteng yang bisa dikunjungi masyarakat umum untuk sekadar berkeliling atau mengambil foto.

Berikut beberapa klenteng di Surabaya yang bisa kamu kunjungi. Simak daftarnya di bawah ini, ya!

Rekomendasi Klenteng di Surabaya

1. Klenteng Sanggar Agung Kenjeran

Klenteng Sanggar Agung Kenjeran atau Hong San Tang merupakan klenteng yang menjadi tempat ibadah pemeluk Tridharma sekaligus tujuan wisata bagi para wisatawan. Klenteng ini sudah berdiri sejak 1999 dan memiliki ciri khas berupa patung Kwan Im setinggi 20 meter yang berdiri kokoh di tepi laut.

Klenteng ini dibangun sebagai bentuk persembahan kepada Nan Hai Guan Shi Yin pu Sa atau Bodhisatwa Kwan Im Laut Selatan. Konon, klenteng ini dibangun setelah seorang karyawan Sanggar Agung melihat sesosok perempuan berjubah putih berjalan di atas air ketika dia menutup klenteng di malam hari. Lantas sosok tersebut dipercaya sebagai Kwan Im.

Daya tarik Klenteng Sanggar Agung terletak pada bangunannya yang berdiri di atas laut dan membentuk teluk kecil yang menjorok ke laut serta dikelilingi pohon bakau. Masyarakat umum bisa berkunjung ke klenteng ini untuk melihat-lihat bangunan dan mengambil foto. Namun, pengunjung umum tidak bisa lewat di bagian dalam klenteng agar tidak mengganggu aktivitas ibadah.

Alamat: Jl. Sukolilo No.100, Sukolilo Baru, Kecamatan Pantai Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur
Jam buka: 07.00–20.00 WIB

2. Klenteng Suka Loka

Klenteng Suka Loka

Source: Bappedalitbang Surabaya

Klenteng Suka Loka atau Hok An Kiong merupakan salah satu klenteng tertua di Surabaya yang dibangun pada 1830 oleh seorang insinyur asal China bernama Hok Kian Kong Tik. Mulanya, klenteng ini dibangun sebagai bangunan darurat untuk tempat penampungan warga Tionghoa yang baru sampai di Surabaya. Konon, warga Tionghoa yang ke Surabaya tersebut dibantu oleh Dewa Ma Zu, dewa pelindung lautan dan perantauan yang membantu mereka untuk sampai di Indonesia saat itu.

Klenteng Suka Loka merupakan tempat ibadah bagi penganut Tridharma, yaitu Tao, Konghucu, dan Buddha. Tidak heran kalau banyak acara yang diadakan di klenteng ini setiap tahun. Mulai dari Imlek, Upacara Kenaikan Kong Tik Cun, Kenaikan Nabi Khong Hu Cu, Hari Raya Pertengahan Musim Gugur, Festival Kue Bulan, dan sebagainya.

Daya tarik Klenteng Suka Loka terletak pada banyaknya patung dewa di dalamnya. Ada sekitar 22 altar dewa di klenteng ini yang tersebar di dua ruang utama dan ruang samping. Jumlah tersebut sekaligus menjadi yang terbanyak di Surabaya.

Alamat: Jl. Coklat No.2, Bongkaran, Kecamatan Pabean Cantikan, Surabaya, Jawa Timur
Jam buka: 06.00–17.00 WIB

3. Klenteng Boen Bio

Klenteng tertua di Surabaya lainnya adalah Klenteng Boen Bio yang sudah berdiri sejak 1883 silam. Klenteng Boen Bio merupakan klenteng kuno di Surabaya yang memiliki bangunan berarsitektur Belanda, China, dan Jawa. Klenteng ini menggunakan ubin kuno dengan ukiran khas Belanda. Sementara altar klenteng dipasangi dinding kayu khas Jawa. Sedangkan kaligrafi-kaligrafi di klenteng masih menampilkan ciri khas China.

Meski sudah berumur ratusan tahun, klenteng ini tidak banyak berubah. Bentuk bangunan dan ornamen-ornamennya masih awet terawat. Klenteng ini juga tidak pernah mengalami pemugaran dan hanya dirawat seperti pengecatan ulang.

Alamat: Jl. Kapasan No.131, Kapasan, Kecamatan Simokerto, Surabaya, Jawa Timur
Jam buka: 07.00–16.00 WIB

4. Klenteng Genteng Sayangan

Klenteng Genteng Sayangan juga termasuk salah satu klenteng tertua di Surabaya dengan bangunan yang kuno dan cukup kecil. Klenteng ini terdiri dari dua bangunan, yaitu di sebelah kiri terdapat klenteng utama dan sebelah kanannya adalah perpustakaan, perlengkapan, dan Dharmasala atau tempat ibadah umat Buddha.

Klenteng ini memiliki beberapa altar seperti Dewa Agama Tao bernama Chai Shen Ye dan patung Brahma Sahampati, Yaochi Jinmu, Xuantian Shangdi, hingga Dewa Bumi.

Alamat: Jl. Genteng Sayangan No.29-33, Kecamatan Genteng, Surabaya, Jawa Timur
Jam buka: 08.00–16.00 WIB

5. Klenteng Hong Tiek Hian

Klenteng Hong Tiek Hian

Source: Indonesia Kaya

Klenteng Hong Tiek Hian merupakan salah satu klenteng tertua di Surabaya, bahkan Indonesia yang konon berdiri sejak abad ke-13 oleh Pasukan Tar-Tar di zaman Khu Bilai Khan pada awal masa Kerajaan Majapahit. Klenteng ini memiliki dua bangunan utama yang terpisah oleh sebuah gang. Kedua bangunan dihubungkan oleh sebuah jembatan dengan patung naga.

Klenteng ini kerap menggelar berbagai acara di hari-hari besar seperti Imlek. Selain itu, klenteng ini biasanya juga menggelar pertunjukan wayang Potehi yang cukup menarik perhatian masyarakat setempat.

Alamat: Jl. Dukuh No.23 002, Nyamplungan, Kecamatan Pabean Cantikan, Surabaya, Jawa Timur

6. Klenteng Mbah Ratu Sam Poo Tay Djien

Klenteng Mbah Ratu Sam Poo Tay Djien adalah klenteng di Surabaya yang berdiri sejak 1935 sebagai penghormatan kepada Laksamana Cheng Ho, seorang pelaut asal China yang beragama Islam. Klenteng ini memiliki bangunan yang tak begitu besar dan berdiri di tepi jalan di dekat perairan.

Meski begitu, klenteng ini menyimpan barang peninggalan berharga berupa kayu sepanjang 2,5 meter dan lebar 0,5 meter di dalam kotak kaca dan ditutup kain merah. Konon, kayu tersebut adalah bagian dari kapal Laksamana Cheng Ho. Secara berkala, kayu tersebut dibersihkan agar terawat dengan baik.

Alamat: Jl. Demak No.380, Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Surabaya, Jawa Timur

7. Klenteng Ba De Miao

Klenteng Ba De Miao merupakan salah satu klenteng di Surabaya yang baru dibuka pada 2020 lalu. Uniknya, klenteng ini menjadi salah satu tempat ibadah yang didirikan di sebuah kawasan bersama dengan beberapa tempat ibadah agama lainnya.

Selain Klenteng Ba De Miao, ada beberapa tempat ibadah lain seperti GKI wiyung Royal Residence, Pura Sakti Raden Wijaya, Kapel Katolik Santo Yustinus, Vihara Buddhayana Royal, dan Masjid Muhajirin. Keenam bangunan itu berdiri bersebelahan dan hanya berjarak satu meter. Pembangunan kawasan ini adalah upaya untuk mendorong kerukunan umat beragama di Surabaya.

Alamat: Perum Royal Residence, Jl. Royal Babatan Selatan XVIII No.Kav D, Sumur Welut, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, Jawa Timur

8. Klenteng Pak Kik Bio

Klenteng Pak Kik Bio merupakan klenteng beraliran Konghucu yang didirikan pada 1935 oleh Gan Ban Kiem. Saat itu, dia bertemu seorang filsuf bernama Tjoa Sie Wan dan mendapatkan pencerahan untuk mendirikan sebuah tempat ibadah.

Klenteng ini memiliki sekitar 10 altar dewa, mulai dari Tian, Xuan Tian Shang Di, hingga Nabi Khong Hu Cu. Selain itu, klenteng ini juga sudah menjadi salah satu bangunan cagar budaya pada 2013.

Alamat: Jl. Jagalan No.74-76, Bongkaran, Kecamatan Pabean Cantikan, Surabaya, Jawa Timur

9. Vihara Dharma Kasih

ihara Dharma Kasih

Source: Buddhayana

Vihara Dharma Kasih merupakan tempat ibadah bergaya Tiongkok modern yang dibangun pada 2019 dan diresmikan pada September 2022 lalu. Di bagian depan, klenteng ini memiliki pagoda besar bertulis Vihara Dharma Kasih. Setelah masuk, terlihat bangunan tiga lantai dengan arsitektur khas Tiongkok yang diberi sentuhan modern.

Lantai 1 bangunan ini adalah area parkir, sedangkan lantai 2 merupakan area serbaguna dan ruang pertemuan. Sementara lantai 3 merupakan ruang altar untuk beribadah.

Alamat: Jl. Jagalan No.74-76, Bongkaran, Kecamatan Pabean Cantikan, Surabaya, Jawa Timur

10. Vihara Mahavira Graha

Vihara Mahavira Graha merupakan tempat ibadah umat Buddha di Surabaya dengan bangunan yang cukup besar dan megah. Vihara ini tidak hanya digunakan untuk ibadah sehari-hari, tapi juga sering menggelar acara setiap hari-hari besar seperti Waisak. Setiap acara hari-hari besar, vihara ini juga selalu dipenuhi para umat Buddha yang beribadah.

Alamat: Jl. Pasar Besar Wetan No.8, Alun-alun Contong, Kecamatan Bubutan, Surabaya, Jawa Timur

Beberapa klenteng di Surabaya tadi bisa kamu kunjungi, baik untuk beribadah maupun berwisata. Bagi yang datang untuk berwisata, pastikan klenteng yang ingin dikunjungi dibuka untuk masyarakat umum.

Kamu juga bisa menemukan berbagai tempat wisata dan atraksi seru lainnya di Surabaya lewat Traveloka. Pesan tiket pesawat, kereta, hotel, hingga tempat wisata juga bisa dilakukan di Traveloka. Tersedia berbagai promo dan penawaran khusus yang bisa kamu manfaatkan.

Penginapan dan Hotel di Surabaya

Cari Hotel dengan prom...

Lihat Harga

Dalam Artikel Ini

• Rekomendasi Klenteng di Surabaya
• 1. Klenteng Sanggar Agung Kenjeran
• 2. Klenteng Suka Loka
• 3. Klenteng Boen Bio
• 4. Klenteng Genteng Sayangan
• 5. Klenteng Hong Tiek Hian
• 6. Klenteng Mbah Ratu Sam Poo Tay Djien
• 7. Klenteng Ba De Miao
• 8. Klenteng Pak Kik Bio
• 9. Vihara Dharma Kasih
• 10. Vihara Mahavira Graha
Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan