KRL Jalita: Sejarah dan Transformasi Wajah KRL dari Masa ke Masa 

KRL Jalita: Sejarah dan Transformasi Wajah KRL dari Masa ke Masa
Travel Bestie
28 May 2025 - Waktu baca 3 menit

Foto: dok. KAI Commuter Line

KRL Livery Jalita (Jalan-jalan Lintas Jakarta) hadir sebagai simbol semangat baru dalam perayaan 100 tahun beroperasinya KRL di Indonesia. Livery ini bukan hanya perubahan tampilan, tetapi mencerminkan evolusi panjang transportasi kereta listrik yang kini semakin inklusif, aman, dan ramah bagi seluruh pengguna.

Dalam momen seabad perjalanan KRL, PT KAI Commuter memperkenalkan livery ini sebagai bentuk apresiasi kepada para pengguna setia serta upaya mendorong kenyamanan dan keselamatan dalam perjalanan. Jalita tidak hanya mengajak kamu untuk menjelajahi Jakarta dengan lebih nyaman, tapi juga menjadi simbol bagaimana wajah KRL kini telah berubah.

Sejarah KRL Jalita

KRL Livery Jalita (Jalan-jalan Lintas Jakarta) adalah simbol penting dalam sejarah KAI Commuter, khususnya terkait dengan KRL seri Tokyu 8500. Rangkaian 8513F, yang dikenal sebagai Jalita, merupakan KRL pertama yang dibeli langsung oleh PT KAI Commuter Jabodetabek pada 2009, menandai era baru kepemilikan armada sendiri setelah sebelumnya hanya mengelola kereta warisan dari KAI induk. Dengan livery merah, abu-abu, dan kuning yang mencolok, Jalita segera menjadi ikon transportasi urban modern di Jakarta.

Sayangnya, Jalita berhenti beroperasi pada 2012 dan dibesituakan pada 2017. Namun, untuk memperingati 100 tahun operasional KRL di Indonesia pada 6 April 2025, KAI Commuter menghadirkan kembali livery Jalita pada rangkaian 8618F, satu-satunya KRL seri 8500 eks Tokyu Railway yang masih aktif.

Langkah ini tidak hanya sebagai penghormatan terhadap sejarah, tetapi juga sebagai pengingat akan transformasi transportasi publik di Jabodetabek. Kehadiran kembali livery Jalita dalam parade 100 tahun KRL menjadi simbol nostalgia dan apresiasi terhadap perjalanan panjang KAI Commuter.

Transformasi Wajah KRL

Masyarakat Indonesia mengandalkan kereta api sebagai moda transportasi untuk berbagai kegiatan. Untuk itulah perkeretaapian di Indonesia kini semakin lebih baik dari masa ke masa. Berikut ini transformasi wajah KRL dari masa ke masa:

1. Tahun 1925

KRL Jabodetabek telah mengalami transformasi besar sejak pertama kali beroperasi pada tahun 1925, ketika masih dikenal sebagai kereta listrik lintas kota peninggalan masa kolonial Belanda. Saat itu, kereta masih sederhana, berbahan bakar listrik dari jaringan overhead, dan belum memiliki sistem modern seperti sekarang. Meskipun teknologinya masih terbatas, kehadiran kereta listrik di era tersebut sudah menjadi simbol kemajuan dan efisiensi transportasi antar kota.

2. Tahun 1976

Pada tahun 1976, wajah KRL Indonesia mulai memasuki babak baru dengan hadirnya rangkaian kereta listrik impor dari Jepang, yaitu seri Tokyo Metro 5000. Ini menjadi titik awal modernisasi sistem perkeretaapian di wilayah Jabodetabek.

Jika kamu bayangkan, saat itu KRL masih jauh dari kondisi sekarang, tidak ada pendingin udara, tempat duduk terbatas, dan jendela masih bisa dibuka. Namun, kedatangan armada bekas pakai dari Jepang ini dianggap sebagai lompatan besar.

3. Tahun 1976-2009

Antara tahun 1976 hingga 2009, wajah KRL mengalami transformasi bertahap dari sistem transportasi konvensional menuju layanan yang lebih modern dan terstruktur. Dimulai pada 1976, KRL Indonesia mulai menggunakan armada bekas dari Jepang seperti seri Tokyo Metro 5000, yang membawa teknologi listrik yang lebih andal dibanding generasi sebelumnya.

Namun, meskipun armada bertambah, berbagai masalah seperti jadwal tidak menentu, kepadatan ekstrem, dan minimnya kenyamanan masih mewarnai perjalanan KRL.

4. Tahun 2009

Pada tahun 2009, transformasi wajah stasiun KRL mulai tampak lebih serius dan terarah seiring dengan upaya PT Kereta Api dan pemerintah untuk meningkatkan kualitas layanan transportasi publik.

Jika kamu mengingat suasana stasiun sebelum tahun ini, banyak yang masih semrawut, dipadati pedagang asongan, penumpang bebas keluar-masuk tanpa sistem kontrol yang jelas, serta minim fasilitas umum. Namun pada Maret 2009, sejumlah stasiun di Jabodetabek mulai ditata ulang dengan pengamanan yang lebih ketat serta penghapusan pedagang kaki lima di area peron.

Selain itu, akses masuk-keluar diperketat dengan sistem tiket elektronik, papan informasi diperjelas, petugas lebih sigap, dan ruang tunggu mulai dibenahi agar lebih nyaman. Transformasi ini adalah bagian dari upaya besar untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan penumpang.

5. Juli 2011

Pada tahun 2011, transformasi wajah stasiun KRL semakin terasa dengan penerapan sistem tap in–tap out menggunakan Kartu Multi Trip (KMT) dan tiket elektronik harian. Jika kamu menggunakan KRL saat itu, kamu akan melihat perubahan besar pada akses masuk yang kini dilengkapi gate otomatis, menggantikan cara lama yang manual. Area stasiun juga mulai lebih bersih, tertib, dan terorganisir, dengan pengaturan arus penumpang yang lebih baik.

6. Tahun 2012

Pada tahun 2012, wajah stasiun KRL terus mengalami perbaikan signifikan sebagai bagian dari modernisasi layanan. Kamu yang sering naik KRL mungkin mulai terbiasa dengan sistem tiket elektronik yang lebih tertata. Petunjuk arah, jadwal kereta, dan pengumuman mulai disampaikan secara digital, membuat pengalaman penumpang jauh lebih informatif, nyaman, dan efisien dibandingkan sebelumnya.

Perubahan ini menjadi fondasi penting dalam perjalanan transformasi KRL menuju layanan transportasi publik yang lebih modern dan terintegrasi.

7. Tahun 2013

Pada tahun 2013, transformasi wajah stasiun KRL mencapai tahap yang lebih matang dengan penerapan sistem tarif progresif dan penghapusan kelas ekonomi. Kamu yang biasa menggunakan KRL mungkin merasakan perubahan suasana stasiun yang kini lebih tertib dan seragam. Sistem gate elektronik semakin optimal, arus keluar-masuk penumpang lebih teratur, dan layanan semakin dipusatkan melalui loket serta mesin tiket otomatis.

Tiket Kereta Api ke berbagai destinasi

Tiket Kereta Api ke be...

Lihat Harga

Pesan Tiket Kereta Api KAI Official di Traveloka

Kehadiran kembali KRL Livery Jalita bukan sekadar mengenang masa lalu, tetapi juga menjadi simbol semangat baru dalam membangun transportasi publik yang lebih inklusif, aman, dan berbudaya. Melalui desain yang ikonik dan penuh makna, Jalita mengajak kamu untuk tidak hanya bepergian, tetapi juga merayakan perjalanan panjang KRL sebagai bagian dari sejarah dan identitas kota.

Untuk bepergian dengan menggunakan kereta api bersama KAI Official, kamu bisa melakukan pemesanan di platform online terpercaya seperti Traveloka. Proses pembelian tiketnya sangat mudah, hanya dalam hitungan menit tiket perjalananmu sudah di tangan!

Ada berbagai metode pembayaran yang bisa kamu pilih untuk mempermudah transaksi, mulai dari pembayaran transfer antarbank, e-wallet, hingga cicilan ringan dengan Traveloka Paylater. Tersedia juga berbagai promo menarik untuk pembelian tiket hotel, atraksi & aktivitas, sewa mobil, dan berbagai promo spesial lainnya! Yuk, pesan sekarang!

Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan